Sabtu, 09 Mei 2020

GBM (Guru Bisa Menulis) makin Bergeliat



Teman-teman...berapa grup kepenulisan yang telah diikuti? Hem banyak kan? Kalau belum ya bisa bertahap untuk mengikuti grup atau komunitas kepenulisan yang lain. Kalau kita ingin jadi penulis ya berkumpullah dengan penulis.

Di antara grup-grup yang saya ikuti, grup penawara bangkit yang paling ramai. Nah, GBM pun tak kalah untuk lebih baik dari sebelumnya. Alhamdulillah grup yang belum lama ini kini mulai bergeliat untuk bergerak maju. Kami berusaha  meningkatkan kegiatan menulis. Ya grup ini memang sebagai ajang menulis kalau tidak menulis ya mau apa?

Awalnya GBM langsung membuat antologi yang kini telah terbit, disusul dengan dua antologi yang masih dalam proses. Nah, berdasarkan proses menuju terbit ternyata banyak hal yang harus kita pelajari. Kesimpulannya bahwa menulis butuh proses. Tak bisa ujug-ujug  jadi baik. Salah satunya adalah rajin berlatih menulis.

Gayung bersambut. Dua gagasan langsung terealisasi. Pertama, menulis harian yang dipandu oleh Ibu Maria. Beliau menggerakkan anggota untuk mau menulis. Walaupun agak pekewuh dan sedikit "memaksa" setiap anggota dianjurkan untuk menulis apa saja.  Setiap anggota  menulis satu minggu sekali.

Dengan ketelatenan, Bu Maria men-japri satu demi satu anggota untuk menulis. Suatu keberanian yang perlu diapresiasi. Memaksa untuk berani menulis.  Awalnya ragu, kurang pede , sibuk, malu menjadi alasan. Namun, dengan memaksakan diri, anggota GBM bisa menulis dengan baik. Luar biasa. Hati saya amat bangga dan senang.

Akhirnya setiap hari grup mulai ramai dengan berbagai tulisan yang memikat. Kalau pun belum semua, saya berdoa agar nantinya semua anggota berkenan untuk menulis. Lha jadi anggota kan mau menulis.

Kedua, Bedah karya. Mungkin ada juga anggota GBM tidak tahu bahwa ada bedah karya bertema Corona. Pesertanya adalah para penulis Corona. Ada grup tersendiri. Bedah karya dipandu oleh Bu Wiwin. Tiap subuh diluncurkan satu karya untuk dibedah hari itu. Jadi sehari satu karya.

Kami berusaha mereview karya teman. Hal ini sebagai ajang belajar. Cara ini ditempuh agar kita bisa membenahi karya sendiri. Dengan masukan dan review beberapa teman, kita akan tahu kekurangannya.

Alhamdulillah respon teman-teman
sangat antusias. Hal ini amat berguna bagi penulis. Banyak ilmu yang kita dapatkan.

Harapannya bedah karya bisa diagendakan di grup umum. Selain itu kegiatan menulis harian makin baik. Terima kasih Bu Maria dan ibu Wiwin. Tak lupa semua anggota GBM. Saya yakin Guru Bisa Menulis. Menulislah agar hidup bermakna. Semoga GBM bisa menelorkan penulis-penulis andal. Aamiin.

Ambarawa, 10 Mei 2020