( bagian 3)
Hari ketiga PTS masih menyisakan sebuah cerita. Jumat, 4 Maret kemarin saya jaga PTS di ruang 10 yang berada di bawah. Segera saya masuki kelas dengan perasaan bahagia. Siswa pun cerita dan mengerjakan soal setelah bersama-sama membaca Asmaul Husna. Sebuah pembiasaan yang bagus di sekolah kami.
Sesaat kemudian saya mengisi berita acara dan presensi. Belum juga selesai, kasak kusuk siswa mulai timbul. Suara-suara tak semestinya mulai terdengar di telinga. Para siswa sudah mulai mencari jawaban ke temannya.
"Ayo, kerjakan sendiri, jangan menyontek!" tegurku sambil masih menulis berita acara.
Mereka pun diam. Namun hanya sesaat. Lima menit kemudian ramai lagi. Segera saya berdiri dan menegurnya kembali sambil berkeliling. Kini mereka tak bersuara lagi.
Itulah situasi pada saat jaga PTS jam pertama. Tak diduga pada saat saya di ruang guru ada guru yang memergoki siswa yang sedang menyontek. Kertas yang digunakan untuk menyontek pun disita.
"Ini saya memergoi siswa menyontek. Ini buktinya, " ucap Bu Nan.
"Siapa Bu yang menyontek? tanya guru lain.
Bu Nan menyebut siswa yang membuat para guru kaget. Siswa tersebut sebenarnya tidak bodoh amat. Mengapa masih menyontek.
Itulah kenyataan saat ada saat PTS. Para siswa ingin mencari jawaban dengan cepat tanpa mau berpikir. Apalagi pada masa pandemi ini, siswa malas belajar. Mereka sudah terbuai dengan game atau berselancar di HP tiada henti. Ketika ditanya tugas katanya tidak kirim. Namun, sampai saat PTS tiba belum juga kirim tugas. Rasa tanggung jawab juga kurang. Tak ada rasa takut belum mengumpulkan tugas. Guru memberi tugas karena waktu tidak cukup untuk mengerjakan latihan atau tugas di sekolah.
Jalan satu-satunya adalah dengan memberi tugas pada siswa untuk dikerjakan pada saat PJJ yaitu hari berikutnya setelah masuk. Pembelajaran blended learning sebenarnya keberuntungan bagi siswa. Para siswa bisa mengerjakan tugas saat belajar di rumah. Namun kenyataannya mereka menganggap libur.
Bagaimana menghadapi hal ini? Sebagai guru memang harus super sabar menghadapi siswa. Tak jenuh menagih tugas. Selain itu peran orang tua amat diperlukan agar anak-anaknya siap mengikuti PTS dengan penuh jawab dan memegang teguh kejujuran.
Semoga pandemi segera berlalu sehingga pembelajaran kembali normal. Aamiin
#tantanganmaretbahagiagbm2022
#maretbagaia7
Tidak ada komentar:
Posting Komentar