Oleh : Budiyanti Anggit
Dalam dunia tulis menulis, ada hambatan yang kadang sering muncul saat kita mulai menulis. Tidak mood, sulit menemukan ide atau bingung mau meneruskan tulisan yang sudah di tengah jalan. Tulisan yang sudah di angan bisa hilang begitu saja. Pernahkah mengalami seperti ini? Banyak yang meninggalkan tulisan tanpa mampu menyelesaikannya. Tulisan pun akhirnya tidak selesai. Nah bagaimana mengatasi hambatan tersebut?
Seorang
penulis muda yang cantik telah hadir dalam kuliah menulis pada gelombang 16.
Ibu muda yang bernama Noralia Purwa Yunita, biasa dipanggil Nora, asli Kudus
dan sekarang menetap di Semarang telah mampu menjawab hambatan yang dialami
para penulis.
Penulis
muda yang telah menyelesaikan program magister pendidikan di
Universitas Negeri Semarang mengawali cerita tentang karyanya yang lahir saat wabah covid-19.
Saat ini penulis bekerja sebagai pengajar
di SMP Negeri 8 Semarang ini mengatakan bahwa wabah pandemic covid-
19 telah menjadi berkah baginya karena memulai lagi berkarya. Artikel kedua di
majalah pendidikan geliat gemilang Band. Karya ini tidak lepas dari tangan
dingin om Jay karena dia dapat menghasilkan beberapa karya berkat ikut
pelatihan kelas menulis pada gelombang 8.
Ibu
guru SMP N 8 Semarang ini bercerita bahwa ada 3 buku yang sedang proses
pembuatan. Buku solo berjudul Kiat
Menulis Modul Berbasis Riset, hasil
dari pengubahan tesis menjadi buku. Buku kedua Seri Ekoji Academy kolaborasi
dengan Prof. Eko berjudul Gamifikasi,
Belajar Menyenangkan Seasyik Bermain Game. Karya bersam siswa berupa
antologi berjudul Aku dan Corona. Semuanya
sedang dalam proses pengerjaan.
Banyak kendala yang ditemui selama proses pengerjaan beberapa buku tersebut.
Apalagi
di masa Pandemi seperti sekarang.
Pertama, kesibukan. Kita lebih disibukkan dengan segala jenis kegiatan pembelajaran, karena daring jauh lebih banyak persiapan daripada tatap muka: Banyaknya kegiatan menjadi kendala utama tetapi skala prioritas menjadi pilihan agar semua pekerjaan terselesaikan.
Kedua, jenuh
Rasa jenuh memang sering menghantui seorang penulis. Jenuh karena tidak selesai atau mentok mogok di jalan. Menurut Ibu Nori, dirinya tipikal orang yang jenuh jika mengerjakan kegiatan yang sama berulang. Akhirnya jika penyakit itu menghinggapi, ibu ini beralih ke kegiatan lain sebagai refreshing. Biasanya nonton film, jika tidak baca novel online atau apapun yg membuat saya nyaman. Jika baterai semangat sudah penuh, langsung tancap gas untuk kembali berkarya. Tetapi jangan biarkan keadaan ini berlarut-larut. Cukup 1-2 hari untuk bersantai, lalu kembali berkarya.
Ketiga,
krisis ide.
Ide
sebenarnya ada di sekiling kita. Namun, kadang kita tak bisa menangkapnya.
Menurut Ibu Nori, hal itu bisa diatasi dengan menerapkan jurus Bapak Akbar
Zainudin yaitu, segala sesuatu yang kita rasa, kita lihat dapat dijadikan ide.
Contohnya, ketika kita nonton film, mungkin ada sesuatu yang kita rasakan
setelah menonton acara tersebut, ini dapat dijadikan bahan tulisan. Kita rekreasi, juga bisa dijadikan bahan
tulisan. Kita bisa ulas bagaimana indahnya tempat tersebut. Tulisan Ibu Nori saat menerapkan jurus pak Akbar Zainuddin Tulisannya
tersebut berisi curhatan Bu Nori ketika
merasakan beratnya menjadi wali kelas di masa pandemic. Intinya, apapun yang
kita rasakan dan pikirkan, dapat diubah menjadi sebuah tulisan Tidak ada yang
tidak bisa menulis, Menulis bagi yang pernah menjadi juara Harapan I lomba karya tulis di
Universitas Negeri Semarang, program pendanaan Dinas Provinsi Jawa Tengah
bahwa menulis itu sama dengan berbicara.
Bedanya hanya dituangkan lewat tulisan
Keempat, perbendaharaan diksi
Jika sudah mentok kosa kata, biasanya kita bisa membaca artikel orang lain, atau membaca novel. Karya apapun bisa dibaca karena dengan banyak membaca, akan memperkaya diksi kita
Kelima, takut menulis karena takut salah
Jika
kita mau menulis ya menulis saja dulu
apa yang kita pikirkan. Jangan permasalahkan EYD atau kaidah kebahasaan yang
lain. Cukup tulis hingga selesai. Jika
sudah selasai menulis kemudian membaca berulang lalu lakukan editing sesuai
kaidah. Jika dari awal kita sudah memikirkan EYD dan yang lain, maka tidak akan
terwujud tulisan. Dengan cara tersebut, tulisan akan mengalir dengan
sendirinya.
Itulah
cara mengatasi hambatan berdasarkan
pengalaman IbuNori. Kemudian disampaikan tanya jawab yang dipandu Pak Bambang
Purwanto selaku moderator. Kesimpulannya sebagai berikut.
1. Pembelajaran yang menyenangkan,
dapat mencoba menggunakan project based
learning. Tetapi menggunakan bahan2 yang ada di sekitar siswa. Misal untuk
reaksi redoks, siswa diajak untuk membuat proses fermentasi, koloid dapat
membuat es krim,dan lain-lain. Penggunaan laboratorium virtual juga
menyenangkan.ada banyak aplikasi yang dapat digunakan. Crocodile chemistry
contohnya, dapat melakukan kegiatan praktikum meskipun secara Maya. Anak- anak pasti suka kegiatan praktik ini.
2. Menulis saat sibuk bisa
diterapkan NIAT, PAKSA, MAU. Niat untuk mau menulis harus ada, tentunya harus
dipaksa. Jika hanya ada niat tetapi tidak ada kemauan kuat alias pemaksaan,
maka kata MAU tidak akan terwujud.
3. Bagi yang gemar membaca, pasti
sangat penting keberadaan buku. Karena
kalau sudah suka, pasti akan dicari berapapun harganya, tetapi jika tidak suka
ya sudah. Membaca secara online dan buku fisik, keduanya istimewa. Jika buku fisik mungkin lebih semakin banyak
tambahan koleksi buku. Selain itu anggota keluarga lain juga dapat ikut membaca
karena tidak semua orang nyaman membaca online. Buku merupakan sejarah. Jika
sudah mati nanti, melalui buku ini nama kita
bisa diingat karya kita masih dapat dinikmati dan hidup meskipun raga
sudah tidak ada.
4. Kegiatan menulis selalu beriringan
dengan membaca. Fokuskan satu hal fiksi atau non-fiksi. Jika ingin menulis karya fiksi seperti novel,
cerpen, dll, perbanyak membaca buku jenis tersebut. Nantinya akan keluar ide
dari kegiatan membaca. Begitu pun juga untuk penulisan karya non-fiksi.tentukan
tema yang akan ditulis, cari referensi baik dari buku sejenis atau jurnal
ilmiah, lalu baca, kemudian tulis.seperti itu.
5. Cara membagi waktu antara
menulis dengan kesibukan sehari-hari adalah mengisi waktu luang untuk menulis.
Bisa juga saat malam setelah anggota keluarga tidur antara jam 21.00 sampai
dengan pukul 24.00. Atau jelang subuh. Pekerjan
rumah tangga tetap diutamkan.
6. Tips agar tulisan cepat berhasil adalah focus
satu tema selesai.
7. Swasunting merupakan proses yang lebih lama
dibandingkan menulis, karena selain editing EYD, menghubungkan antar kalimat
agar pas, membuat kalimat agar renyah dibaca memang tidak mudah. Sebaiknya dibaca sendiri berulang-ulang, atau minta
tolong dibaca rekan guru lain atau rekan dengan profesi lain. Nantinya pasti ada banyak kekurangan yang
ditemukan.
8. Outline buku terdiri dari 5W+1H, atau bisa juga 2W +1H. What, why dan how. Semuanya menjawab pertanyaan ini. Untuk lebih lengkapnya dapat dibaca di buku JURUS JITU MENULIS DAN BERPRESTASI.
9.
Penggunakan pembelajaran dengan
lingkungan sekitar dapat diterapkan. Misal untuk mapel sains, anak dapat
diberikan modul yang didalamnya ada kegiatan saintifik. Seperti belajar materi
ekosistem dari sungai, sawah, ladang atau tempat lain. Anak pasti suka
melakukan pembelajaran jika berbarengan dengan kegiatan eksplorasi. Atau mungkin diberikan proyek membuat suatu
karya yang bahannya dapat ditemukan di sekitar. Misal belajar proses gunung api
meletus, anak diberikan langkah pembuatan karya tentang gunung api meletus,
pasti mereka suka. Karena pada dasarnya siswa akan suka dengan pembelajaran
yang hands on daripada minds on saja
10. Target
menulis wajib Ibu Nora, 1 bulan selesai agar saya tidak bosan 30 hari itu bagi ke dalam bab2 yang sudah tuliskan di
outline. Misal saya punya 5 bab, berarti dalam waktu 6 hari harus selesai 1 bab
+ editing ,jadi 30 hari selesai 5 bab. Untuk
target waktu tiap orang berbeda-beda. Menulis satu bulan, agar tidak bosan dengan tema yang
ditulis. I
11. Blogger menarik dapat disiasati dengan memilih menu tema. Nanti akan ada banyak tema
yang ditawarkan. Untuk jenis tulisan dan tata letak, akan mengikuti tema yang
dipilih secara otomatis
12. Untuk menulis di koran dengan tips, tulis tema yang sedang hangat dibicarakan. Ikuti gaya selingkung majalah atau koran yang akan dituju. tulis sesuai dengan EYD yang sesuai, sertakan beberapa data akan lebih bagus.
Menulis sama dengan berbicara. Jika berbicara saja kita lancar, mengapa tidak dengan menulis?
Berkarya ketika waktu luang itu biasa, namun berkarya di tengah kesibukan yang luar biasa, itu baru istimewa
Alhamdullah. Ilmu telah kita genggam. Terima kasih Ibu Nora, Pak Bambang Purwanto dan Omjay.
Salam Guru Blogger.
Ambarawa,
22 Oktober 2020
Budiyanti
Anggit
Bismillah... Mau komen, Bu. Sekaligus balas kunjungan ke blog saya sebelumnya.
BalasHapusTulisan Ibu pas karena menggunakan penekanan-penekanan pada poin tertentu dengan huruf tebal. Itu memudahkan pembaca untuk lebih mendalami isi tulisan, terutama poin yang lebih penting.
Dari segi isi paragraf juga pas, tidak terlalu banyak isinya. Kalau dirasa kepanjangan, dipecah saja jadi beberapa paragraf Bu.
Sekian komen saya plus balas kunjungan ini. Semoga sukses Bu...!
Terima kasih pak. Insya Allah lebih baik
BalasHapusTerima kasih, Bu Budiyanti. Ulasannya sangat bermanfaat. Keren.
BalasHapus