Senin, 27 Juni 2022

Bukit Cinta Rawa Pening yang Memukau




Pernah membaca cerita tentang legenda Baru Klinting teman-teman? Kalau yang berdomisili di Kabupaten Semarang pasti tidak asing lagi dengan objek wisata Bukit Cinta Rawa Pening yang berkisah tentang Legenda Baru Klinting. Nah, bagi teman-teman yang belum berkunjung ke objek ini, yuk baca tulisan tentang berikut.

 

Kami saat itu bersama dengan Ibu-ibu PKK berkunjung ke sini untuk refresing. Walaupun dekat, ada juga yang belum ke sini. Apalagi setelah dibukanya kembali objek ini setelah dipugar. Objek ini kini tidak sepi lagi. Saat ini pun kini selalu ramai pengunjung.

Kurang lebih setengah jam  dari rumah, kami yang hanya terdiri sebelas orang sampai di objek wisata yang terkenal dengan wadernya ini. Objek ini berada di daerah Banyubiru, Kabupaten Semarang. Objek ini berada di pinggir jalan. Di depan objek ada gapura besar bertuliskan bukit Cinta Rawa Pening. Tempat parkir sudah banyak mobil. Sejenak saya lihat ada pagar yang atasnya berupa ukiran badan ular yang besar. Selanjutnya kami masuk untuk cuci tangan lalu cek suhu. Sementara seorang teman membeli karcis waktu itu per orang lima belas ribu. Kami pun masuk lewat pintu dengan menunjukkan karcis.

Pada awal objek ada ruang pamer ikan dengan bentuk kepala ikan besar yang membuka mulutnya. Kami tidak masuk hanya berfoto di depan ini. Selanjutnya kami naik di sebuah bukit yang tidak terlalu tinggi dengan jalan yang sudah rapi dengan kanan kiri pagar setinggi satu meter. Sampailah kami di sebuah pendopo yang lumayan luas yang berada di bukit paling atas. Pendopo berlantai keramik ini kami istirahat sebentar sambil berbincang-bincang dan makan siang. Di sekiling pendopo tumbuh beberapa pohon cemara menjulang tinggi. Semilir angin menyentuh tubuh sambil menikmati hidangan yang telah kami siapkan. Suasana sejuk dengan pemandangan yang indah.

Selanjutnya kami bersama-sama menikmati indahnya rawa pening. Objek ini jauh lebih tertata dan banyak perubahan. Rawa pun kini jernih hanya beberapa titik ada enceng gondok. Namun, beberapa teman mengatakan bahwa saat ini enceng gondok yang merupakan tumbuhan pengganggu ini sudah bersih dari rawa pening. Wah jadi kepingin ke sini lagi. Di depan kami kini ada sebuah spot foto dengan tulisan Gembok Cinta dengan besi putih berbentuk love. Ramai sekali orang ingin berfoto di objek ini. Kami pun berjalan lagi. Ada sebuah pelataran dengan atap cantik serta rumput hijau. Di ujung bangunan ini ada batas pagar. Hamparan rawa pening pun kami nikmati dengan selali berdecak kagum atas ciptaan-Nya.  Rawa yang jernih dengan perahu-perahu berjajar. Kalau ingin naik perahu  motor dengan harga 100 ribu untuk maksimal 4 orang. Kita bisa berkeliling rawa selama tiga puluh menit. Kami tidak naik karena ada yang takut.

Selanjutnya kami ke selatan. Jalan menurun sedikit ada sebuah jembatan indah dengan tiang-tiang cantik yang berjajar. Sejauh mata memandang air rawa yang jernih amat memukau. Indah menyejukkan mata. Spot ini amat bagus untuk pengambilan gambar. Jangan lupa ya untuk selalu memakai masker. Usai mengambil gambar kami naik ke atas untuk duduk-duduk di kursi yang cantik. Di sebelah utara ada juga tempat yang pas untuk anak-anak. Berbagai sarana tersedia. Mulai perosotan, ayunan, Jadi kala anak jenuh, bisa diajak di tempat ini.

Akhirnya kami pulang setelah membeli oleh-oleh. Usai keluar dari objek ada banyak kios yang menjual aneka hasil rawa yang sudah matang. Ada wader, udang, aneka keripik tahu yang enak rasanya. Yuk ke sini teman-teman. Jika teman-teman dari Semarang bisa lewat Ambarawa –Banyubirua atau dari Solo lewat jalur petigaan Jetis Salatiga-Banyubiru. Mudah banget untuk mencapai objek ini.

 

Ambarawa, 27 Juni 2022

#Tulisan ke-16 Menulis Blog bersama Omjay

#Salam Literasi

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar