Jumat, 04 Februari 2022

Selamat Berjuang Anakku


Kalau Allah berkendak, apa pun bisa terjadi. Seperti yang dialami anak ragil kami. Tak kami duga sebelumnya jika kini ia bangkit kembali untuk melanjutkan kuliah S2 setelah terpuruk setahun lebih. Saya dan suami pun hanya pasrah ketika dirinya tak juga bergerak setelah berdiam diri di rumah karena kuliah dilaksakan daring.

“Ya, sudah Pak, kita tak bisa mengejar-ngejar lagi untuk meneruskan?”ucapku sore itu

“Sebenarnya ya eman-eman, tinggal tesis saja,” jawab suami agak kecewa.

“Ya, bagaimana lagi. Kita sebagai orang tua sudah berulang kali memberi semangat.”

Setiap kali kami selalu mendorongnya untuk menyelseaikan kuliahnya. Namun, kenyataan berkata lain. Ia diam tak jelas akan menyelesaikan tesisnya atau tidak.  Kami pasrah pada Allah. Biar dia menentukan sendiri jalan hidupnya. Kami pun merestui ketika dirinya akan menikah. Walaupun sebelumnya bapaknya mengatakan selesaikan dulu kuliah baru menikah. Toh dia sudah mempunyai penghasilan sendiri walaupun tak sesuai dengan jurusan pendidikannya sebagai guru. Ia memilih mengembangkan usahanya.

Setelah sekian lama, tiba-tiba ia bercerita akan ke Semarang pada akhir tahun 2021. Mulailah berkonsultasi dengan dosen pembimbing. Alhamdulillah kedua dosen memberi lampu hijau. Berkat sang Istri, ia bangkit lagi. Suppot untuk menyelesaikan tesis amat berarti bagi anak ragil.  

Selanjutnya ia mendaftakan untuk sidang tesis setelah wira-wiri ke Semarang dengan membawa tesis.  Beberapa teman yang telah lulus amat support denganya. Berulang kali kami mengucap syukur.  Akhirnya, awal Februari, sidang tesis dilaksanakan secara online.

“Mohon doanya Bapak Ibu agar sidang berjalan lancar,”pintanya sore itu. Kami pun selalu memohon pada-Nya agar diberi kemudahan. Berbagai persiapan telah dilaksanakan. Yang membuat grogi adalah penguji termasuk dosen senior. Oleh karena itu selain persiapan mental tak henti-hentinya ia berusaha dan berdoa.

Sang Bapak pun saking senangnya akan memberi hadiah jika benar-benar bisa lulus S2. Sebuah kemeja putih pun dibelikan agar acara lancar. Pada hari H, ia pun mohon doa restu. Rasanya ikut deg-degan. Berulang kali saya memantau grup keluarga. Ia memilih di rumah temannya. Kala ia melaksanakan ujian, ada beberapa teman di sekitarnya.

Tak lama kemudian, kami bisa mengikuti dengan menggunakan IG secara live. Kami sekeluarga hanya bisa berdoa dari jauh.  Pertanyaaan demi pertanyaan dilontarkan oleh dosen-dosen lewat zoom. Sesaat ikut tegang ketika pertanyaan harus dijawab anak. Alhmdulillah setelah kurang lebih dua jam sidang tesis berjalan lancar.

Terus berjuang anakku, Yoga Pamungkas semoga sukses.

 

Ambarawa, 4 Februari 2022

 

 

 

 

 

 

 

 

 

1 komentar: