Rabu, 15 Desember 2021

Perjalanan Menuju Madinah (14)

 


Setelah menunggu beberapa jam, malam ini kami akan melanjutkan perjalananan ke Madinah dengan Bus. Cuaca saat itu agak dingin. Suasana masih ramai di Bandara Abdul Aziz Jeddah walaupun tengah malam. Bus dengan sejumlah Jemaah sudah berada di bus. Saya duduk di deretan nomor 2 bersama suami.

Bus besar dengan stir sopir yang berbeda dengan di Indonesia itu membuat saya heran. Di Indonesia stir di kanan sedangkan di Arab berada di sebelah kiri. Beda kan? Ya kita harus hati-hati terutama saat menyeberang.

Saya duduk di depan bersama suami. Pelan-pelan bus mulai merangkak menuju Madinah.  Awal perjalanan masih bangunan-bangunan tinggi. Selanjutnya kami melewati jalan yang lalu lintas tidak terlalu ramai. Kanan kiri berupa padang luas dengan banyak bebatuan. Di tengan –tengah ada rumput-rumput yang tidak hijau. dan jarang ada tumbuhan. Bangunan pun amat langka. Umpama ada jaraknya amat jauh. Perjalanan amat panjang kurang lebih 4 sampa 5 jam harus kami lalui. Makin hari makin petang sehingga hanya sorot lampu yang berpendar.

Semua Jemaah rata-rata tertidur pulas karena dari pagi belum beristirahat. Kami hanya terus melantunkan doa-doa agar kami selamat sampai tujuan. Tak lama kemudian kami sampai di Medinah. Bangunan- bangunan tinggi sudah di depan kami. Rasanya ingin menangis saat itu karena akan sampai di masjid Nabawi. Subhanallah. Kali ini bus tidak berjalan dengan cepat. Tidak terlalu jauh jarak antara rumah satu dengan lainnya. Tanah juga sejajar jadi tidak naik turun.

Dalam bus, Ustadz Anwar mengabarkan bahwa kita sduah sampai di Medinnah. Semua Jemaah diturunkan di depan hotel. Kami pun bersama-sama menuju lobi tengah ruang hotel. Tampak gedung menjulang tinggi berada tak jauh dari rombongan kami.

“Bapak Ibu sebentar lagi kita akan sampai di hotel Madinah,” ucap Bapak Anwar.

“Di sebelah sana adalah Masjid Nabawi,” lanjutnya sambil menunjuk arah keluar. Semua Jemaah melongok keluar. Walaupun tengah malam suasana amat ramai. Saya benar-benar merinding, tak lama lagi saya bisa menginjakkan kaki di Masjid Nabawi Madinah. Kami pun langsung memasuki lobi hotel. Kemuadian kami diberi pengarahan terkait acara selanjutnya. Seorang dari biro membacakan kelompok per kamar. Alhamdulilah saya mendapatkan kamar dengan empat Jemaah putri. Dua diantaranya ibu dan anak. Lainnya dari Solo. Kamar berada di lantai tiga. Sebuah kunci diberikan kami. Selanjutnya kami naik dengan lift lalu menuju kamar hotel berbintang. Kamar apik siap kami tempati beberapa hari.

#gbmkabupatensemarang

#tantangan30hari menulisdesemberceriagbm

 

 

 

 

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar