Banyak
hal sebelum keberangkatan yang harus kami persiapkan. Mulai menata koper,
pengajian, dan siapa saja yang mengantar. Oleh karena kami harus bisa menata
diri agar semuanya lancar. Koper berwarna hitam bergaris kuning sudah kami
terima beserta tas cangklong. Ada dua kain ihrom dan handuk berwarna putih bertuliskan
SHU.
Barang-barang
yang sudah saya beli sudah disatukan di kamar yang kebetulan kosong. Jadi kami
mudah mengontolnya. Barang-barang tersebut tertata di atas kasur hingga penuh.
“Oh
ya Pak, alhmadulillah kita dapat kabel listrik yang khusus secara cuma-cuma
oleh Jemaah sebelumnya,” kataku pada suami.
“Ya,
bersyukur. Jangan lupa ucapkan terima kasih,” jawab suami sambil tersenyum.
“Kita
tata sekarang ya Pak, agar tidak tergesa-gesa?”
Suami
mengiyakan. Lalu saya mulai membuka koper besar dengan dua sisi yang bisa
ditaruh beberapa barang. Yang pertama saya menata punya suami dulu. Sisi kiri
saya gunakan untuk menata yang ada kaitanannya ibadah. Saya mulai dengan
melipat kain ihram dengan menggulungnya. Kemudian baju koko dua, sarung, celana
panjang dan kaos. Sedangkan sisi kanan saya isi kaos bebas 3 buah ,celana
dalam, kaos kaki, perlengkapan mandi, obat-obatan. Sedangkan di kantong koper
saya isi masker, payung, hamger, sapu tangan. Kunci kecil pun saya tempatkan di
kantong koper yang tertutup. Tak lupa saya beri plastic agar mudah diambil.
Jangan sampai kunci terlupakan. Ini yang benar-benar kami jaga.
Sedangkan
tas canglong kecil, saya isi surat-surat penting, dompet uang. Untuk uang, kami
sudah menukarkan uang rupiah dengan dinar hanya beberapa saja. Selanjutnya
disarankan oleh biro nanti kami bisa menukarkan di Mekah. Juga saya isi tasbih,
buku panduan umroah dan obat-obatan ringan.
Kini
saatnya menata yang punya saya. Tentu saja lebih banyak dibanding dengan
perlengkapan suami. Koper itu segera saya buka. Selanjunya saya mulai dengan
perlengkapan saat umroh. Mulai menata di tempat yang sisi kiri. Saya tata mukena
yang dari biro, saya tak membawa lagi cukup satu. Kemudian gamis putih saya
membawa dua dan yang berwarna hitam satu. Saya gulung kemudian saya tata mulai
dari pinggir. Selanjutnya ada kaos kaki, sepatu putih tipis, perlengkapan make
up, hanya secukupnya yang saya jadikan satu dalam dompet kecil. Sengaja saya
kumpulkan dompet kecil yang ada di rumah.
Akhirnya
bermanfaat juga dompet tersebut. Saya isi dompet itu dengan aneka perlengkapan mandi, obat-obatan dan
uang receh dan satunya uang yang agak besar. Dompet-dompet itu saya letakkan
pada sisi kanan beserta payung, mantol jika hujan, dan masker, pembalut, dan
juga celana dalam sekali pakai agar tidak terlalu banyak yang dibawa. saya juga
bawa pembalut tipis.
Dua
koper sudah tertata rapi tetapi tetap saya buka. Sambil ngecek di list yang
sudah saya tulis di kertas. Oh ya tak lupa bawa alquran, dan juga buku kecil
yang berisi permintaan doa yang dari teman-teman. Alhamdulillah rasanya sedikit
lega setelah menata koper.
#gbmkabsemarang
#tantangan30harimenulisdesemberceriagbm
Setiap benda menyimpan cerita
BalasHapus