Sabtu, 12 Februari 2022

Bersilaturahmi ke Limbangan

 




            Menjadi kebiasaan keluarga besar SMPN 2 Banyubiru jika ada suka atau duka kami saling kunjung. Seperti hari ini kami segenap guru dan karyawan menghadiri undangan Pak Linggar yang baru saja mempunyai putri pertama. Kami bersama-sama menuju  ke Limbangan Kab. Kendal pada hari Sabtu, 12 Februari 2022.

            Tiga armada sudah berada di depan sekolah sejak pagi. Mobil Izuzu lumayan bagus dan besar akan mengantarkan kami menuju Limbangan. Tepat 10. 30 kami memasuki mobil sesuai degan pembagian tempat yang telah di-share di Grup WA. Hampir semua guru dan karyawan ikut serta. Hanya beberapa teman yang tidak ikut karena sakit atau ada kepentingan lain.

            Meluncurlah kami dengan segenggam harap semoga perjalanan lancar. Saya duduk di depan bersama Bu Mia dalam mobil berwarna hijau. Di jok belakang ada Bu Dyah, Bu Tri, Pak Dito, Bu Sum dan beberapa teman yang rumah Ambarawa dan sekitarmnya. Pembagian mobil diatur agar bisa satu arah.

            Cuaca amat cerah mengiringi perjalanan kami. Dalam hati, saya akan melakukan perjalanan yang akan mengingatkan jejak-jejak lama. Selama bertahun –tahun saya dan suamilaju menuju tempat kerja yang berada di Sumowono. Tempat kami mengais rezeki di SMPN 1 Sumowono. Tak terasa kami sampai di Jetis Bandungan. Beberapa teman memang sengaja naik dari tempat rumah Pak Dito. Kami pun melanjutkan perjalanan dengan Pak Sopir yang ramah. Sambil berbincang-bincang, sampailah kami di Bandungan. Sampai di sini ada yang berbeda. Bandungan berwajah baru. Pasar yang dulu berada di tengah-tengah kota atau dulu di depan persis objek wisata bandungan sudah berpindah di area baru dengan bangunan baru. Sedangkan pasar lama kini menjadi taman yang indah dengan aneka bunga dalam tatanan yang indah. Ada sebuah ukiran bertuliskan Bandungan sekilas tampak dari kaca.

            Kami hanya bisa melihat dari kejauhan. Tampak Bandungan dengan hiruk pikuk para pedagang bunga maupun buah yang berada di pinggir jalan tak lagi. Trotoar pun kini rapi tidak seperti dulu penuh mobil yang diparkir tak beraturan. Kini bersih dan lalu lintas lancar.

            Namun, menuju ke barat masih ada kios-kios kecil yang menjual tahu serasi siap makan dan susu kedelei. Toko-toko baru pun masih banyak bertebaran sepanjang jalan sampai di Sumowono. Perjalanan lancar sampai di Sumowono. Sejenak mata memandang ke arah sekolah tempat saya kali pertama menjadi guru. Tampak lebih cantik. Jejak-jejak lama kembali melintas.

            Beberapa menit kemudian kami sudah keluar Sumowono menuju Limbangan. Pemandangan indah ketika sudah sampai di Bantir. Ada bangunan lama yang masih apik. depannya ada para penjual aneka jajanan. Mungkin para pedagang ini menyediakan jajanan untuk yang akan atau pulang dari objek wisata Tujuh Bidadari. Kini memang banyak objek wisata baru. Di Sebelah kanan juga tampak pegunungan dengan bukit yang atasnya tertulis Bantir Hill.

            Udara sejuk menyertai perjalananan kami dengan jalan penuh tantangan. Jalan berliku naik turun kami lalui. Pak Sopir pun harus lincah kala berpapasan dengan mobil lain. Benar-benar menantang perjalanan kami hari ini. Udara segar dengan aneka pepohonan menjadikan kami tetap enjoy. Objek wisata baru yang dikelola desa pun banyak kami temui. Persawahan pun disulap jadi objek wisata. Sangat cocok untuk kaum muda berselfi ria.

            Kami jadi merasa bersyukur dibandingan dengan teman kami Pak Linggar yang tiap hari melewati jalan berliku ini. Namun, Pak Linggar yang merupakan guru baru ini tampaknya tak mengeluh atau merasa gelisah. Guru olah raga baru ini menikmati perjalanan jauh dengan senang walaupun harus pagi sekali sudah harus keluar rumah.

            Tak terasa kami memasuki desa Limbangan yang merupakan wilayah kabupaten Kendal. Lumayan ramai juga kala kami memasuki pusat desa. Usai kami melewati kecamatan, Sekolah SMP dan SMA sampailan kami di rumah Pak Linggar. Kami disambut dengan ramah.

            Kami bersama-sama memasuki rumah dengan bahagia penuh syukur. Bersama kami duduk lesehan dengan penuh keakraban. Bayi mungin dengan nama Adik Noya digendong Pak Linggar. Bayi mungil cantik dengan rambut tebal tampak nyaman di gendongan sang Ayah. Alhamdulilah bisa ikut merasakan kebahagiaan. Kami pun langsung menyerbu aneka jajanan yang disediakan tuan rumah. Silaturahmi ini menjadikan kami saudara dekat. Canda tawa menyertai perjamuan kali ini.

            Usai berdoa bersama dengan dipandu Pak Ali kami berpamitan pulang. Perjalanan nan indah kami nikmati dengan penuh syukur. Kami pun turun dari mobil untuk salat Dzuhur di Masjid Sumowono. Kami pun melanjutkan perjalanan untuk menuju rumah masing-masing. Alhamdulilah sampai rumah dengan selamat.

 

Ambarawa, 12 Februari 2022

           

1 komentar:

  1. Alangkah senangnya bisa saling berkunjung. Semoga semakin menambah persaudaraan dan rezeki. Aamiin.

    BalasHapus