Pada
hari Ahad tidak ada kegiatan lain selain banyak beribadah di Madinah. Setelah
salat subuh berjamaah, saya melakukan salat sunah. Suasana agak dingin. Payung
Raksasa juga sudah terbuka. Tak lupa saya sempatkan untuk mengambil air zam-zam
yang berada di dalam masjid Nabawi. Saat
itu tangan kiri saya agak sakit. Oleh karena itu, sebagian saya usapkan pada
tangan dengan niat tangan sembuh. Hal itu saya lakukan berulang kali. Biasanya
jika bergerak agak sakit. Namun selama di Madinah rasa sakit berkurang.
Yang
pasti saya minum air zam-zam semaunya,
tak ada rasa takut nanti kebelet pipis. Alhamdulillah selama berjam-jam
di masjid Nabawi rasa kebelet jarang sekali terasa. Kali ini pada hari pertama
usai salat wajib dan sunnah saya pulang terlebih dahulu.
"Kita
pulang dulu ya Mbak Endah?" ucap saya pada teman satu kamar.
"Nggeh
Bu, nanti mandi, makan terus kita ke sini lagi," jawabnya ramah. Bu Indah
orang Jakarta tetapi ikut Jemaah Bawen bersama anak dan suami. Itulah teman
yang selalu bersama saya ke mana saja karena kita tidak bisa bersama suami.
Tempat salat wanita dan pria berbeda. Paling kami hanya saling kabar lewat WA.
Kami
pun keluar masjid. Tak lupa membawa air zam-zam dalam botol untuk diminum di
kamar. Kami keluarkan sandal dari tas kemudian keluar masjid. Sebelumnya saya
keluarkan uang recehan satu riyal yang sudah dipersiapkan sebelumnya. Biasanya
saya berikan pada pekerja kebersihan masjid. Seorang ibu mengucapkan terima
kasih setelah diberi uang. Dengan
beramal akan membuat kita diberi kemudahan dalam beribadah. Mereka yang diberi
akan sangat senang.
Tampak
banyak sekali jemaah yang masih salat di luar. Selain di dalam masjid, halaman
masjid juga digunakan untuk salat. Tempatnya juga bersih. Selain itu tampak
para pekerja berlaalu lalang membersihkan halaman dengan menggunakan mesin
besar. Jumlah pekerjanya juga banyak sekali. Itulah yang menyebabkan halaman
masjid tampak bersih sekali.
Kami
bertiga keluar masjid lewat pintu yang sama. Ini penting sekali karena dijamin
tidak akan tersesat. Selain itu saya tetap berusaha membawa kartu pengenal dan
slyer agar mudah dikenali. Saya berjalan beriringan dengan masih memakai
mukena. Tak lama kemudian ada pemandangan yang indah yaitu banyak burung yang
berkumpul di halaman gedung –gedung bertingkat. Saya pun berhenti sejenak untuk
mengabadiakan. Burung-burung itu amat bersih putih. Terbang sejenak kemudian bergerombol untuk
makan bersama.
Hanya
beberapa menit kami sudah sampai di kamar hotel. Setelah itu kami mandi dan
makan pagi di lantai kedua. Usai makan kami beristirahat sejenak untuk
selanjutnya menuju Masjid kembali. Di Masjid Nabawi hari ahad amat ramai. Saya
berusaha masuk untuk mencari tempat yang agak depan. Setelah tas diperiksa, dan
tak ditemukan apa-apa selain Hp dan buku kecil kami bisa masuk. Tak lupa saya
mengambil air zam-zam yang berada di dekat pintu masuk. Tempat air zam-zam itu
besar dan jumlahnya banyak. di sebelahnya ada gelas-gelas plastic sekali pakai.
Air zam-zam benar-benar berlimpah. Subhanallah saya bisa minum sesuka hati.
Jangan lupa mengucap bismillah dan niatkan hati kita agar diberi kesehatan dan
bisa menjalankan ibdah umroh dengan lancar.
Ada
jeda untuk menuju salat dhuhur. Waktu itu saya gunakan untuk berzikir dan berdoa
tiada henti. Ibadah sebanyak mungkin karena ibadah di Masjid Nabani itu pahalanya
berlipat ganda dibanding salat di rumah. Masjid Nabawi bukan hanya untuk salat,
di sudut-sudut ada kajian yang disampaikan sekelompok wanita. Mereka berkumpul untuk
bersama-sama mendengarkan kajian. Saya hanya menyimak saja karena bahasa yang digunakan
adalah bahasa Arab.
Azan
berkumandang amat jelas. Jeda dari Azan sampai salat kurang lebih satu jam. Berbeda
dengan di Indonesia yang jaraknya amat dekat. Saya sudah duduk manis dengan Jemaah
lain yang sama sekali belum kenal. Banyak juga Jemaah Indonesia. Jika bertemu orang
Indonesia serasa saudara.
Suara
Azan benar-benar membuat merinding. Apalagi saat salat zukur berjamaah. Suara imam
benar-benar hati tenang, ayem karena suaranya merdu menyentuh jiwa.
#gbmkabupatensemarang
#tantangan30hari
menulisdesemberceriagbm
Tidak ada komentar:
Posting Komentar