Kuliner Ambarawa yang khas salah satunya
adalah serabi Ngampin. Serabi ini beda
dengan serabi Solo. Serabi Ngampin ini berkuah santan yang nikmat. Cocok
dimakan saat cuaca dingin seperti bulan ini.
Beberapa hari lalu, wisata kuliner yang satu
ini tak lupa kami lewatkan bersama anak. Ia mengajak menu satu dan lainnya.
Setelah makan malam dengan menu ayam bakar, kami tak ingin pulang. Tujuan kami
mengelilingi Ambarawa di waktu malam dengan aneka kuliner.
Ambarawa benar-benar berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Kini tampak beda dengan gemerlap lampu hias sepanjang jalan mulai patung dr. Cipto Mangun Kusuma sampai Swalayan Laris baru. Kursi antik berjajar di tepi jalan agar masyarakat bisa duduk-duduk menikmati kuliner kota Ambarawa di waktu malam.
Kami pun menikmati malam dari Ambarawa sampai ke Banyubiru.
Selanjutnya kami menuju jalan baru arah barat. Sampailah kami di pusat makanan
khas Ambarawa yaitu serabi yang berada di Desa Ngampin. Hanya beberapa menit
dari Pom Bensin Ngampin, ada banyak kios yang berjajar di sepanjang jalan. Kios
serabi yang jumlahnya sampai 70-an.
Serabi merupakan makanan khas Ambarawa.
Walaupun sudah sering ke sini, kali ini tak melewatkan untuk menyantap kuliner
serabi Ngampin. Mobil berjalan pelan untuk bisa parkir di depan kios terbuka.
Semua kios ada nomornya. Mulai 1 sampai 70-an. Kami tak memilih kios mana yang
pas. Sampailah pada kami pada kios Ibu Prihanti. Nomor berapa ya kok lupa. Kami berlima turun lalu duduk lesehan di karpet hijau. Ibu paruh baya pun menyambut
kami dengan senyum.
“Ngersake
pinten Bu, pesan berapa Bu,” tawarnya dengan tersenyum.
“Lima Bu,” jawabku sambil memandang penjual.
Ibu Penjual langsung meletakkan serabi kecil-kecil berwarna putih, coklat dan
hijau di mangkok beling bercorak
kembang. Selanjutnya diguyurlah dengan kuah santan yang berwarna coklat.
“Pakai ketan tidak, Bu?”
“Mboten
riyin, mangkeh kersane mendet piyambak, tidak usah biar nanti ambil
sendiri,” balasku dengan bahasa jawa.
Berlima menikmati serabi kucur. Serabi yang
berbentuk seperti apem mini amat segar apalagi dinikmati kala cuaca dingin. Kuah
berupa santan dengan manis gula jawa ini masih hangat sehingga amat segar. Sambil
makan serabi, saya lihat tungku dari tanah lihat dan alat seperti wajan dari
gerabah masih terlihat jelas seperti baru saja dipakai. Di sebelah Ibu penjual
tertata serabi dengan aneka warna dalam wadah tampir dengan atasnya diberi
kerudung plastik putih bening yang mengerucut ke atas. Jadi serabi bisa terlihat.
Hanya dengan enam ribu rupiah satu mangkok
akan menyegarkan badan. Selain itu serabi akan lebih nikmat disantap bersama
teman atau keluarga. Mau? Yuk jalan-jalan ke Ngampin yaitu jalan utama dari
Ambarawa ke Magelang. Dari Monumen tank palagan Ambarawa ke barat kurang lebih
satu kilo. Ketemu deh kios-kios kecil di pinggir jalan baik di kanan atau kiri.
Selamat menikmati.
Ambarawa, 4 Februari 2022
Wah. Jadi pengin kuliner serabi nih. Itu kesukaan saya dari kecil. Kapan ya bisa ke sana.
BalasHapus