Jumat, 30 Oktober 2020

BUKAN GURU BIASA ALA CIKGU THERESIA

 



Oleh : Budiyanti Anggit *

Menjadi kebahagiaan kala kita menjadi guru penulis. Bukan sembarang orang bisa mewujudkannya. Masih banyak guru yang merasa di zona aman dengan menjadi guru biasa saja. Oleh Ibu Theresia atau biasa dipanggil Cikgu yang merupakan guru di SDN WAIHIBUR – Kab. Sumba Tengah NTT ini mengatakan bahwa guru yang telah mengikuti pelatihan belajar menulis adalah guru-guru hebat dan luar biasa sehingga layak menyandang “Bukan Guru Biasa”

Itulah awal materi kelas menulis yang disampaikan pada pertemuan ke-12 pada gelombang 16 hari Jumat, 30 Oktober 2020. Malam ini ada tamu istimewa dengan segudang prestasi telah diraih oleh Ibu Theresia Sri Rahayu, S.Pd. SD, biasa dipanggil dengan sebutan Cikgu Tere, seperti alamat blog  https://www.cikgutere.com 
Ingin tahu profil beliau? Yuk baca profil berikut ini!
1. Juara 1 Guru Berprestasi tingkat Kecamatan Padalarang – Kab. Bandung Barat (2014)
2. Juara  2  Lomba Guru Berprestasi  tingkat Kab. Bandung  Barat
3. Juara 3 Lomba Guru MIPA tingkat Kec. Padalarang (2014)
4. Juara 1 Olimpiade Guru Nasional tingkat Provinsi NTT (2018)
5. Finalis Lomba Olimpiade Guru Nasional tingkat nasional (2018)
6. Finalis   Lomba  Alat  Peraga   Matematika  Sederhana   tingkat Nasional (2018)
7. Peserta Short Course ke Luar Negeri dalam Program 1000  Guru
 ke Luar Negeri (2019)
8. 40 besar penerima dana hibah penelitian pada program Teaching
9. Finalis  Course   on   Developing   Lesson   Study  for   Primary Mathematics Teacher tingkat internasional (2019)
10. Guru  Inti  Terbaik  dalam  Pembekalan Guru  Inti  Program  PKP
tingkat Provinsi NTT (2019)
11. Peserta Terbaik dalam Bimtek UKS Regional Bali
12. Sahabat Rumah Belajar Provinsi NTT (2019)
13. Finalis  Lomba Mathematics Teaching Learning  Model  (MTLM)
tingkat internasional (2019)
14. Kader Inti Gerakan Ajarmat / Ayo Belajar Matematika (2019)
15. Resume  terbaik   dari   KSGN   dan  Pelatihan  Belajar   Menulis
Bersama Om Jay (2020)
16.  Blogger inspiratif dari Ikatan Guru TIK PGRI dengan Penerbit  Andi
Yogyakarta pada bulan (2020)
17. 35 selected participants of Advance Online Course SEAMEO Qitep
        in Mathematics (2020)
18. Tim  Teknis UBKD AKMSK jenjang  SD  di  Kab. Sumba  Tengah
        (2020)
19. Calon Pendamping Guru Penggerak Provinsi NTT (2020)
20. Penulis Buku  “Belajar  Semudah KLIK,  Membangun Ekosistem
Ubiquitous Learning Dalam Konsep Merdeka Belajar” (2020)
21. Tim Reviewer  dan Uji Keterbacaan Modul  Literasi dan Numerasi
Kelas Tinggi dari Pusmenjar Kemdikbud tahun 2020
22. Kreator  artikel  terbaik  dalam lomba Bakti Pancasila  2020  dari
Kemdikbud
23. Founder Komunitas Praktisi KKG Online Sumba Tengah
24. Penulis buku "Bukan Guru Biasa" terbit bulan Oktober 2020
25. Team Pengembang  Konten  Artikel  di  Komunitas Belajar  Guru
Penggerak. Dibentuk oleh Dirjen P3GTK Kemdikbud bulan Oktober 2020

Mengapa Cikgu Tere menyebut kita peserta kelas sebagai guru luar biasa. Cikgu menyampaikan bahwa Saat ini, kita berada dalam masa pandemi. Di mana kita dipaksa untuk beradaptasi dengan segala bentuk perubahan. Dan pada setiap perubahan itu, pasti kita akan mengalami situasi yang tidak nyaman. Akibat dari ketidakbiasaan tadi.
 
Banyak guru di luar sana yang memilih untuk menyerah pada keadaan, dibandingkan dengan menciptakan situasi baru atau keluar dari situasi yang dianggapnya tidak nyaman. Hal ini tentunya akan menjadikan situasi pandemi saat ini sebagai sebuah masalah atau bahkan musibah.

Namun, tak sedikit juga, guru yang justru menemukan berkah di balik musibah. Yang tadinya tidak mengerti dengan pembelajaran daring berbasis teknologi, sekarang sudah piawai menyelenggarakan kelas online. Bahkan bisa mengajari rekan guru yang lain. Yang tadinya tidak bisa menulis buku, sekarang bisa menulis buku. Dan masih banyak kisah sukses lainnya.

Selanjutanya Cikgu Tere menceritakan awal mula menekuini dunia menulis. Pada awalnya Cikgu adalah  seorang guru yang kebingungan dengan kondisi seperti saat ini. Sampai akhirnya, beliau bergabung dengan grup WA pelatihan belajar menulis gelombang 4. Saat itu Cikgu juga  tergabung dengan Pak Brian di grup yang sama. 

Selama mengikuti kegiatan belajar menulis di gelombang 4, beliau mendapat banyak sekali ilmu pengetahuan dan bekal keterampilan terkait dunia menulis. Awalnya menulis resume sebagai rangkuman materi belajar, sampai menulis artikel untuk lomba, dan bahkan menulis bacaan  untuk dimanfaatkan dalam pembelajaran. Dan menulis buku untuk berbagai kepentingan.

Untuk menjadi penulis artikel, atau buku seperti Cikgu butuh proses, tidak ada yang serba instan. Banyak proses yang harus dilalui. Berikut tips yang disampaikan Ibu cantik Cikgu :
1. Perlu jam terbang
Jam terbang adalah hal yang paling penting bagi seorang penulis. Terutama untuk mencegah terjadinya writter blocks. Bagi para penulis pemula, hal ini pasti sering terjadi. Apalagi jika Bapak/Ibu termasuk orang yang menulis dengan mengandalkan mood / suasana hati. Menulis harus dilakukan di mana saja, kapan saja dan bagaimana saja caranya. Agar jam terbang kita terus meningkat.
2. Konsistensi
3. Kesadaran dari kita masing - masing.
4. Senang menerima tantangan.

Cikgu suka menerima tantangan yang diberikan oleh para narsum, seperti Bunda Lilis Sutikno yang menantang agar jadi peresume tercepat dan menulis buku dalam waktu seminggu bersama Prof. Richardus Eko Indrajit dan Penerbit Andi. Woh keren ya. 

Selain  hal tersebut ada tips jitu untuk bisa menerbitkan buku ala cikgu adalah menerapkan sang IDOLA. Apa itu IDOLA. 
I = Identifikasi topik menarik 
D = Daftar semua judul luar biasa
O = Outline terperinci akan membantu 
L = Lanjut menulis isi bab
A = Atur layout sesuai permintaan penerbit

Tips yang amat jitu agar bisa mewujudkan mimpi punya buku. Selanjutnya Cikgu bercerita mengapa tertarik mengikuti kegiatan belajar menulis ? Berikut ini adalah beberapa alasannya. 
1. Melakukan hobi (hobi saya adalah menulis. Sejak kelas 3 SD, sudah menulis cerita dan bahkan buku sederhana yang dikliping / tidak diterbitkan) 
2. Mengupgrade skill menulis (bergabung dengan penulis lain, membuatnya terus termotivasi untuk belajar jurus - jurus baru dalam menulis)
3. Mengekspresikan diri (Menulis adalah sarana menuangkan ide atau pemikiran yang sangat produktif. Kita bebas menjadi siapa saja dan menggali imajinasi seluas - luasnya) 
4. Jembatan meraih prestasi. (Menulis mendatangkan banyak manfaat, di antaranya berbagai apresiasi sebagai bonus dari menulis. Contoh apresiasi yang telah terima adalah : blogger inspiratif, penulis cerita mini terbaik, kreator artikel terbaik, penulis beberapa judul buku (indie dan mayor), Tim Reviewer dan Uji Keterbacaan Modul Literasi dan Numerasi, Tim pengembang konten artikel di Komunitas Belajar Guru Penggerak Kemdikbud. 

Hal ini merupakan pencapaian terbesar dalam hidup CIkgu.  Terlebih ketika  sudah menjadi seorang guru. Dan terutama di masa pandemi seperti saat ini.  Berkat menulis di blog, keterampilan menulisnya terus menerus terasah dan akhirnya tanggal 1 Oktober 2020 beliau mendapat apresiasi dari Direktorat Jenderal Pendidikan Sekolah Dasar Kemdikbud sebagai Kreator Konten Artikel Terbaik dalam Lomba Pancasila Bakti 2020. Hadiahnya sangat besar yaitu 10 juta rupiah, dalam bentuk media pembelajaran. Benar-benar luar biasa ya. Buah dari perjuangan tentunya. Sangat inspiratif bagi guru Indonesia. Tak bisa dibayangkan bahwa tulisan hanya 3 sampai 4 halaman dihargai dengan nominal besar. Sesaat menulis ini hati saya berdecak kagum pada Cikgu. 

Salut Ibu Theresia yang cantik dan cerdas ini. Itulah berkat kita menulis setiap hari utamanya di blog. Seperti Omjay sering mengatakan bahwa kita harus menulis setiap hari karena akan mendatangkan keajaiban. Hal ini benar-benar terjadi. 

Beberapa kali Cikgu lolos seleksi lomba tingkat nasional karena salah satunya karena ada jejak digit melalui tulisan saya di media sosial dan blog. Ketika panitia lomba ingin mengetahui profil beliau,  mereka cukup mengetik nama saya di browser. 

Lalu, mereka akan mendapat semua informasi yang diinginkan. Tidak ada seorang penulis yang langsung besar. Semuanya berawal dari penulis yang kecil dulu. Namun lama kelamaan karya tulisnya akan dihargai orang asalkan, dia terus konsisten dalam menulis. Bisa di blog maupun di media sosial.

Selanjutnya di akhir materi Cikgu menyampaikan bahwa bersikaplah terbuka dan positif terhadap saran serta kritik dari para pembaca. Berlakulah sebagai pembaca tulisan kita sendiri. Ketika sudah selesai menulis,  berlatih objektif sehingga tulisan akan tetap terjaga kualitasnya.   

Untuk memantaskan diri menjadi bagian dari "Bukan Guru Biasa", hendaknya kita selalu melakukan 3 B yaitu: Belajar, Berkarya, Berbagi. Cari ilmunya, tuangkan lewat karya nyata, dan bagikan karya tersebut hingga dapat menginspirasi orang lain.

Alhamdulilah hari ini mendapat ilmu luar biasa dari Ibu Therersia Sri Rahayu. Terima kasih Omjay, Ibu Theresia dan Bu Aam yang semuanya keren. Semoga ilmunya penuh berkah.


Budiyanti Anggit
Penulis buku Anakku Tabungan Surgaku.
Ambarawa, 30 Oktober 2020

16 komentar:

  1. Reaume lengkap, padat dan informatif

    BalasHapus
  2. Sip Bu budi rekan lolitaku hehe.. resumenya informatif, mari kita selalu semangat jangan ketinggalan sama yg muda2

    BalasHapus
  3. Komentator ketiga. Sudah bagus isinya, sesuai yang disampaikan narasumber. Meskipun harus lebih banyak berlatih dengan bahasa sendiri.

    Saran, untuk alasan tertarik kegiatan menulis, di situ ada kata "saya". Nah, coba dicek lagi Bu, itu "saya" menunjuk pembicara atau narasumber, bukan Ibu sebagai penulis. Mestinya diganti dengan beliau.

    Baik, itu saja saran dari saya. Terima kasih.

    BalasHapus
  4. Bunda budi..... Bagus lho resumenya.
    Catatan kecil saja: ayok kita rapikan teksnya rata kanan kiri...

    BalasHapus
  5. Terima kasih resumenya, Ibu. Saya senang sekali membacanya. Ibu sudah menulis buku ya ? Wah, selamat ya, Bu. Semoga materi td mlm dpt memperkaya bahan utk buku berikutnya. Salam.

    BalasHapus
  6. Semangat terus untuk jadi bukan guru biasa, Bu.

    BalasHapus
  7. Salam kenal dari Magelang Bu, resumenya informatif

    BalasHapus
  8. Setting paragraf mungkin akan lebih baik jika lebih rapi agar enak di baca terutama yang point itu bu

    BalasHapus
  9. Idem Pak Didi, secara umum bagus

    BalasHapus
  10. Pertahankan semangat dan pencapaian ini... semangat

    BalasHapus
  11. Bagus dan perlu cek saat mau copas,,, sukses

    BalasHapus