Siapa sih yang tidak punya utang? Ada tentunya. Namun, setidaknya pernah utang walaupun mungkin utang janji, utang tulisan atau utang hadiah dengan pasangan atau si kecil. Apa pun bentuk utang tentu harus disegerakan. Bagi saya utang boleh-boleh saja karena kita berutang tentu ada tujuannya. Namun, janganlah karena utang jadi terputus silaturahmi. Ya karena tidak ada komunikasi yang membuat kesepakatan bersama. Saya yakin jika ada saling berkomunikasi tentu kedua pihak akan baik-baik saja.
Salah satu cara agar keluarga
bahagia, damai adalah pandai mengelola keuangan. Walaupun uang bukan kunci
utama, uang tetap menjadi alat untuk kedamaian keluarga. Bagaimana jadinya jika sebuah keluarga tidak
bisa mengelola keuangan. Bisa jadi utang ke sana kemari. Bahkan ada istilah
tutup lubang buka lubang. Maksudnya utang pada A untuk membayar utang pada B.
Karena sudah bayar pada B, dia utang lagi untuk membayar pada C. Begitu
seterusnya.
Oleh karena itu pandai-pandailah
mengatur keuangan keluarga. Bagaimana caranya? kita harus membuat daftar
kebutuhan setiap bulan atau setiap minggu. Tergantung pendapatan kita itu
seminggu sekali atau sebulan sekali. Bisa juga kita sediakan amplop dengan nama-nama
kebutuhan. Uang yang kita peroleh bisa kita masukkan dalam amplop tersebut.
Mungkin ada yang bertanya bahwa
sekarang itu gaji ada dalam bentuk tidak tunai. Kita bisa tetap menghitung
dengan cermat berapa penghasilan kita dan berapa jumlah pengeluaran yang harus
dikeluarkan. Kita harus mengutamakan kebutuhan utama. Jangan sampai besar pasak
dari penghasilan. Inilah yang kadang membuat keuangan keluarga tak terkelola
dengan baik.
Sekali lagi kita harus pandai
mengelola keuangan. Jangan sampai kebahagian hilang karena terjerat utang. Semoga kita bisa terbebas dari utang. Aamiin.
Alhamdulilah, saya bisa menyumbang tulisan yang berjudul Merdeka tanpa Utang bersama SPK ( Sahabat Pena Kita) dengan editor Bapak Ngainun Naim. InsyaAllah akan dilauncing bersama lima buku lain dalam acara webinar SPK pada 6 Februari 2021.
#30berceritagbmsatutema#hari3
Ambarawa, 4 Februari 2021
Alhamdulillah. Selamat ya Bu. Tetap bersemangat. Sehat selalu.
BalasHapusTerima kasih Bapak. Sudah berkenan apresiasi tulisan sederhana ini
HapusSelamat bu Budiyanti untuk buku barunya.
BalasHapusTerima kasih Pak Agung berkenan mampir di tulisan sederhana ini. Selamat juga untuk Pak Agung
BalasHapusSaya pernah dibilang gak enak sama seseorang. Jawaban saya saat itu, "Penting gak punya utang."
BalasHapusJadi, benar2 merdeka.
Selamat Bu Yanti. Baarakallah
BalasHapus