Selasa, 29 November 2022

Bakwan Jagung dari Anak Menantu



                 dokumen pribadi 

Pagi-pagi anak menantu mengirim bakwan jagung dan sayur asem. Anak yang kini sedang mengandung ini sudah mulai senang masak. Beda saat usia kandungan sebelum bulan kelima. Hampir tiap hari mual sehingga tidak pernah memasak. 

Setiap hari suaminya siaga dengan menu siap makan. Tentu saja suaminya harus mencari sesuai keinginan. Menurut anak menantu, ia akan mual jika ada bau masakan apa saja.

Syukur Alhamdulilah kini sudah baikan, memasak pun jadi terbiasa lagi. Jika ada masakan berlebih, Ia selalu mengirim masakan seperti pagi ini. Anak menantu yang tinggal tidak jauh dari kami selalu memperhatikan kami yang sudah lansia.

"Ibuk, gak usah masak. Nanti Enik kirim,” ucapnya setiap akan masak. Kebetulan sebelumnya memang ada gagasan untuk memasak sayur asem.

"Oke, siap, nanti bahan yang belum ada ambil saja di kulkas,” balasku sambil membuka kulkas. Saya  keluarkan lombok, tomat dan jipang untuk melengkapi.

"Tomat sudah adak kok Buk,” jawabnya sambil mengambil lombok.

"Selang beberapa jam, masakan telah ada di meja makan. Saya dan suami pun langsung sarapan.

"Hemm enak,”ucap suami memuji masakan sang Menantu. Saya pun mencicipinya. Suami pun menyahut kembali katanya kurang garam sedikit. Namun, rasanya tetap nikmat bukankah seusia kami  harus mengurangi rasa asin.  

Lain waktu, kami pun jika ada jajanan walaupun mungkin tidak banyak selalu saya sisihkan untuk anak. Kadang suami pun sering membelikan kelapa muda untuk kesehatan calon cucu. 

Ketika anak keluar rumah misalnya ke pasar, saya selalu ditanya untuk dibelikan apa yang saya suka. Itulah wujud perhatian anak pada orangtua. Kami sebgai orangtua tentu sangat senang dengan usahanya untuk membahagiakan orangtua.

Hubungan saya dan menantu amat baik. Kami pun saling memberi jika ada masakan berlebih. Atau justru kami masak berlebih agar bisa untuk dua keluarga.

Dari pengalaman tersebut kita bisa mengambil manfaaat bahwa menjalin keharmonisan dengan anak menantu atau anak sendiri  itu wajib. Bagi anak menjalin keharmonisan dengan orangtua itu wajib juga. 

Anak menantu sudah kita anggap anak sendiri begitupun. Cara tersebut wujud bakti anak pada orang tua. Walaupun ada pepatah yang mengatakan bahwa jika anak memberikan bintang berjuta harta, namun itu semua belum cukup untuk membalas kasih cinta seorang ibu. Namun yang utama anak sudah berusaha baik itu sudah bagus.

Hanya dengan saling memberi bisa menjadi ikatan batin baik. Bakwan jagung pun bisa menjadi sarana menjalin hubungan menantu dan mertua menjadi baik. Kita harus  bisa saling ngemong, saling pengertian agar jalinan kedua pihak bisa mewujudkan keluarga bahagia.A

Ambarawa, 30 November 2022