Setelah
salat sunah, kami akan melaksanakan Tawaf. Rasa bahagia menyelimuti hatiku.
Sebentar lagi saya bisa mendekat dengan Kabah. Benar-benar terharu hati ini.
Tak terasa mata saya basah saking bahagianya. Berulangkali mengucap
subhanallah. Dulu saya hanya bisa melihat kabah di televisi atau gambar saja.
Kini saya bisa berada amat dekat dengan Kabah. Bangunan megah hitam bisa saya
lihat dengan amat jelas.
Sesuai
anjuran pembimbing kami akan melakukan Tawaf.
menurut bincngsyariah.com Tawaf merupakan salah satu rukun yang harus
dikerjakan dalam ibadah umrah. Tawaf adalah kegiatan mengelilingi kabah
sebanyak tujuh kali. Memulai tawaf wajib dengan cara menyejajarkan pundak kiri
dengan Hajar Aswad. Tidak boleh saat memulai tawaf bagian pundak kiti lebih
maju dari posisi dari posisi Hajar Aswad.
Kami
bersama-sama menuju Kabah setelah salat sunah. Dari arah kanan, pundak kiri
sejajar dengan Kabah. kami akan melakukan tawaf yaitu mengelilingi Kabbah
sampai tujuh kali. Saya berempat bergandengan tangan lalu berada di belakang
rombongan jamaah pria. Berjalan pada barisan tidak dekat kabah karena memang
saat itu ramai sekali. Kami bisa lebih
nyaman berjalan pada lingkaran tidak dekat Kabah agar lebih longgar. Benar juga
saat itu lebih longgar dibanding yang dekat pada Kabah Namun, kami tetap
berusaha masih dalam satu rombongan. Ustad Anwar Jurpri yang memimpin. Kami
mengikuti saja baik jalan maupun doa-doa. Sebenarnya kami sudah dibekali doa yang ada
dalam buku panduan yang dikalungkan. Namun, keadaan tidak memungkinkan kami
untuk membaca karen suasana saat itu benar-benar ramai. Jemaah berbagai negara
melakukan tawaf. Kami fokus untuk keliling saja. Kalau ingin mengusap sampai
Hajar Aswad disarankan kali lain pas umroh hari lain. Bisa pas mengumrohkan
saudara. Kami mengikut saja petunjuk Beliau, Ustad Jupri. kami disarankan untuk
melambaikan tangan saja.
Saya
berencana waktu lain bisa mencium Hajar Aswad. Semoga bisa. Di sela-sela tawaf,
kami disunnahkan untuk salat dua rekaat di Hijir Ismail. Suasana saat itu benar-benar
penuh. Kebetetulan pas akan dibersihkan. Saya dan beberapa teman menunggu sesaat.
Akhirnya dibuka tempat bagian barat yaitu Hijir Ismail. Ada bangunan setengah lingkaran.
Di situlah kami bisa salat dua rakaat.
Kami
harus pandai-pandai mencari celah. Kala ada yang keluar kami harus masuk. Dengan
berdesak-desakkan kami terus menyusup agar bisa masuk terlebih dahulu. Saya langsung
memilih paling ujung. Selanjutkan kami menunggu orang selesai salat kemudian menggantikan
posisi. Benar juga setelah saya berada di belakang seorang wanita yang sedang salat.
Sejenak kemudian orang tersebut memberikan tempat pada saya. Betapa senangnya. Saya
pun salat sunah dalam keterbatasan tempat. Mungkin pas saja untuk badan. Walaupun
kurang khusuk saya niatkan untuk salat sunnah. Akhirnya kami bergantian untuk saya
berikan pada orang lain. Alhamdulilah bisa salat sunnah di Hijir Ismail.
Selanjutnya
kami melanjutkan tawaf hingga putaran ketujuh. Alhamdulilah selesai dengan sehat
walafiat. Kami berkumpul sejenak di sebelah timur kabah. Pemandu memberi kami untuk
istirahat sambil berfoto di dekat Kabah. Alhamdulilah akhirnya Tawaf berjalan lancar.
Selanjutnya kami akan melaksanakan Sa’i.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar