Senin, 19 Oktober 2020

MENERBITKAN BUKU GRATIS BERSAMA THAMRIN DAHLAN


Assalamuallaikum Bapak Ibu Bloger, Salam Bahagia.

Buku adalah Mahkota seorang Penulis. Secerdas dan sepintar apapun seseorang apabila belum menulis apalagi menerbitkan buku maka ilmunya akan hilang sia sia.

(Thamrin Dahlan)

 

Muara menulis adalah menerbitkan buku. Buku adalah mahkota penulis. Menerbitkan buku adalah dambaan setiap penulis. Menjadi kebanggaan ketika kita berhasil memegang karya diri sendiri. Rasanya bahagia luar biasa. Inilah nutrisi dan penyemangat diri untuk terus berkarya. Sebagai guru harus menunjukkan pada anak didik bahwa gurunya bisa berkarya. Guru bukan hanya memerintah anak didik untuk menulis sementara gurunya belum menulis. Apa kata mereka? Mereka bisa saja mengatakan kita ini OD saja Omong Doang karena tak bisa menunjukkan karya.

Guru mulia karena karya. Pada era disrupsi saat ini, guru amat mudah menerbitkan buku. Segala sarana lebih mudah dibandingkan masa lalu. Oleh karena itu guru harus mau berbeda karena mampu berkarya. Tak ada alasan untuk tidak menerbitkan buku. Ada niat ada jalan.

Seperti kita ketahui bahwa ada penerbit mayor atau indie. Penerbit mayor itu menerbitkan buku kita tanpa biaya. Justru kita yang mendapatkan royalti setiap semester sekali. Bahagia luar biasa ketika buku kita mendapat penghargaan berupa royalty berapa pun jumlahnya. Rasanya sampai di hati deh. Namun butuh perjuangan untuk menuju ke sana. Semua butuh proses untuk menuju ke penerbit mayor. Bisa jadi orang yang bisa menebitkan buku di penerbit mayor sudah berulang kali bahkan puluhan kali ditolak penerbit. Bukan karena naskah jelek bisa jadi naskah kita tidak sesuai dengan genre yang dikehendaki penerbit. Semua naskah tak ada yang jelek. Insya Allah akan menemukan jodohnya. Namun saat pandemi ini kita juga harus berpikir ulang untuk menerbitkan secara mayor karena banyak penerbit yang lesu karena pasaran buku saat ini mengalami penurunan drastis.

Dengan keadaaan saat ini menerbitkan buku  dengan indie atau independen adalah cara yang tepat. Menerbitkan buku dengan biaya sendiri. Banyak kok yang bukunya laris manis tidak kalah yang diterbitkan secara indie. Ya asal tahu pemasaran dan kita juga mengutamakan kualitas buku agar menarik perhatian pembaca.

Sebagai penulis pemula tak ada jeleknya tahu proses penerbitan secara indie. Kita harus mampu mempersiapkan diri agar proses penerbitan buku berjalan lancar baik karya. Kita harus selektif mencari penerbit. Banyak juga lho yang abal-abalan tetapi banyak juga yang amanah untuk menerbitkan buku. Oleh karena itu kita harus tahu betul penerbit indie yang benar-benar sesuai keinginan penulis. Jangan lupa kita perhitungkan juga tentang kualitas buku baik cover, kertas, layout, dan tak lupa biaya penerbitan maupun cetak. Banyak kok referensi di medsos. Sekali lagi kita wajib waspada tetapi jangan takut menrbitkan buku.

Nah, setelah panjang lebar saya bercerita tentang penerbitan, ada kelas menulis bersama Omjay yang menghadirkan seorang penulis hebat yaitu Bapak Thamrin Dahlan. Yang menarik perhatian bahwa kita bisa menerbitkan buku secara gratis. Benarkah? ikuti cerita berikut ya Bapak Ibu.

Siapa sebenarnya Bapak Thamrin Dahlan? Beliau adalah kombes Pol( purn), Dosen Akper Polri, D3 Akper Palembang, S1 Pasca Sarjana UI, Blogger, penulis,  dan telah menerbitkan 31 buku. 


Wohh bukunya banyak sekali ya? Penulis produktif tersebut mempunyai yayasan yang  bergerak dalam literasi. Mari kita simak profil beliau. 

Yayasan Pusaka Thamrin Dahlan  (YPTD) didirikan atas inisiatif Bundo Kanduang (Almh) AKBP (P) Hj. Husna Darwis binti Hj. Dahlan, SH. Beliau seorang Mantan Polisi Wanita dan Notaris yang ber kantor di Bogor memiliki keinginan kuat untuk meningkat kan kegemaran membaca dan menulis keluarga besar Petokayo dan masyarakat.  Niat tersebut diwujudkan dalam bentuk mendirikan Perpustakaan Kasidah di Jambi tempat dibesarkan untuk masyarakat umum Tempino dan sekitarnya. Almarhumah Bundo Kanduang memiliki koleksi buku yang cukup banyak terdiri dari berbagai Ensiklopedia dan Majalah Intisari serta buku buku hukum serta buka agama.  

Semua buku tersebut disimpan di Perpustakaan Husna di Perumahan Taman Cimanggu Bogor. Sebelum wafat Uni Husna mewasiatkan dan mewakafkan sebagian dana untuk kegiatan Yayasan Pusaka Thamrin Dahlan yang fokus menerbitkan buku ber ISBN Tanpa Biaya. YPTD bergerak di bidang sosial kemasyarakatan khususnya  bidang pendidikan.   YPTD fokus membantu para penulis menerbitkan buku ber lisensi Barcode ISBN Perpustakaan Nasional Tanpa  Biaya.

Kegiatan ini dilakukan mengingat selama ini para penulis terkendala dalam menerbitkan buku karena tidak diterima oleh Penerbit Major (besar)  sedangkan Naskah Buku sudah tersedia.  Disamping itu keinginan menerbitkan buku secara indie (pribadi) melalui perusahaan jasa penerbit  memerlukan biaya yang cukup besar.  Oleh karena itu  YPTD bertekad membantu para penulis memiliki master buku sebagai Mahkota seorang Jurnalis.  Sejak kegiatan dicanangkan  pada tanggal 19 Agustus 2020 YPTD telah membantu menerbitkan 36 Buku para penulis.   Tentu saja  kegiatan ini merupakan bagian tak terpisahkan  turut serta dalam upaya meningkatkan kualitas dan kuantitas Literasi Indonesia.

Dasar Hukum

Yayasan Pusaka Thamrin Dahlan (YPTD) didirikan berdasarkan : Akte Notaris PPAT Titin Etikawati, SH, M. Kn  dan  Keputusan Menteri Hukum dan Hak Azazi Manusia Republik Indonesia Nomor  AHU-0013926.AH.01.12. Tahun 2019 Tanggal 29 Juli 2019.  Alamat : Kantor YPTD : Perumahan Bumi Harapan Permai (BHP) Jl. Bumi Pratama VIII Blok A 23Kelurahan Dukuh – RT 06 RW 06 Jakarta Timur Kode Pos 13550, Telp. : (021) 87799665  Hp : 08169932527. Email :  thamrindahlan@gmail.com Website YPTD : terbitkanbukugratis.id. NPWP : 954979498009000. Rekening Bank an. Bendahara YPTD Enida Busri SKM, S,Kep

Bank Rakyat Indonesia (BRI) No. Rek : 093201040485532

Nilai – Nilai : Kemuliaan, kejujuran, transparan, akuntabel, kebersamaan, kemanusiaan, legacy, peduli, literasi Indonesia, buku adalah Mahkota Penulis

Visi : Yayasan Pusaka Thamrin Dahlan komitment melaksanakan kegiatan bidang pendidikan dalam bentuk peran serta aktif meningkatkan kualitas dan kuantitas Literasi Indonesia fokus menerbitkan buku ber Lisensi Barcode ISBN Perpustakaan Nasional Tanpa Biaya

Misi : 1. Membantu para menulis menerbikan buku ber ISBN tanpa biaya

1.    Menyelenggarakan Pelatihan Menulis

2.    Menggerakkan kegiatan menulis melalui website YPTD terbitkanbukugratis.id

Motto :  Penasehat Penakawan Penasaran

Organisasi : Yayasan Pusaka Thamrin Dahlan merupakan Amanah Bundo Kandung Petokayo AKBP (P) Hj. Husna Darwis binti H. Dahlan, SH Notariat (Almarhumah)

Pengurus

Pembina          : M Yahya Dahlan

Ketua              : H. Thamrin Dahlan, SKM, M.Si

Sekretaris        : Renditthya Ramdan Fikiri, S, Hum

Bendahara       : Hj. Enida Busri, SKM, S, Kep

Anggota          : Aditya Husada. SE

  Amalia Muflihat, S.Hum

                          Fauzan Hamidi, SE

Komisaris     :    Ir. Erdonis

                          Marlisa, SH.  M.Kn

                          Ria Kemala SE

Mekanisme Kerja:  Gerakan menerbitkan buku ber – ISBN tanpa biaya dimulai ketika 20 orang penulis bermusyawarah di Cooffe Tofee Margonda Depok 19 Agustus 2020. Merupakan hari bersejarah ketika Gerakan ini mendapat dukungan sepenuhnya dari teman teman penulis. Para Penulis segera men-sosialisasi-kan Gerakan Terbitkan Buku Gratis  di media sosial baik di kompasiana.com, Facebook.com maupun di kanal  jaringan internet masing masing.  Seketika tanggapan dari para penulis yang telah mempunyai sedemikian banyak tulisan namun belum dibukukan cukup ramai masuk ke YPTD. Informasi terbitkan buku gratis semakin marak ketika website YPTD yang di desain oleh sobat Nuryadi beralamat : terbitkanbukugratis.id di launching 25 Agustus 2020. Media komunikasi antara penulis YPTD intens melalui Whats App Group terbitkanbukugratis.id. Mukti Ali merupakan penulis pertama yang bukunya berjudul kenapa Orang Arab Tidak Suka Sendok diterbitkan YPTD.

 Program Menerbitkan Buku :

Program A : Penulis telah mempunyai naskah buku segera  kirim ke email thamrindahlan@gmail.com

Program B : YPTD menerbitkan Buku dari Para Penulis posting di website terbitkanbukugratis.id setelah terkumpul naskah 150 – 200 halaman.

Program C : Penulis posting di website YPTD terbitkanbukugratis.id sampai 40-50 artikel kemudian buku diterbitkan YPTD

Proses  Penerbitan Buku : YPTD menerima Nahkah Buku Penulis via email thamrindahlan@gmail.com lengkap dengan Judul, Daftar Isi, Cover depan belakang Buku dan Kata Pengantar.

Ketentuan Standard baku Buku terbitan YPTD : Ukuran A5, Font 12, Margin 1.5/1/1/1, Huruf Times News Roman, Spasi 1.5, Ketebalan 150 – 200 Halaman.  Tahapan selanjutnya setelah naskah memenuhi standard baku, Admin YPTD setiap hari Senin mengajukan permohonan Lisensi Barcode ISBN (International Standard Book Number) ke Perpustakaan Nasional. Setelah Barcode ISBN di keluarkan Perpustakaan Nasional,  Admin meng - informasi kan kepada para penulis melalui  WA Group terbitkan buku gratis agar para penulis melakukan editing atau persiapan buku sebelum naik cetak.

Admin YPTD menyiapkan Kata Pengantar Penerbit, Halaman Judul dan Nomor Urut terbit serta Barcode ISBN. Penulis memasukkan point (4) ke dalam buku yang akan diterbitkan. Selanjutnya setiap hari Rabu 2 (dua) pekan sekali Admin YPTD mencetak buku. Seluruh biaya cetak ditanggung YPTD.  Rata rata biaya cetak buku Rp 250.000 (dua ratus lima puluh ribu rupiah) per judul. Buku dicetak  di Buring Digital Print Jalan Magonda Raya 393 Pondok Cina Depok. Setiap Judul Buku dicetak 5 buah dengan aturan distribusi. 2 buku untuk Perpustakaan Nasional. 1 buku untuk Penulis berikut soft copy (flash disk). 1 buku untuk Penyandang Dana. 1 buku untuk YPTDBuku untuk Penulis berserta soft copy dikirim by logistic transportation.  Secara resmi seorang Penulis memiliki Mahkota ketika telah memiliki Buku Perdana. Seandainya  ingin memperbanyak buku untuk dipromosikan kemudian dijual atau untuk hadiah Penulis bisa mencetak buku secara mandiri menggunakan soft copy di percetakan mana saja.

Buku -buku untuk sponsor akan dikirimkan ke alamat by Go Send sesuai  jumlah buku ke alamat Penyandang Dana berserta ucapan terima kasih telah mendukung Gerakan Menrbitkan Buku ber ISBN Tanpa Biaya. Setiap hari Rabu 2 bulan sekali YPTD menyerahkan secara langsung Buku Buku yang telah diterbitkan ke Perpustakaan Nasional sesuai Regulasi ISBN.  Buku- buku para penulis menjadi milik dan koleksi Negara tersimpan abadi di Perpustakaan Nasional.  2 Pekan sekali YPTD minimal mencetak 10 buku sehingga target  menerbitkan 200 buah buku selama satu tahun sampai 29 Juli 2021 tercapai.

Benar-benar menakjubkan yayasan Bapak Thamrin Dahlan ini. Berliterasi sambil menggerakkan amal jariyah yang terus mengalir. Insya Allah akan dicatat  sebagai amalan kebaikan oleh Allah. Oleh karena itu saat menulis ini hati ini tergerak ingin juga menerbitkan di tempat beliau. Semoga saja. Niat baik akan dikabulkan oleh Allah. Aamin.

Berikut kesimpulan yang disampaikan Bapak Thamrin Dahlan.

1. YPTD Turut berperan Serta Mengorganisir Gerakan Meningkatkan Kualitas dan Kuantitas Literasi Indonesia fokus menerbitkan buku.  Buku adalah Mahkota seorang Penulis. Secerdas dan sepintar apapun seseorang apabila belum menulis apalagi menerbitkan buku maka ilmunya akan hilang sia sia.

2. Komitmen Yayasan Pusaka Thamrin Dahlan membantu para penulis dari berbagai profesi untuk memiliki Buku ber Lisensi ISBN Tanpa Biaya perlu dukungan semua pihak. 

3. Bersama kita bisa membantu Pemerintah Republik Indonesia dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa melalui profesi masing masing.  Membaca kemudian menulis  adalah kegiatan mulia,

4. Menerbitkan buku muara dari menulis.  Kehadiran penulis abadi sepanjang masa ketika Bukunya menjadi asset Negara ter… Menerbitkan buku muara dari menulis.  Kehadiran penulis abadi sepanjang masa ketika Bukunya menjadi asset Negara tersimpan di Perpustakaan Nasional.

Sebuah ilmu yang amat bermanfaat bagi kita. Yang lebih utama adalah ketulusan berbagi kebajikan kepada para penulis. Luar biasa. Perlu diapresiasi dengan acung jempol. Semoga Yayasan Bapak Thamrin bisa menjadi jembatan untuk para guru menerbitkan buku. Sukses selalu Kelas Menulis gelombang 16. Sukses PGRI bersama OmJay. Salam litersi.

Ambarawa, 19 Oktober 2020

Budiyanti Anggit

 

 

13 komentar: