Bulan
Desember-Januari selalu identik dengan musim buah durian. Di pinggir jalan Ambarawa-
Salatiga banyak sekali warung baru sekadar menjajakan durian dengan aneka rasa.
Orang yang demen durian, kesempatan bulan ini tak disia-siakan. Berapa pun
harga kadang diabaikan demi mendapatkan buah durian yang manis agak –agak pahit
dan buahnya tebal.
Perut
masih benar-benar kenyang setelah menyantap nasi pecel belut. Kini kami
meluncur ke daerah yang terkenal dengan durian. Perjalanan lancar. Anak nomor dua nyetir
dengan pelan. Sampai di Banyubiru, mobil berbelok ke kiri menuju desa Brongkol,
Banyubiru, pusatnya daerah durian. Tak perlu diragukan daerah Desa Brongkol
merupakan pusat durian. Ada dua icon durian dalam bentuk patung buah durian
yang apik. Kami terus melaju sampai pakai patung durian yang kedua, kami
berhenti. Ada warung dengan durian bergelantungan dan sebuah tempat untuk duduk
sambil menikmati durian.
“Hai
Pak!” sapa suami pada bapak muda yang badannya gemuk
“Monggo
Pak!” ucap Bapak muda sambil menunjukkan tempat parkir mobil kami. Tampaknya
suami sudah hafal dengan penjual. Ternyata anak ragil juga sudah langganan.
Kami turun lalu menuju warung terbuka tersebut. Durian besar kecil banyak begelantungan
di warung tersebut.
“Pilihkan yang bagus Pak!”
Kami
pun dipilihkan durian yang besar. Langsung dibuka di situ.
“Woh….!!!”
ucap kami serempak sambil memandang durian yagng tampaknya tebal. Benar juga
dagingnya tebal dan manis. Walaupun masih kalah dengan durian montong. Sesuai
dengan harga.
“Mampu
gak nih, padahal perutku menampung durian ini?” gumamku. Kami pun mengambil
satu-satu. Akhirnya kami menikmati
separuh dari satu buah. Selebihnya akan dibawa pulang. Kemudian kami memilih
satu buah lagi untuk dibawa pulang.
Yang
mau mborong durian Brongkol silakan. Banyak sekali pilihan yang sesuai dengan
kantong. Yang terpenting jangan kebanyakan deh. Secukupnya saja, tak perlu
berlebihan. Hari telah sore kami pun memutuskan pulang. Sebuah kebagaiaan
tercipta dengan kebersamaan. Semua karena nikmat Allah yang tak terhingga.
Ambarawa,
27 Januari 2022.
Waduh! Dua kali postingan makanan keong dan durian, tidak doyan semua. Hahaha ....
BalasHapusLantas, saya doyannya apa ya?
Saya tunggu postingan selanjutnya. Siapa tahu saya ada yang doyan. Saya siap menyerbu maksudnya.