Asalamuallaikum Saudaraku.
Alhamdulilah hari ini, 29 April 2020 saya berkesempatan mengikuti kelas online bersama Bapak Uswadin. Berikut rangkuman yang telah saya tulis.
Biodata
pemateri : Dr. Uswadin, M.Pd. lahir di Brebes, 15 Maret 1968. Pendidikan MP S3
UNJ. Guru SMP Labschool Jakarta, dan
Kebayoran. Kepala SMP Labschool Cibubur
2011 sd 2019. Pengembang Labschool UNJ. Menikah dikarunia 2 anak. Tinggal di
Matraman Jakarta Timur Email:
dinuswa15@gmail.com. Motto Bermanfaatlah
untuk sesama.
Menulis bisa dikatakan mudah dibilang mudah , ya bisa sulit ya sulit. Bergantung kita yang akan memulai. Menulis memang memerlukan satu keteramampilan tersendiri. Yang perlu dilakukan latihan secara terus menerus dan belajar mengevaluasi kelemahan-kelemahan yang ada dalam tulisan kita. Lama kelamaan tulisan kita semakin hari semakin baik. Hal-hal yang dipersiapkan untuk bisa menulis setiap hari adalah :
Menulis bisa dikatakan mudah dibilang mudah , ya bisa sulit ya sulit. Bergantung kita yang akan memulai. Menulis memang memerlukan satu keteramampilan tersendiri. Yang perlu dilakukan latihan secara terus menerus dan belajar mengevaluasi kelemahan-kelemahan yang ada dalam tulisan kita. Lama kelamaan tulisan kita semakin hari semakin baik. Hal-hal yang dipersiapkan untuk bisa menulis setiap hari adalah :
1
Mengalahkan diri kita sendiri artinya mengatasi kemalasan-kemalasana yang ada pada diri sendiri
Mengalahkan diri kita sendiri artinya mengatasi kemalasan-kemalasana yang ada pada diri sendiri
2 Mengatasi
ketidak percayaan atau merasa tulisan kita tidak berbobot, tidak bermakna.
3 Menyiapkan
waktu utuk menulis. Kita luangkan waktu yang ada pada diri kita untuk menulis.
4. Memanfaakaan
ide yang ada yang kadang muncul tidak kenal tempat dan waktu. Ide kita tangkap
lalu
tulis draf di HP, kertas, atau buku kecil. Tulis poin- poin penting . Setelah itu kita bisa kembangkan menjadi tulisan utuh. Menulis diawali dengan ide. Tanpa ide tak
tulis draf di HP, kertas, atau buku kecil. Tulis poin- poin penting . Setelah itu kita bisa kembangkan menjadi tulisan utuh. Menulis diawali dengan ide. Tanpa ide tak
ada
kontens yang atau tujuan yang jelas. Memiliki ide atau gagasan utama adalah
modal utama yang akan kita tuangkan dalam tulisan. Mengapa kita berani menulis?
Karena ada ide dan kita siap untuk memulai.
Karya yang baik adalah karya yang selesai. Karya baik tapi kalau masih rancangan ya berarti tidak baik. Tulislah apa yang bisa dilakukan. Jangan ragu untuk menulis. Dalam keagamaan kita diajarkan untuk membaca, membaca dan membaca. Oleh karena itu, kini saatnya kita menulis-menulis dan menulis.
Karya yang baik adalah karya yang selesai. Karya baik tapi kalau masih rancangan ya berarti tidak baik. Tulislah apa yang bisa dilakukan. Jangan ragu untuk menulis. Dalam keagamaan kita diajarkan untuk membaca, membaca dan membaca. Oleh karena itu, kini saatnya kita menulis-menulis dan menulis.
Ide ini muncul saat saya sedang santai dan karena
khawatir hilang. Maka langsung saya ambil ballpoin dan buku kecil untuk
mencatat poin- poin apa yg terlintas dalam kepala. Setelah poin- poin tersebut
tertulis maka pada waktu dan suasana yang tepat kita bisa tulis ide tersebut.
Setelah jadi tulisan menjadi seperti ini.
Mengambil
Hikmah dibalik Pandemi Covid-19
Adanya sebuah keyakinan bahwa segala sesuatu yang terjadi di dunia ini adalah karena Allah swt akan memberikan hikmah di dalamnya. Allah telah berfirman dalam kitab suci yang artinya : Tidak ada sesuatu yang sia-sia dari penciptaan Allah (QS 3: 191). Allah berkehendak atas segala sesuatu yang terjadi di bumi ataupun di langit, karena Dia adalah maha berkehendak (QS 85:16).Peristiwa terjadinya Corona Virus di daerah Wuhan China di penghujung tahun 2019 dan akhirnya melebar hampir menyentuh seluruh negara di dunia sehingga menjad wabah pandemik yang dikenal dengan Pandemik Covid-19.
Wabah virus Corona telah merubah dunia secara mendadak, suasana keramaian yang semula terjadi di seluruh belahan dunia menjadi kesunyian yang merata, aktivitas sekolah dan perkantoran di rubah menjadi bekerja dan belajar di rumah, perusahaan dan industri terpaksa berhenti sesaat, dan beberapa berdampak lahirnya pemutusan hubungan kerja (PHK), pertumbuhan ekonomi melambat dan berimbas kepada menurunya kemampuan ekonomi masyarakat khususnya masyarakat kalangan bawah.
Bahkan aktivitas keagamaan yang sakral pun yang semula dilakukan di tempat ibadah dilaksanakan di rumah. Bekerja dari rumah, belajar dari rumah, dan belajar di rumah (work from home and home learning).
Kebijakan social distancing dan physical distancing yang diterapkan dengan adanya karantina wilayah atau pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dalam rangka mencegah penularan telah diterapkan di berbagai daerah. Karena pola penyebaran virus ini sulit dideteksi sehingga menghindari kontak langsung dengan orang lain pada saat sekarang sangat disarankan. Semua orang mempunyai potensi untuk menularkan virus ini, karena penyakit ini kadang ditularkan oleh Orang Tanpa Gejala (OTG) yang telah berinteraksi dengan orang yang terpapar virus.
Adanya sebuah keyakinan bahwa segala sesuatu yang terjadi di dunia ini adalah karena Allah swt akan memberikan hikmah di dalamnya. Allah telah berfirman dalam kitab suci yang artinya : Tidak ada sesuatu yang sia-sia dari penciptaan Allah (QS 3: 191). Allah berkehendak atas segala sesuatu yang terjadi di bumi ataupun di langit, karena Dia adalah maha berkehendak (QS 85:16).Peristiwa terjadinya Corona Virus di daerah Wuhan China di penghujung tahun 2019 dan akhirnya melebar hampir menyentuh seluruh negara di dunia sehingga menjad wabah pandemik yang dikenal dengan Pandemik Covid-19.
Wabah virus Corona telah merubah dunia secara mendadak, suasana keramaian yang semula terjadi di seluruh belahan dunia menjadi kesunyian yang merata, aktivitas sekolah dan perkantoran di rubah menjadi bekerja dan belajar di rumah, perusahaan dan industri terpaksa berhenti sesaat, dan beberapa berdampak lahirnya pemutusan hubungan kerja (PHK), pertumbuhan ekonomi melambat dan berimbas kepada menurunya kemampuan ekonomi masyarakat khususnya masyarakat kalangan bawah.
Bahkan aktivitas keagamaan yang sakral pun yang semula dilakukan di tempat ibadah dilaksanakan di rumah. Bekerja dari rumah, belajar dari rumah, dan belajar di rumah (work from home and home learning).
Kebijakan social distancing dan physical distancing yang diterapkan dengan adanya karantina wilayah atau pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dalam rangka mencegah penularan telah diterapkan di berbagai daerah. Karena pola penyebaran virus ini sulit dideteksi sehingga menghindari kontak langsung dengan orang lain pada saat sekarang sangat disarankan. Semua orang mempunyai potensi untuk menularkan virus ini, karena penyakit ini kadang ditularkan oleh Orang Tanpa Gejala (OTG) yang telah berinteraksi dengan orang yang terpapar virus.
Penyakit ini memang tidak memandang strata sosial, pejabat tinggi atau rakyat biasa, ras, negara, bahkan agama, semua memiliki potensi yang sama terpapar. Negara-negara maju dan terkenal bersih di Eropa dan Amerika-pun tidak luput dari virus ini. Bahkan menurut data Worldometer per 24 April 2020 pukul 00:31 GMT, Amerika menjadi episentrum wabah ini karena korban yang sangat banyak dan jumlah positif mencapai 879.598 kasus, meninggal 49.812 dan sembuh 85.679 orang.(https://www.worldometers.info/coronavirus/country/us/).
Kebijakan-kebijakan strategis telah diambil oleh pemerintah negara-negara di dunia, tidak terkecuali Indonesia untuk dapat menekan penyebaran virus corona dan mengatasi dampak-dampak yang timbul dari akibat virus.Beberapa langkah tersebut antara lain menerapkan PSBB, menetapkan Work From Home, belajar di rumah (home learning), menyiapkan Rumah Sakit Darurat, Pembatasan angkutan umum, keharusan menggunakan masker, memberikan bantuan sosial kepada warga terdampak, dan yang terakhir adalah pelarangan mudik menjelang lebaran yang merupakan tradisi turun temurun di Indonesia.
Hal-hal di atas merupakan dampak-dampak yang muncul karena adanya wabah virus Corona ini. Namun dibalik itu semua ternyata ada dampak-dampak positif yang ditimbulkan oleh adanya virus corona ini bagi manusia, bumi dan alam semesta.Beberapa dampak positif atau hikmah yang muncul antara lain:
1. Lahirnya kembali kesadaran akan
pentingnya peran pendidikan di keluarga, bahwa peran orangtua dalam mendidik
anak, adalah kewajiban yang utama dan pertama.
2. Kedekatan dan keakraban keluarga
semakin erat, dalam kondisi biasa, anak-anak kurang mendapat perhatian orangtua
karena kesibukan orangtua di luar rumah untuk mencari penghasilan/ berusaha.
Namun dengan work from home, orang tua dapat menemani anak-anak dan bersama di
rumah dalam waktu yang cukup lama.
3. Kesadaran kebersihan masyarakat
semakin membaik dengan lahirnya kesadaran mencuci tangan dan menerapkan pola
hidup bersih, bijak pada saat batuk dan bersin serta adanya kerja bakti
membersihkan rumah dan lingkungan serta penyemprotan disinfektan di lingkungan.
4. Adanya kesadaran dari masyarakat
bahwa mendidik anak ternyata berat, banyak orangtua selama home learning merasa
kesulitan mendampingi anak-anaknya belajar di rumah. Mereka ingin segera
kondisi normal sehingga anak-anak bisa kembali ke sekolah dan belajar di
sekolah. Demikian pula dengan anak-anak yang merasa belajar di sekolah lebih
menyenangkan, karena bisa bertemu dengan kawan-kawan, guru dan lingkungan yang
lebih luas.
5. Guru-guru menjadi akrab dengan teknologi
untuk pembelajaran, yang semula belum terbiasa menggunakan berbagai aplikasi
dan beberapa tools untuk e-learning atau menggunakan gawai untuk pembelajaran
maka sekarang hampir semua guru menjadi akrab menggunakan perangkat tersebut,
ada yang menggunakan aplikasi dari google, ada zoom cloud meeting, web sekolah,
whats app group, email dan lain-lain. Tuntutan pelayanan dalam Pembelajaran
Jarak Jauh (PJJ) selama Belajar dari Rumah (BDR) maka guru mau tidak mau harus
menggunakan TIK dalam pembelajaran.
6. Polusi
udara di kota-kota besar dunia menurun dan udara lebih sehat dan bersih.
Beberapa negara di dunia dilaporkan bahwa kualitas udara dengan kebijakan work
from home yang membatasi aktivitas manusia. Menurut data Satelit Copernicus
Sentinel-5P baru-baru ini memetakan polusi udara di Selruh Eropa serta China mengungkapkan
adanya penurunan yang signifikan dalam konsentrasi nitrogen. (liputan6.com)
7. Bumi
semakin menjadi lebih baik karena getaran bumi semakin berkurang. Dikutip
detikINET dari CBS, periset yang memantau pergerakan Bumi menyebut bahwa
disetopnya sistem transportasi, bisnis dan kegiatan manusia lain berkolerasi
dengan getaran Bumi lebih rendah dari biasanya.
8. Menurunnya
emisi gas rumah kaca dan perbaikan lapisan Ozon. Sebagaimana dilansir dari
Tehran Times, sejak awal 2020, banyak orang mengalami hal tak terduga. Untuk
pertama kalinya secara berturut-turut, emisi gas rumah kaca, konsumsi bahan
bakar fosil, lalu lintas udara, darat dan laut secara drastis telah menurun. Keadaan tersebut membuat emisi gas rumah kaca
pada Maret 2020 menjadi sama kondisinya dengan 1990-an, yaitu 30 tahun yang
lalu. Menurut Darvish, menurunnya pergerakan manusia di alam dan lingkungan
luar ruangan secara signifikan mulai mengurangi jumlah polusi suara dan gempa
bumi. ( https://www.kompas.com/global/read/2020/04/22/064100670/bumi-rayakan-kondisi-terbaiknya-di-tengah-wabah-virus-corona?page=all.)
9. Satu
hal yang baik dari adanya musibah corona adalah, munculnya solidaritas sosial
yang tumbuh di kalangan masyarakat. Kesadaran berbagi kepada yang membutuhkan
muncul di berbagai komunitas dan masyarakat. Ada pesan yang menarik dari
peristiwa ini, walaupun fisik berjauhan namun hati dan perhatian selalu dekat.
10. Kesadaran
membantu para petugas kesehatan yang dilakukan oleh beberapa kalangan
masyarakat karena adanya kesadaran bahwa para petugas kesehatan adalah garda
penting dalam mengatasi dan menyembuhkan wabah covid-19. Bantuan berupa Alat
Pelindung Diri (APD) yang semakin mahal harganya karena terbatasnya persediaan,
bantuan masker serta hand sanitizer sampai kepada bantuan baerupa makanan dan
minuman serta buah-buahan untuk mendukung stamina para petugas kesehatan. Kondisi ini baru terjadi saat adanya wabah
virus corona ini, dan sebelumnya masyarakat sangat jarang membantu petugas
kesehatan dalam kondisi normal.
Demikianlah beberapa
hikmah yang dapat diambil dengan adanya wabah virus corona. Banyak kejadian
yang menyedihkan namun tidak sedikit juga yang memberikan kabar kegembiraan dan
kebaikan bagi kehidupan manusia pada masa mendatang. Yang utama bagi kita semua sekarang adalah,
tetap berpikir positif, menjaga kesehatan, menggunakan masker jika keluar, jaga
jarak dan lebih baik di rumah (stay at home and keep health), serta peduli
dengan masyarakat yang membutuhkan. Memasuki
Ramadhan 1441 H marilah kita perbanyak berdoa kepada Allah swt agar musibah
covid-19 ini dapat segera berlalu dari bumi tercinta, dan kehidupan dapat
normal kembali dengan suasana yang lebih sehat, lebih peduli dan lebih bahagia.
Pasti ada rencana Allah yang indah untuk kehidupan manusia yang akan datang.
Inna maal usri yusro, wa inna maal usri yusro. Bersama kesulitan ada kemudahan
dan bersama kesulitan ada kemudahan.
-----
Tulisan
yang telah kita buat maka bisa dibagikan ke publik bisa melalui blog kita atau
melalui media sosial yang lain seperti fb atau media cetak atau online. Tulisan
yang sudah jadi saya coba kirim ke media on line dan alhamdulillah bisa
diterima oleh redaksi. Saya mencoba kirim ke beberapa media on line dan
ternyata diterima juga. Selain media online kita juga mencoba dan memberanikan
diri untuk mengirimkan tulisan kita ke media cetak. Ada kebanggaan tersendiri
jika tulisan kita dapat dimuat apalagi di surat kabar yg sudah populer atau
berskala nasional. Tulisan yang di upload di blog sendiri juga bisa menjadi
media informasi kita.
Contoh
tulisan yang ditulis di blog pribadi dan
bisa di -share juga ke medsos kita seperti facebook atau WAG
PESANTREN
BAITI JANNATI*
Oleh:
Uswadin
Ada yang menarik di awal-awal tahun 2020, tahun yang memiliki angka kembar yaitu duapuluh duapuluh. Peristiwa pulangnya santri dari berbagai pondok pesantren ke rumah masing-masing, bukan karena akhiru sannah atau akhir tahun, bukan pula karena libur tengah semester.
Pesantren yang memulangkan santrinya pun bukan hanya satu atau dua pesantren saja, namun semuanya mulai pesantren yang dikenal di seluruh negeri maupun pesantren biasa. Pesantren Tebu Ireng, Pesantren Gontor, Pesantren Assalam, Pesantren Daurut Tauhid, Pesantren Darunnajah, Pesantren Darul Quran dan deretan nama pesantren lainnya hampir semuanya memulangkan santrinya ke rumah masing-masing.
Pemulangan santri ini dikarenakan adanya wabah virus corona (covid-19) yang mewabah di seluruh penjuru dunia, tidak terkecuali Indonesia. Pesantren mengambil kebijakan untuk mencegah terjadinya penularan dan pencegahan wabah ini maka semua santri dipulangkan. Hal ini seperti dilakukan sekolah-sekolah yang telah melakukan kegiatan belajar dari rumah atau home learning dengan model Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).
Aktifitas pondok pesantren yang biasanya ramai, sontak menjadi sepi. Kegiatan pengajian yang biasanya dihadiri oleh para santri dan warga sekitar menjadi sepi, kegiatan-kegiatan olah raga di lapangan sekitar pesantren pun tidak ada, aktivitas pondok dengan hiruk pikuknya santri yang berlalu lalang dan membaca kitab di sudut-sudut pondok juga lenyap, bahkan qiyamullail yang rutin dilaksanakan bersama-sama dengan ratusan santri menjadi hening seketika.
Pondok pesantren sekarang ditinggali oleh beberapa pengurus yang menjaga dan mengisi kajian-kajian yang dilakukan secara daring atau online melalui sarana-sarana yang dimiliki dan dikuasai pesantren seperti media televise, radio, streaming youtube, facebook, atau menggunakan zoom dan google meet yang sekarang sedang marak digunakan oleh orang-orang.
Pulangnya santri dari pondok pesantren kemungkinan akan berlangsung seiring dengan merebaknya wabah pandemi corona ini. Kita semua berharap wabah ini tidak berlangsung lama dan bisa segera hilang dari bumi tercinta ini, khususnya Indonesia. Dengan adanya para santri kembali ke rumah maka sekarang muncul adanya pesantren baru, yaitu Pesantren Baiti Jannati.
Pesantren Baiti Jannati adalah pesantren yang muncul di masa pandemic Covid-19 ini, rumah-rumah yang sangat jarang dijadikan tempat tarawih pada saat Ramadhan serentak diisi dengan kegiatan taraweh, hal ini dikarenakan adanya larangan shalat berjamaah di masjid dan mushola. Suasana shalat wajib menjadi tidak biasa, hampir selama lima waktu dilakukan oleh orang-orang di rumah dengan berjamaah. Apalagi rumah yang kedatangan santri dari berbagai macam pondok, maka suasananya akan lebih berbeda lagi.
Kegiatan tadarus dan menghafal quran serta mengkaji kitab-kitab kuning atau kitab kajian lainnya dilakukan di sudut-sudut rumah atau kamar-kamar santri/ siswa. Ayah yang menjadi kepala keluarga sekarang merangkap menjadi Kyai dan Imam di pesantren Baiti Jannati, demikian pula dengan Ibu yang sekarang menjadi Nyai di Pesantren yang sama,
Pesantren Baiti Jannati akan lebih semarak apabila dilakukan tadarus bersama antara anggota keluarga, ceramah singkat dan bersama-sama untuk berlomba dalam kebaikan apalagi di bulan yang penuh berkah dan ampunan, yaitu Ramadhan 1441 hijriah ini. Semoga Pesantren Baiti Jannati dapat dilakukan oleh semua keluarga walaupun dengan situasi dan kondisi yang berbeda. Mungkin ada yang tidak maksimal karena kendala-kendala yang ada di masing-masing rumah tangga/ keluarga. Ayah tidak selalu harus menjadi imam, anak-anak laki-laki yang sudah dewasa atau baligh pun sudah bisa bergantian menjadi imam. Jika kita memanfaatkan keterbatasan-keterbatasan yang ada maka kendala apapun bisa diatasi. Tetap semangat dan tetap stay at home, semoga Covid-19 cepat berlalu dan pesantren-pesantren akan kembali hidup dan berjalan normal kembali.
Ada yang menarik di awal-awal tahun 2020, tahun yang memiliki angka kembar yaitu duapuluh duapuluh. Peristiwa pulangnya santri dari berbagai pondok pesantren ke rumah masing-masing, bukan karena akhiru sannah atau akhir tahun, bukan pula karena libur tengah semester.
Pesantren yang memulangkan santrinya pun bukan hanya satu atau dua pesantren saja, namun semuanya mulai pesantren yang dikenal di seluruh negeri maupun pesantren biasa. Pesantren Tebu Ireng, Pesantren Gontor, Pesantren Assalam, Pesantren Daurut Tauhid, Pesantren Darunnajah, Pesantren Darul Quran dan deretan nama pesantren lainnya hampir semuanya memulangkan santrinya ke rumah masing-masing.
Pemulangan santri ini dikarenakan adanya wabah virus corona (covid-19) yang mewabah di seluruh penjuru dunia, tidak terkecuali Indonesia. Pesantren mengambil kebijakan untuk mencegah terjadinya penularan dan pencegahan wabah ini maka semua santri dipulangkan. Hal ini seperti dilakukan sekolah-sekolah yang telah melakukan kegiatan belajar dari rumah atau home learning dengan model Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).
Aktifitas pondok pesantren yang biasanya ramai, sontak menjadi sepi. Kegiatan pengajian yang biasanya dihadiri oleh para santri dan warga sekitar menjadi sepi, kegiatan-kegiatan olah raga di lapangan sekitar pesantren pun tidak ada, aktivitas pondok dengan hiruk pikuknya santri yang berlalu lalang dan membaca kitab di sudut-sudut pondok juga lenyap, bahkan qiyamullail yang rutin dilaksanakan bersama-sama dengan ratusan santri menjadi hening seketika.
Pondok pesantren sekarang ditinggali oleh beberapa pengurus yang menjaga dan mengisi kajian-kajian yang dilakukan secara daring atau online melalui sarana-sarana yang dimiliki dan dikuasai pesantren seperti media televise, radio, streaming youtube, facebook, atau menggunakan zoom dan google meet yang sekarang sedang marak digunakan oleh orang-orang.
Pulangnya santri dari pondok pesantren kemungkinan akan berlangsung seiring dengan merebaknya wabah pandemi corona ini. Kita semua berharap wabah ini tidak berlangsung lama dan bisa segera hilang dari bumi tercinta ini, khususnya Indonesia. Dengan adanya para santri kembali ke rumah maka sekarang muncul adanya pesantren baru, yaitu Pesantren Baiti Jannati.
Pesantren Baiti Jannati adalah pesantren yang muncul di masa pandemic Covid-19 ini, rumah-rumah yang sangat jarang dijadikan tempat tarawih pada saat Ramadhan serentak diisi dengan kegiatan taraweh, hal ini dikarenakan adanya larangan shalat berjamaah di masjid dan mushola. Suasana shalat wajib menjadi tidak biasa, hampir selama lima waktu dilakukan oleh orang-orang di rumah dengan berjamaah. Apalagi rumah yang kedatangan santri dari berbagai macam pondok, maka suasananya akan lebih berbeda lagi.
Kegiatan tadarus dan menghafal quran serta mengkaji kitab-kitab kuning atau kitab kajian lainnya dilakukan di sudut-sudut rumah atau kamar-kamar santri/ siswa. Ayah yang menjadi kepala keluarga sekarang merangkap menjadi Kyai dan Imam di pesantren Baiti Jannati, demikian pula dengan Ibu yang sekarang menjadi Nyai di Pesantren yang sama,
Pesantren Baiti Jannati akan lebih semarak apabila dilakukan tadarus bersama antara anggota keluarga, ceramah singkat dan bersama-sama untuk berlomba dalam kebaikan apalagi di bulan yang penuh berkah dan ampunan, yaitu Ramadhan 1441 hijriah ini. Semoga Pesantren Baiti Jannati dapat dilakukan oleh semua keluarga walaupun dengan situasi dan kondisi yang berbeda. Mungkin ada yang tidak maksimal karena kendala-kendala yang ada di masing-masing rumah tangga/ keluarga. Ayah tidak selalu harus menjadi imam, anak-anak laki-laki yang sudah dewasa atau baligh pun sudah bisa bergantian menjadi imam. Jika kita memanfaatkan keterbatasan-keterbatasan yang ada maka kendala apapun bisa diatasi. Tetap semangat dan tetap stay at home, semoga Covid-19 cepat berlalu dan pesantren-pesantren akan kembali hidup dan berjalan normal kembali.
Sumber:
http://uswadinlabschool.blogspot.com/2020/04/pesantren-baiti-jannati.html
Kalau kita terbiasa menulis maka insyaAllah kita pun sebagai guru bisa tingkatkan menjadi sebuah buku dari buku pelajaran yang kita ampu. Karena kita sering menyampaikan hal-hal tersebut setiap hari jadi akan mudah dituliskan dalam buku. Dengan menulis kadang-kadang ide akan muncul. Kita juga bisa menulis syair lagu yang bisa menjadi sebuah lagu jika dinyanyikan.
Selamat
mencoba dan pasti bisa. Sukses selalu.
Beberapa hal yang perlu kita ketahui berdasarkan pertanyaan peserta adalah
A.
Tulisan populer tinggal pengemasan yang lebih mudah dibaca dan difahami. Carannya
antara lain dapat dilakukan dengan
1.
Mengambil latar belakang dari penelitian ditulis lagi di bagian pendahuluan
dengan bahasa yg simpel saja. Bisa dipecah menjadi 2 bab
2.
Menyampaikan penemuan penting atau ide penting apa dari penelitian tsb. Ini
bisa di bagi menjadi 3 atau 4 bab.
3.
Rekomendasi apa dari penulisan tsb dalam 1 bab.
4.
Penutup atau kesimpulan jadikan 1 bab.
5.
Tambahkan gambar atau foto atau data yg membuat tulisan menjadi lebih menarik
B.
Kalau mau kirim tulisan media online
bisa lihat di bagian redaksi dan tata cara mengirim artikel di media tsb. Media
online sangat butuh tulisan utk konten- konten mereka. Menulis menulis dan
belajar menulis. Saya juga masih belajar. Yang penting jangan dipaksakan kalau
sedang tidak mood. Suasana batin sgt mempengaruhi dalam menulis. Sebelum di -upload
mimimal baca 3x dan nanti kita akan menemukan kekurangannya. Syukur kalau ada
kawan yg mau baca sebelum di upload.Strategi yang dilakukan adalah memantas-mantaskan
dulu tulisan kita. Jika sdh dinilai layak maka akan diterima...karena kita juga
bersaing dg tulisan- tulisan lain. Ditolak atau tidak diterima jangan membuat
kita putus harapan. Apalagi sekarang hanya modal email.
C.
Materi yang bisa dimuat di media adalah yang sangat menarik, Belajar, belajar
dan belajar menulis, bagaimana caranya menuangkan ide itu bisa mengalir, saya
sudah mencoba, suatu saat buntu, hilang ide itu, Menuangkan ide agar mengalir
kita buat runtutan dulu dalam konsep- konsep kita. Setelah kita anggap runtut baru tuangkan
dalam tulisan. Setelah tulisan jadi kita baca- baca dan baca kemudian tinggal
beberapa waktu 1 atau 2 jam baru kita baca lagi. Saya
menulis yang di atas memerlukan waktu 4 jam dari konsep menulis dan koreksi
sampai jadi. Ide yang ditulis menjadi
tulisan bergantung kita dan kesempatan serta kemauan kita. Seperti contoh
coretan saya dapat malam hari waktu tidak bisa tidur karena ada ide, jadi
sekitar pukul l. 01.00 saya tuangkan ide tersebut di kertas. Dan akhirnya saya
bisa tidur. Dari coretan tersebut saya memakan waktu 3 hari mencari waktu dan
kesempatan yang pas dan tepat. Jika akan dijadikan buku, tinggal kita
mengkompilasi dari blog atau tabungan tulisan
kita. Ini tergantung kita bisa tahunan. Buku sekolahku inspirasiku 4 tahun. Pengalaman
pertama di terima tulisan kita di media sangat senang sekali. kalau tidak salah
saya menuliskan judul doa guru honor naik haji. Pengalaman pertama diterima
tulisan kita di media sangat senang sekali....kalau tidak salah saya
menuliskan judul doa guru honor naik haji. Membangun
kepercayaan diawali memang tidak percaya... tapi terus saja menulis menulis dan
belajar menulis, nanti kita akan mendapat kepercayaan diri. Jika
saat menulis nge blank, maka tanda kita perlu istirahat, otak dan kemampuan
kita juga punya keterbatasan jadi perlu rest atau rilek dulu. kalau sdh fresh
tinggal lanjut. Jangan maksakan kalau lagi nge blank nulis, bisa stress
sendiri. Jadikan menulis sebagai hiburan. Untuk konsisten memang berat, saya
pun belum bisa setiap hari menulis, karena jangan memaksakan kalau memang kita
belum ade ide, menuliskan hal-hal yang biasa ditulis terus bisa membuat pembaca
bosan untuk membacanya, Caranya
ya kita sering baca tulisan orang-orang yang bagus sehingga terpengaruh dan terbawa
bagus. berlatih, berlatih dan berlatih.
Minta saran dari orang lain juga bagus juga.Rasa
tidak percaya diri pasti muncul itu alamiah. Sama pada saat orang baru belajar
pidato, sudah bisa berdiri tenang di panggung saja sudah bagus. Nah untuk
menulis pun demikian perlu latihan dan latihan. Nanti kita akan merasa kalau
sudah terbiasa maka ada kenikmatan sendiri menulis. Di situ akan muncul percaya
diri.. Banyak
ide tinggal ditangkap saja itu bagus pak.
Tuliskan ide- ide tadi dan kumpulkan mana yang setema atau serupa bisa mendukung ide lain. Jika idenya berbeda 180 derajat maka itu bisa menjadi tulisan yang banyak.
Tuliskan ide- ide tadi dan kumpulkan mana yang setema atau serupa bisa mendukung ide lain. Jika idenya berbeda 180 derajat maka itu bisa menjadi tulisan yang banyak.
Misal Covid 19 dengan disiplin, dengan
tradisi, dengan ekonomi dengan pendidikan ini bisa menjadi banyak tulisan.
Untuk masalah tersebut bergantung Ibu, namun kalau kita membuat satu blog sebenarya ngga masalah tapi ciri khasnya kurang, sarannya saya ibu bisa manfaatkan sarana lain misalnya menggunakan wordpress untuk resep, kompasiana untuk cerpen, blog untuk puisi dan lagu. Namun, kendalanya kita harus sering juga mengunjungi akun-akun tersebut. Untuk awal satu blog juga tidak apa-apa. Jika menarik akan dibaca orang, kita bisa melihat statistik tulisan kita berapa yang baca dan darimana saja. Blog saya sekitar PPKn, Pendidikan dan Kehidupan Sekolah.
Untuk masalah tersebut bergantung Ibu, namun kalau kita membuat satu blog sebenarya ngga masalah tapi ciri khasnya kurang, sarannya saya ibu bisa manfaatkan sarana lain misalnya menggunakan wordpress untuk resep, kompasiana untuk cerpen, blog untuk puisi dan lagu. Namun, kendalanya kita harus sering juga mengunjungi akun-akun tersebut. Untuk awal satu blog juga tidak apa-apa. Jika menarik akan dibaca orang, kita bisa melihat statistik tulisan kita berapa yang baca dan darimana saja. Blog saya sekitar PPKn, Pendidikan dan Kehidupan Sekolah.
Menulis
fiksi itu perlu kretivitas dan imajinasi yang tinggi, saya sendiri belum pernah menulis fiksi.
Untuk membuat ending setahu saya ada beberapa pendekatan,
Untuk membuat ending setahu saya ada beberapa pendekatan,
1,
Pembaca penasaran, ini berarti akan ada lahir tulisan berikutnya,
2.
Pembaca sampai kesimpulan ini berarti ending bisa dibuat happy ending atau sad
ending atau normal
3.
Apakah ingin ada pesan moral yang iingin disampaikan. Siakan bapak pas pada
piihan yang mana. Tulisan belum sempurna kalau tidak ada penutupnya. Pada
contoh tulisan saya , saya ingin agar kita tetap optimis dan husnudzon kepada
Allah, inna maal usri yusro wa inna maal usri yusro.
Menimbulkan kreativitas kita memnag harus baca juga tulisan orang lain dan mencari literatur pendukung baik text book maupun dari internet. kemudian kita ramu sesuai dengan kemampuan kita dan gaya menulis kita.
Menimbulkan kreativitas kita memnag harus baca juga tulisan orang lain dan mencari literatur pendukung baik text book maupun dari internet. kemudian kita ramu sesuai dengan kemampuan kita dan gaya menulis kita.
Merangkai
suatu kalimat, sesuai kaidah dasar bahasa Indonesia, ada SPO dan adanya
keterpaduan dan keruntutan kalimat satu dengan yang lain. Hindari membuat
paragraf panjang apalagi sampai satu halaman. Idealnya dalam 1 halaman ada
minimal 2 sd 4 paragraf sehingga
Gagal
tidak dimuat pernah dialami/ Waktu masih mengirimkan tulisan pakai kertas belum
email, sudah modal ngetik, prangko, ya karena belum pernah nembus, sementara
ada teman yang sudah bisa tembus. Tetap
berusaha, dan Allah akan menghargai usaha kita dari jalan yang tidak disangka
sangka.
Demikian resume kelas online. Terima kasih Omjay dan Pak Uswadin. Salam literasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar