Tak terbayangkan bagi saya kala awal masuk Ka'bah bisa mendekat ke Hajar Aswad apalagi sampai mencium.
Suasana Ka'bah memang benar-benar padat. Saat melakukan tawaf banyak orang berhimpitan demi dapat mencium Hajar Aswad.
Melihat kondisi saat itu tampaknya sulit untuk mendekat. Apalagi banyak orang yang tinggi besar ikut berdekatan.
Namun keinginan mengusap hajar Aswad tentu saja masih ada kala saya sampai hotel. Oleh teman satu kamar, kami niatkan untuk melakukan sunah yaitu mengusap hajar Aswad. Bahkan kalau bisa bisa menciumnya walaupun sesaat. Hal ini merupakan Sunnah karena ingin meneladani beliau Rasulullah.
Kami pun benar-benar akan melakukan dengan bismillah. Kami pun menuju
Ka'bah bersama. Benar-benar ramai saat itu. Perlahan kami berjalan untuk tawaf dan secara perlahan menuju pada barisan ke tengah agar bisa terhubung dengan Hajar Aswad.
Berulang kali tampaknya gagal. Kami pun langsung berjalan kembali. Selanjutnya berusaha mendekati kembali. Benar-benar padat jemaah. Saya bersama teman-teman saling meringsek masuk pada area Hajar Aswad sambil berdoa diberi kesempatan untuk mengusap.
Terus dan terus kami maju dan maju. Tak pedulikan rasa lelah. Pada saat mendekati Hajar Aswad. Tiba-tiba ada polisi yang mengusir orang-orang di depan saya karena akan ada polisi lain masuk. Subhanallah inikah kemudahan yang diberikan Allah kepada kami.
Sesaat kemudian polisi berhasil mengusir dengan kata-kata yang tak juga kami tahu artinya. Waktu itulah saya dan teman saya mendekat. Saya pun mengusap lubang kecil yang merupakan Hajar Aswad. Segera kumasukkan kepala saya untuk menciumnya. Hanya sesaat karena di belakang saya banyak sekali yang antre. Kami pun langsung segera menepi. Kemudian berhenti sesaat. Tak terbayangkan akhirnya saya bisa melakukannya. Semua karena atas izin-Nya.
Perasaan hati yang benar-benar bahagia. Terimakasih ya Allah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar