Setelah
menunggu beberapa jam, malam ini kami akan melanjutkan perjalananan ke Madinah
dengan Bus. Cuaca saat itu agak dingin. Suasana masih ramai di Bandara Abdul
Aziz Jeddah walaupun tengah malam. Bus dengan sejumlah Jemaah sudah berada di
bus. Saya duduk di deretan nomor 2 bersama suami.
Bus
besar dengan stir sopir yang berbeda dengan di Indonesia itu membuat saya
heran. Di Indonesia stir di kanan sedangkan di Arab berada di sebelah kiri.
Beda kan? Ya kita harus hati-hati terutama saat menyeberang.
Saya
duduk di depan bersama suami. Pelan-pelan bus mulai merangkak menuju
Madinah. Awal perjalanan masih
bangunan-bangunan tinggi. Selanjutnya kami melewati jalan yang lalu lintas
tidak terlalu ramai. Kanan kiri berupa padang luas dengan banyak bebatuan. Di
tengan –tengah ada rumput-rumput yang tidak hijau. dan jarang ada tumbuhan.
Bangunan pun amat langka. Umpama ada jaraknya amat jauh. Perjalanan amat
panjang kurang lebih 4 sampa 5 jam harus kami lalui. Makin hari makin petang
sehingga hanya sorot lampu yang berpendar.
Semua
Jemaah rata-rata tertidur pulas karena dari pagi belum beristirahat. Kami hanya
terus melantunkan doa-doa agar kami selamat sampai tujuan. Tak lama kemudian
kami sampai di Medinah. Bangunan- bangunan tinggi sudah di depan kami. Rasanya
ingin menangis saat itu karena akan sampai di masjid Nabawi. Subhanallah. Kali
ini bus tidak berjalan dengan cepat. Tidak terlalu jauh jarak antara rumah satu
dengan lainnya. Tanah juga sejajar jadi tidak naik turun.
Dalam
bus, Ustadz Anwar mengabarkan bahwa kita sduah sampai di Medinnah. Semua Jemaah
diturunkan di depan hotel. Kami pun bersama-sama menuju lobi tengah ruang
hotel. Tampak gedung menjulang tinggi berada tak jauh dari rombongan kami.
“Bapak
Ibu sebentar lagi kita akan sampai di hotel Madinah,” ucap Bapak Anwar.
“Di
sebelah sana adalah Masjid Nabawi,” lanjutnya sambil menunjuk arah keluar. Semua
Jemaah melongok keluar. Walaupun tengah malam suasana amat ramai. Saya benar-benar
merinding, tak lama lagi saya bisa menginjakkan kaki di Masjid Nabawi Madinah. Kami
pun langsung memasuki lobi hotel. Kemuadian kami diberi pengarahan terkait acara
selanjutnya. Seorang dari biro membacakan kelompok per kamar. Alhamdulilah saya
mendapatkan kamar dengan empat Jemaah putri. Dua diantaranya ibu dan anak. Lainnya
dari Solo. Kamar berada di lantai tiga. Sebuah kunci diberikan kami. Selanjutnya
kami naik dengan lift lalu menuju kamar hotel berbintang. Kamar apik siap kami tempati
beberapa hari.
#gbmkabupatensemarang
#tantangan30hari
menulisdesemberceriagbm
Tidak ada komentar:
Posting Komentar