Rabu, 28 Oktober 2020

BIDADARI CANTIK TELAH HADIR DI KELUARGAKU



Oleh : Budiyanti Anggit

Rasa bahagia menyeruak di hatiku. Berulang kali ucap syukur kulantunkan. Semua anggota keluarga menyambut dengan suka cita atas kehadiran bidadari kecil nan cantik di dunia ini. 

Semua  amat bahagia. Akung dan Uti, sapaan mereka pada kami amat bahagia. Terlebih ayah dan bundanya. Selamat Ya Ayah Bunda. Ya, inilah penantian keluargaku. Anak kami semuanya cowok. dan cucu pertama juga cowok. Alhamdulillah kini bidadari kecil hadir di keluarga kami.



Saat itu, Selasa siang aku memantau grup keluarga tiada henti walaupun aku sedang bersama ibu-ibu pergi ke Bandungan untuk berburu bunga. Demam aglonema menjadikan kami, para ibu jalan-jalan ke pusat bunga yaitu Bandungan. Tunggu ya ceritaku selanjutnya.

Tepat pukul 11.56, Bundanya Rafa masuk ruang operasi. Hati rasanya tak karuan seperti saat kelahiran cucu pertama tiga tahun lalu. Dulu tiba-tiba sakit gigi, gak napsu makan dan lainnya. Namun, kali ini agak mendingan tidak seperti dulu. Detik demi detik kulantunkan doa.


[Bismilah, semoga lancar dan sehat] tulisku di grup WA.

Selang satu jam. tepatnya pukul 12. 54 aku buka HP. Foto cantik menghiasi layar HP. Bidadari mungil tampak sehat dengan wajah putih bersih nan cantik dengan berat 3 kg. Kelahiran dengan caesar lagi karena dulu juga proses persalinan juga caesar.   

“Allahu Akbar,. Alhamdulilah. Terima kasih Ya Allah,” ucapku lirih hingga terdengar teman yang berada di sampingku. Sementara guru lain sedang menikmati indahnya bunga warna-warni, aku duduk memeloti HP. Kusentuh gambar si cantik. Rasa bahagia menyusup kalbu. Grup keluarga pun ramai dengan ucapan selamat. 

Sesaat kupendam untuk VC karena jika saat itu takutnya  bisa mengganggu. Hingga akhirnya saat sampai sekolah aku bisa VC anakku yang melahirkan tanpa ditunggui satu pun orang tua. Sebenarnya kasihan juga. Namun, jarak yang menjadikan kami belum bisa terbang menunggui kelahiran cucu kedua.

Si Cantik mungil hanya kami lihat lewat VC dan foto dari grup keluarga. Walaupun berjauhan kami amat bahagia. Sebenarnya hati ini ingin juga terbang untuk mencium si bidadari kecil itu. 

Rasanya ingin menggendong dan memeluk erat. Namun, keadaanlah yang menjadikan kami tidak bisa terbang ke kota nan jauh di sana yaitu di NTT tepatnya di Mataram Lombok.

Hanya doa yang bisa kami lantunkan. Nasi gudangan sebagai rasa syukur telah aku buat. Semoga cucuku sehat, menjadi anak solehah. Semoga sesaat lagi kami bisa segera bertemu keluarga Lombok. Aamiin.

 

 

6 komentar: