Rabu, 15 April 2020

LOMBOK I AM COMING


Itulah judul untuk mengawali catatan perjalananku  ke Lombok.  Alhamdulillah hari Kamis siang aku dan keluarga bisa mendarat dengan selamat di pulau Lombok. Pulau yang didamba banyak orang ingin berkunjung. Tak terkecuali aku juga ingin sekali ke sini.

Tak diduga sebelumnya, aku ke Lombok bisa berkunjung ke rumah anak mbarep yang kebetulan bekerja di Lombok. Awalnya kami merasa sedih kok anak ditempatkan jauh dengan keluarga. Namun, kutepis toh dengan tetap bersyukur. Komunikasi di era ini amat mudah. Sesekali kami  vicall. Jadi gak masalah deh.

Oke ... kembali ke cerita perjalanan hari kamis...cuss

Inilah perjalanan kali kedua aku naik pesawat. Hemm jadul ya. Kali pertama langsung sembilan jam saat umroh tahun 2018.

Alhamdulillah beberapa bulan sebelumnya tiket PP sudah dipersiapkan oleh anak. Hem bahagia tentunya. Sebagai orang tua amat bersyukur karena anak bisa membahagiakan orang tua.

Sebelum hari H segala keperluan dipersiapkan. Ya jadi ingat teman saat mau berangkat ke stasiun KTP gak ketemu. Untung punya foto KTP di HP.

Alhamdulillah di tengah-tengah kesibukan mengisi e raport yang benar-benar menguras pikiran, sedikit demi sedikit hal-hal yang harus dibawa sudah siap. Anak berulang kali mengingatkan untuk segera _packing_ dan disuruh  difoto. Ya walaupun hanya pakaian hal ini perlengkapan harian kita tetap harus persiapan. Eit....pengemasan jangan terlalu banyak deh. Alhamdulillah tengah malam sudah selesai. Hanya dua koper dan tas punggung satu. Intinya satu tas gak boleh lebih dari 2O kg untuk nanti di bagasi.

Oh ya... sekadar sharing di sini. Sebelum traveling segala persiapan jangan disepelekan. Apa saja sih yang harus dipersiapkan.
Pertama, pakaian harian seperlunya saja. Diperhitungkan berapa lama di tempat tujuan. Jangan lupa Pakaian 'dalam' harus mencukupi dari pada beli di wisata.

Kedua, perlengkapan mandi. Ini juga penting. Sebaiknya ditaruh dalam satu wadah. Baik sabun sikat dll. Handuk pilih yang kecil saja


Ketiga, perlengkapan dokumentasi. Ini juga penting. Camera mungkin HP sudah ada. Hilangkan dulu memori agar tidak penuh. Hemm galau kan saat mau ambil gambar memori habis. Jangan lupa bawa power bank. Ya ini penting, untuk jaga-jaga kalau low bat saat di perjalanan. Oh ya power bank gak boleh ditaruh di bagasi ya. Jadi bisa berabe kalau ini ditaruh di tas  yang dititipkan. Baiknya letakkan di tas cangklong saja. Oh ya. Kalau perjalanan dengan pesawat gak boleh bawa barang tajam lho, seperti gunting.

Keempat, siapkan obat-obatan. Tak ada salahnya kita siapkan obat-obatan yang sekiranya diperlukan. Jadi preventif dari pada kebingungan saat di perjalanan. Tas sebaiknya yang bisa ditarik ya, agar mudah membawanya.

Tak kalah penting juga bawa botol minuman atau cemilan seadanya. Nanti umpama transit atau jenuh bisa ngemil.

Setelah perjalanan selama satu jam, sampailah kami di bandara Ahmad Yani Semarang. Tempat bagus. Ya biasanya cuma ngantar doang, kali ini bisa masuk deh.

Walaupun sudah diberi tahu apa saja yang dilakukan saat di bandara dan pengalaman saat umroh kali ini kami juga harus berani bertanya sana sini. Yang sudah biasa terbang *abaikan* pengalaman ini.

Tiket pesawat tak usah diprint. Cukup tunjukkan di HP dan jangan lupa KTP.  Setelah dicek, kami masuk. Langsung cari loker yang Garuda. Kami maju ke petugas untuk tunjukkan tiket di HP serta dua koper yang siap ditimbang. Kami pun diberi boarding pass dan kartu tanda penitipan barang.

Setelah pemeriksaan boarding pass, tas kami diperiksa. Termasuk calon penumpang. Semua barang termasuk jam tangan HP harus dilepas dan letakkan pada wadah plastik lalu diletakkan pada tempat berjalan yang bisa terdeteksi jika ada barang yang mencurigakan.

 Alhamdulillah lolos sensor. Kami pun naik ke lantai dua. Hemm di lantai dua tempatnya bagus. Banyak kuliner atau toko-toko dengan menawarkan aneka cenderamata.

Eit...ada yang salah waktu itu. Kami bertiga antre pada loket imigrasi. Ya seperti saat mau umroh. Oalah ternyata baru ingat bahwa kami tidak ke luar negeri. Ya pengalaman deh. Kami pun pindah ke tempat lain. Itulah pentingnya literasi.

Akhirnya kami mencari tempat menunggu sesuai dengan pesawat yang akan kami tumpangi. Alhamdulillah berbagai pengalaman menjadi guru terbaik.

Beberapa saat kami mendengar informasi untuk segera masuk pesawat.  Para awak pesawat dengan senyuman mempersilakan kami masuk dan menunjukkan tempat duduk.

Beberapa saat kemudian pesawat take off. Pesawat mulai bergerak. Ada getaran. Sejenak kulafalkan doa agar kami semua selamat. Tampak awan putih berjalan beriringan. Indah sekali.










Tidak ada komentar:

Posting Komentar