Selasa, 28 Desember 2021

Tawaf (27)

 





Setelah salat sunah, kami akan melaksanakan Tawaf. Rasa bahagia menyelimuti hatiku. Sebentar lagi saya bisa mendekat dengan Kabah. Benar-benar terharu hati ini. Tak terasa mata saya basah saking bahagianya. Berulangkali mengucap subhanallah. Dulu saya hanya bisa melihat kabah di televisi atau gambar saja. Kini saya bisa berada amat dekat dengan Kabah. Bangunan megah hitam bisa saya lihat dengan amat jelas.

Sesuai anjuran pembimbing kami akan melakukan Tawaf.  menurut bincngsyariah.com Tawaf merupakan salah satu rukun yang harus dikerjakan dalam ibadah umrah. Tawaf adalah kegiatan mengelilingi kabah sebanyak tujuh kali. Memulai tawaf wajib dengan cara menyejajarkan pundak kiri dengan Hajar Aswad. Tidak boleh saat memulai tawaf bagian pundak kiti lebih maju dari posisi dari posisi Hajar Aswad.

Kami bersama-sama menuju Kabah setelah salat sunah. Dari arah kanan, pundak kiri sejajar dengan Kabah. kami akan melakukan tawaf yaitu mengelilingi Kabbah sampai tujuh kali. Saya berempat bergandengan tangan lalu berada di belakang rombongan jamaah pria. Berjalan pada barisan tidak dekat kabah karena memang saat itu ramai sekali.  Kami bisa lebih nyaman berjalan pada lingkaran tidak dekat Kabah agar lebih longgar. Benar juga saat itu lebih longgar dibanding yang dekat pada Kabah Namun, kami tetap berusaha masih dalam satu rombongan. Ustad Anwar Jurpri yang memimpin. Kami mengikuti saja baik jalan maupun doa-doa.  Sebenarnya kami sudah dibekali doa yang ada dalam buku panduan yang dikalungkan. Namun, keadaan tidak memungkinkan kami untuk membaca karen suasana saat itu benar-benar ramai. Jemaah berbagai negara melakukan tawaf. Kami fokus untuk keliling saja. Kalau ingin mengusap sampai Hajar Aswad disarankan kali lain pas umroh hari lain. Bisa pas mengumrohkan saudara. Kami mengikut saja petunjuk Beliau, Ustad Jupri. kami disarankan untuk melambaikan tangan saja.

Saya berencana waktu lain bisa mencium Hajar Aswad. Semoga bisa. Di sela-sela tawaf, kami disunnahkan untuk salat dua rekaat di Hijir Ismail. Suasana saat itu benar-benar penuh. Kebetetulan pas akan dibersihkan. Saya dan beberapa teman menunggu sesaat. Akhirnya dibuka tempat bagian barat yaitu Hijir Ismail. Ada bangunan setengah lingkaran. Di situlah kami bisa salat dua rakaat.

Kami harus pandai-pandai mencari celah. Kala ada yang keluar kami harus masuk. Dengan berdesak-desakkan kami terus menyusup agar bisa masuk terlebih dahulu. Saya langsung memilih paling ujung. Selanjutkan kami menunggu orang selesai salat kemudian menggantikan posisi. Benar juga setelah saya berada di belakang seorang wanita yang sedang salat. Sejenak kemudian orang tersebut memberikan tempat pada saya. Betapa senangnya. Saya pun salat sunah dalam keterbatasan tempat. Mungkin pas saja untuk badan. Walaupun kurang khusuk saya niatkan untuk salat sunnah. Akhirnya kami bergantian untuk saya berikan pada orang lain. Alhamdulilah bisa salat sunnah di Hijir Ismail.

Selanjutnya kami melanjutkan tawaf hingga putaran ketujuh. Alhamdulilah selesai dengan sehat walafiat. Kami berkumpul sejenak di sebelah timur kabah. Pemandu memberi kami untuk istirahat sambil berfoto di dekat Kabah. Alhamdulilah akhirnya Tawaf berjalan lancar. Selanjutnya kami akan melaksanakan Sa’i.

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar