Pengunjung Pameran |
Selasa, 14
November 2017 kegiatan pameran literasi mulai dibuka. Kegiatan ini
diselenggarakan oleh Dinas pendidikan Kabupaten Semarang. Selama tiga hari kita
bisa mengunjungi pameran literasi di gedung Pemuda Ambarawa. Kegiatan kali
kedua ini sebagai wujud menyukseskan Gerakan Literasi Nasional. Dengan harapan
budaya membaca dan menulis makin baik. Selain pameran literasi, ada berbagai
lomba yang diadakan serentak di tiga tempat. Lomba bedah sastra, membaca cepat
dan story telling untuk tingkat SD, SMP dan SMA.
Menjadi
kebahagiaan tersendiri ketika saya bisa berperan menjadi yuri dalam lomba bedah
sastra untuk SMA. Tepat pukul 07.45 saya sudah sampai di SMA Sudirman Ambarawa,
tempat diselenggarakan tiga lomba untuk tingkat SMA. Sekolah yang sejuk, nyaman
sehingga membuat para siswa kerasan Pastinya. Masjid bersih dengan ruang ibadah
yang lumayan luas. Begitu juga lingkungan tampak asri walau berada di tengah
kota.
Bedah sastra
pun dimulai pukul 09.00 dengan jumlah peserta 49 siswa SMK dan SMA se- Kab.
Semarang Alhamdulillah pelaksanaan lomba dibantu oleh para guru SMA setempat.
Kami pun para yuri bisa mempelajari materi soal dan memantapkan lagi materi
penilaian. Materi bedah sastra SMK/ SMA adalah membuat teks ulasan atau istilah
umum berupa resensi berdasarkan sebuah cerpen. Mengapa cerpen kok tidak buku?
Hal ini disebabkan keterbatasan waktu sehingga dipilihlah cerpen. Teks ulasan
berisi orentasi, tafsiran, evaluasi serta rangkum.
Tepat pukul
11.00 semua peserta telah menyelesaikan pekerjaan. Kami pun para yuri mulai
berjibaku membaca semua ulasan dengan penuh hati-hati. Para yuri dibuat sedikit
bingung karena banyaknya teks ulasan yang bagus sesuai ketentuan. Dengan
tulisan rajin, berstruktur serta sesuai aturan. Walaupun ada juga yang tidak
sesuai juknis. Banyak juga hanya menulis kan unsur intrinsik cerpen. Inilah
kejelian kami dalam mengamati satu persatu karya. Saya pun berdecak kagum
ketika saya temui teks ulasan yang bagus isinya, tulisan serta sesuai ketentuan.
Stand SMPN 2 Banyubiru |
Alhamdulillah pukul 13.30 kami bisa tuntas menyelesaikan penjurian dan bisa memilih para juara. Dalam hati saya berpikir bahwa para juara bisa menjadi penulis. Ya..
Semoga saja. Hari telah siang. Setelah makan siang dan salat kami meluncur ke panitia yang berada di lain tempat yaitu di tempat lomba tingkat SMP yaitu di SMP PL. Masih ada waktu kami pun menuju ke gedung Pemuda untuk melihat kemeriahan Pameran literasi yang memang benar-benar heboh deh. Bagaikan lautan manusia. Ruangan penuh sesak para pengunjung. Berbagai suguhan menarik ditampilkan di stand selain pajangan kegiatan literasi juga ada suguhan berupa musik, pertunjukan, juga kuis. Semua itu untuk memeriahkan pameran literasi.
Semoga kegiatan ini benar-benar
bisa mengajak semua elemen gemar membaca. Pameran kali ini sungguh berkesan.
Apalagi saya bisa bertemu dengan teman-teman yang lama tidak jumpa Ambarawa
bergeliat memancarkan kebangkitan dalam dunia literasi. Yuk nonton ya. Masih
dua hari lho..
Para Juara Lomba Literas |
Hari kedua, 15 November 2017 pameran literasi kabupaten Semarang ternyata masih dibanjiri pengunjung. Sejumlah siswa dari berbagai sekolah memenuhi stand yang ada. Ruang pun makin sumpek. Saya yang siang itu datang makin terjebak di tengah pameran karena padatnya pengunjung. Apalagi saat salah satu stand menyuguhkan lagu dengan musik serta joget para pengunjung. Hem....riuh suasana siang itu. Belum lagi saat beberapa stand berpromosi dengan berbagai cara. Ide cemerlang juga sehingga acara tidak adem ayem. Ada yang memberi kuis berhadiah. Kuis seputar pelajaran. Sip juga ini. Namun karena ruang sempit sehingga suasana kurang nyaman.
Oh ya..selain
dari berbagai sekolah pameran diikuti oleh kelompok TBM, Warung Pasinaon yang
aktif membudayakan gerakan literasi di daerah Bergas. Salut Bu Tirta. Semoga
suatu saat bisa mengikuti jejak beliau.
Hari makin
sore, sebelum saya pulang stand kami dikunjungi untuk dinilai. Seperti tahun
lalu bahwa pameran kali ini pun dilombakan. Alhamdulillah kami bisa menjawab
pertanyaan beliau. Namun, kami pun belum bisa memberikan bukti kalau kegiatan
literasi Sekolah diikuti oleh guru. Sudah saya tunjukkan hasil karya guru.
Namun yang diminta adalah hasil dari guru saat kegiatan literasi. Kami pun
menjawab kalau guru juga membaca tanpa didokumentasi.
Menjadi
kebahagiaan sekaligus kebanggaan saat ada kunjungan dari beliau Ibu Dewi selaku
Kepala Dinas Kabupaten Semarang. Alhamdulillah kami bisa bincang-bincang dengan
beliau. Bersyukur juga Beliau telah mengapresiasikan karya guru yang amat
sederhana. Semoga bermanfaat ya Ibu. Dengan kunjungan Beliau kami pun
bersemangat untuk menyukseskan gerakan literasi.
Kamis, 16 November 2017 Pameran Literasi memasuki hari
terakhir. Berdasarkan kiriman foto seorang teman, pengujung masih membludak.
Tampak anak sekolah berkerumun di stand demi stand. Hal ini membuktikan bahwa
animo akan pameran literasi diapresiasi dengan baik. Tepat pukul 12.00 saya
sampai di gedung Pemuda, tempat diselenggarakan pameran. Saatnya pengumuman
pemenang lomba literasi dan stand dibacakan. Hem...mereka pasti dag dig dug.
Di depan tempat diumumkan sudah berjubel tak sabar menanti
hasil. Dan.. pengumuman pun dibacakan oleh panitia dari dinas Pendidikan kab
Semarang. Sorak- sorai memenuhi halaman gedung Pemuda. Para pemenang pun
siap-siap menerima hadiah dari panitia. Dan akhirnya satu persatu para juara
literasi yang terdiri dari lomba bedah karya, membaca cepat, story telling baik
tingkat SD, SMP, SMA dan kelompok TBM maju untuk menerima piala dan uang
binaan.
Woh....keren, ikut bangga, terharu. Mereka tampak sumringah,
menebar senyum. Kegembiraan membalut hati mereka, pasti... Di pundak mereka
siap menyukseskan Gerakan Literasi.
Pengumuman pemenang stand pun diumumkan. Walaupun kelompok
kami belum juara, saya tetap bangga, ikut acung jempol ketika para juara menerima
piala. Mereka memang pantas menjadi juara. Selamat kepada juara 1 dari sub
rayon 02, juara 2 dari sub rayon 05 dan juara 3 sub rayon 03. Sukses selalu
untukmu para jawara.
Mari tebarkan gerakan literasi. Meminjam slogan kel 03.
Sukseskan literasi bukan hanya basa- basi. Selamat juga para juara dari TBM
pasinaon. Keren Bu Tirta. Jerih payah dibalas dengan hasil yang gemilang.
Sukses selalu tebarkan ilmu untuk generasi penerus bangsa. Sukses selalu untuk
TBM lain yang meraup juara.
Acara bongkar- bongkar pun dilanjutkan diiringi gerimis
sore. Gelar pameran berakhir, namun gerakan literasi harus berjalan. Seiring
dengan bergulirnya waktu. Sampai jumpa tahun depan. Banyak hal kita petik dari even ini, dengan
even ini setiap elemen baik sekolah maupun TBM akan berusaha menyukseskan
Gerakan Literasi. Para guru bisa belajar dari pengalaman baik meningkatkan
kualitas anak didik agar ke depan bisa memenangkan lomba baik lomba siswa
maupun stand. Sedangkan bagi peserta yang sudah memenangkan pasti berusaha lebih
baik untuk mempertahankan prestasi yang telah diraih.
Dengan
adanya gelar pameran menjadikan peserta stand meningkatkan kualitas stand agar
lebih baik.
Selain hal positif yang dapat kita ambil hikmahnya tentu saja ada yang perlu diperhatikan agar ke depan lebih baik
Selain hal positif yang dapat kita ambil hikmahnya tentu saja ada yang perlu diperhatikan agar ke depan lebih baik
Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk penyelenggaraan
ke depan adalah tempat. Menurut pengamatan, tempat terlalu sempit untuk
menampung puluhan stand juga pengunjung. Hal ini bisa kita lihat saat para
pengunjung yang membludak. Seolah tak bisa menikmati dengan tenang, cermat isi
pameran.Selain itu, saat pengunjung berdatangan, terutama anak-anak sekolah
dasar. Mereka sulit untuk bergerak. Padahal mereka harus mencatat untuk bahan
laporan. Perlu juga dipertimbangkan dengan adanya hiburan di depan stand.
Mereka bernyanyi berjoget ria di jalan. Jadi meriah sih even ini, tapi.....Hal
ini mengganggu jalannya para siswa. Mungkin untuk stand yang ada seperti ini
ditempatkan di pinggir atau tempat khusus.
Namun
dibalik kekurangan, pameran literasi ini perlu diapresiasi dengan baik. Semoga
tahun depan lebih baik. Aamiin.
Salam
literasi
Ambarawa, 28 November 2017
Budiyanti Anggit
Guru SMP N 2 Banyubiru
Ambarawa, 28 November 2017
Budiyanti Anggit
Guru SMP N 2 Banyubiru