Senin, 13 Desember 2021

Assalamualaikum Jeddah ( 13)


 

Tak terasa sembilan jam jemaah umrah SHU berada di pesawat. Hari ini saya gemetar saat ada informasi bahwa penerbangan Garuda telah usai dan kami telah sampai di kota Jeddah. Berulang kali saya mengucap syukur Alhamdulillah.

"Assalamualaikum Jeddah," ucapku lirih.

"Syukur Alhamdulillah kita sudah sampai di Jeddah Pak. Sebentar lagi kita akan sampai di rumah Allah." Kugenggam tangan suami seraya memohon lindunganNya. Suami juga berulang kali mengucapkan syukur Alhamdulillah. Dengan selamat kami telah menginjakkan kaki di Jeddah.

Dari atas pesawat saya bisa melihat suasana baru. Gedung-gedung megah menjulang tinggi. Berbeda sekali dengan di Indonesia.

Kami pun turun dari pesawat kemudian menuju Bandar udara internasional King Abdulaziz. Bandar udara ini diberi nama seperti nama Raja Arab Saudi pertama, Abdul Aziz dari Arab Saudi. Tak lupa saya persiapkan paspor dan lainnya yang sudah dalam satu tempat plastik tebal biru. Semua saya pegang erat.

“Alhamdulillah Ya Allah.” Rasa syukur tak terhingga bisa sampai dengan Jeddah dengan selamat. Kami pun  bersama-sama memasuki bandara Jeddah untuk selanjutnya ke ruang imigrasi untuk pemeriksaan doukumen. Tampak ruangan yang luas dengan gedung yang tinggi dan bertingkat. Beberapa Jemaah dari berbagai negara masih mengantre. Sebagian besar berseragam sama dengan tas serta selempang sama. Yang dari Indonesia rata-rata memakai baju batik.

            Sebagian dari rombongan kami menuju ke toilet.  Saya dan suami memencar untuk mencari toilet yang dekat. Tentu saja harus mencari tempat dengan tanda untuk wanita. Sedangkan  yang untuk lelaki berbeda. Alhamdulilah buang air kecil berjalan lancar. Lega rasanya. Selanjutnya rombongan kami diarahkan antre untuk pengecekan dokumen.

            Benar-benar diuji kesabaran saat masuk di kantor  imigrasi untuk pengecekan data. Kami harus antre yang amat panjang. Selain itu ada beberapa tahap untuk pemeriksaan doukumen. Saya berdiri untuk antre dengan satu persatu maju. Saya tentu saja selalu bersama suami. Kami tak berani keluar dari antrean. Kesabaran pun diuji saat saya hampir sampai pada giliran. Para petugas yang semuanya orang arab ini berpakaian coklat dengan atribut di lengan. Nah yang kadang membuat hati harus sabar adalah para petugas asyik berbicara berlama-lama dengan petugas lain dengan bahasa yang tentu saja tidak kami ketahui. Kami tak bisa berkutik. Diam menunggu dengan sabar. Alhamdulillah selesai juga acara pengurusan dokumen di kantor imigrasi Jeddah. Kami pun diarahkan untuk berjalan ke tempat yang lain untuk menunggu bus yang akan mengantarkan kami ke Madinah. Lumayan lama kami menunggu. Hari sudah malam. Kami hanya menunggu di tempat sambil bincang-bincang dengan sesama Jemaah. Akhirnya bus yang akan membawa kami ke Madinah telah datang. Alhamdulillah, perjalananan ke Madinah siap kami ikuti.

#gbmkabupatensemarang

#tantangan30hari menulisdesemberceriagbm

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar