Peringatan
hari Kartini tahun ini sepertinya telah menggema dibanding tahun-tahun
sebelumnya. Lebih greng dan lebih
heboh. Apa benar? Berbagai Medsos terlihat banyak sekali terpampang penampilan
para siswa atau para warga yang sangat cantik dan ganteng dengan kebayanya dan blangkonnya. Salon kecantikan ramai, pasar pun juga lebih ramai, ya borong
kebaya, blangkon dll. Mungkin ini moment penting dalam hidupnya. Bisa jadi
sejarah kalau besar nanti. atau jadi kenangan nantinya. Pokoknya apa
deh…apalagi sekarang berfotoria sangat mudah kita lakukan.
 |
Para siswa mengikuti upacara hari Kartini |
 |
Bapak dan Ibu Guru tak mau ketinggalan berpakaian adat. |
Apakah
peringatan hari Kartini hanya bisa diperingati dengan unjuk penampilan sudah
cukup. Sudahkah kita sudah memaknai peringatan hari Kartini? Sebagai generasi
penerus saatnya kita peringati dengan hal-hal yang dapat meneladani nilai-nilai
luhur Kartini, mengenang perjuangan Kartini sehingga wanita jangan dipandang
sebelah mata. Wanita harus bisa menjadi pewaris yang perpendidikan, bermartabat
dan harus tangguh menghadapi tantangan zaman.
Nah…saya
mau berceritanya serunya peringatan kartinian di sekolah tempat saya mengabdikan diri sebagai pengajar di SMPN2 Banyubiru.
Mau tahu? Yuk lanjut!
Peringatan
hari Kartini kali ini bertepatan hari Jumat sehingga acara dikemas singkat namun
bermakna. Jauh-jauh hari Pembina OSIS Ibu Nur Mualifah, S.Pd. sudah mengumumkan
kegiatan ini dengan mewajibkan siswa memakai pakaian adat. Mau tak mau semua
siswa mempersiapkan diri berupaya beli baju baru atau pesan ke salon/ perias
agar tidak tidak kedahuluan teman lain.
Ketika
saya sampai sekolah pukul 07.00 suasana sekolah sudah ramai. Penampilan para
siswa semua berbeda jauh dengan keseharian. Saya pun jadi pangling. Yang cewek
semuanya berdandan indah. Dengan baju gemerlap ditambah make up jreng mejadikan
semua siswa tampah wooo. Yang cowok pun begitu mereka memakai blangkon, beskap,
ada juga yang berpakaian basofi. Oh ya tak ketinggan para guru juga tak mau
kalah. Ibu-ibu guru berkebaya dan bapak-bapak guru tak kalah dengan murid untuk memakai pakaian
basofi, lurik. Wah keren deh!
Tepat
pukul 07.30 Peringatan Hari Kartini dimulai upacara bendera dengan petugas
semua siswa perempuan. Kepala Sekolah pun memberi sambutan agar kita mewarisi
nilai-nilai perjuangan Kartini. Upacara pun diakhiri dengan pemberian hadiah
kegiatan bulan lalu, yaitu lomba senam, lomba literasi saat rekreasi di Pereng
Kuning. Dan yang mengharukan adalah saat penyerahan piala dari pemenang lomba
OSN IPA tingkat Kabupaten atas nama Kinasih Wijayanti kelas 8D sebagai juara 3
tingkat Kabupaten kepada sekolah. Dan juga pemberian penghargaan pada siswa atas
nama Safril Ferdi Mualana kelas 8 B yang mendapat juara 6 OSN Matematika tingkat
kabupaten. Selamat ya Nak… tingkatkan terus prestasimu!
 |
Pak Dony berpose dengan para juara lomba senam. |
 |
Para juara menulis menerima hadiah. Duh ...senangnya |
 |
Inilah Juara III OSN IPA Kinasih. kecil tapi cabe rawit. Multi Talenta. |
Acara
pun berlanjut dengan pemilihan Mbak dan Mas Gridaba. Gridaba adalah sebutan untuk Negeri dua Banyubiru. Diawali
perwakilan dari masing-masing kelas satu putri dan satu putra untuk tampil di
tempat yang telah disediakan. Berlenggak-lenggok layaknya paragawati. Lucu juga
saat mereka berjalan. Eh ada yang jaritnya terbalik, ada yang seperti pak
penghulu eh ada juga yang pede banget sehingga berjalannya bagus. Namun yang
dinilai bukan lenggok- lenggok doang lho sobat. Mereka juga mengikuti sesi
wawancara seputar Kartini. Ya kita bukan nguji penampilan saja. Intelektual juga
jadi syarat terpilihnya Mbak dan Mas
Gridaba. Oh ya ada satu lagi mereka calon Mbak dan Mas harus menampilkan telenta
yang dimiliki. Nah… yang ini bikin para siswa yang berada di depan panggung tertawa
terbahak-bahak. Seorang calon Mbak dan Mas menampilkan Stand Up Comedi. Ya
lumayan juga bahas tentang kapas. Anak pun dibuat tawa sejenak. Kemudian yang
membuat penonton sedikit kecewa saat anak menampilkan talenta yaitu baca
pantun. Eh.. pantunnya satu bait saja. Kontan saja para yuri bilang buah duku buah kedongdong mau lagi dong…
akhirnya si calon Mas tadi mikir buat pantun lagi.
 |
Para peserta Mbak Gridaba bergaya |
 |
Para peserta Mas Gridaba bergaya. |
Kemudian
yang membuat saya tertawa lagi saat siswa calon Mas menampilkan talenta
berpidato. Eh… baru saja sampai pada pembukaan tahu-tahu wasalam. Lho sudah selesai.
Ia pun cengir-cengir keluar panggung. Namun kelucuan itu diimbangi penampilan
lain yang cukup memukau. Namanya Chanif kelas 8D. Dengan pakaian lurik berblangkon
anak ini menampilkan gerakan lucu sambil meneyesuaikan lagu yang diputar di laptop.
Wah gerakannya lumayan nih. Para siswa pun ikut bergerak ala dia.
Nah
ada yang lebih memukau saat salah satu peserta menyanyikan lagu asing kalau gak
salah lagu Arab. Wo keren lagu yang berjudul Kun Anta dinyanyikan dengan apik, lancar plus gayanya oke layaknya
penyanyi asli. Dia sangat pede sekali. Saya terpukau dengan penampilan yang tak
lain adalah pemenang OSN IPA tadi. Sampai-sampai saya menatap lekat-lekat
karena dia hafal semua liriknya. Para siswa dan guru pun kagum penampilan yang
memang genius ini. Hadiah tepuk tangan pun menambah suasana makin seru. Ada
lagi yang membuat saya kagum saat siswa yang bernama Ayu Novitawati kelas 8 C.
Anak ini menyanyikan lagu Bengawan Solo dengan apik. Ya ternyata ada juga anak
yang bisa menyanyikan lagu lama tersebut.
Makin
siang suasana makin heboh karena sambil menunggu pengumuman pemenang Mas dan
Mbak Gridaba adalah acara santai. Para siswa yang bukan peserta boleh
menampilkan apa saja. Nah depan panggung pun seolah bergetar. Semua larut unjuk
kebolehan dua anak yang menari dengan gerakan-gerakan lincah sambil diringi
lagu yang memang pas untuk goyang. Jadilah siswa lain ikut goyang.
 |
Paserta Mas Gridaba uji talenta. Stand Up Comedi |
 |
Peserta Mbak Gridaba uji talenta, Bernyanyi |
 |
Peserta Mas Gridaba uji telenta. Bergoyang ria. |
 |
Acara santai sambil menunggu Pemilihan Mas dan Mbak Gridaba |
Pemilihan
Mbak dan Mas pun akhirnya diumumkan. Akhirnya Kinasih Wijayanti kelas 8 D dan
Moh. David kelas 7 C dinobatkan sebagai Mas dan Mbak Gridaba. Sebuah selempang pun
disamirkan pada mereka. Selamat ya semoga kalian menjadi generasi penerus
Kartini yang berkualitas menjunjung nama bangsa dan negara serta agama.
Alhamdulliah acara berjalan lancar dan berakhir pukul 11.15
 |
Inilah Pemenang Mbak dan Mas Gridaba berpose dengan Kepala Sekolah Ibu Sri Mulyati, S.Pd. |
Oh
ya ternyata wujud peringatan hari Kartini berlanjut hari Sabtu. Yaitu kegiatan
literasi dalam rangka hari Kartini. Sebenarnya sih acara itu diagendakan hari Jumat.
Namun, terkendala waktu. Alhamdulilah kegiatan literasi didukung oleh Ibu Sri
Mulyati, S.Pd selaku kepala sekolah dan semua guru. Pada jam terakhir pembelajaran
para siswa menulis surat yang ditujukan pada kaum Ibu. Mereka bisa memilih
surat untuk ibu, ibu guru, ibu kartini atau calon Kartini-kartini penerus
bangsa. Tak diduga tulisan mereka sangat indah. Saya sampai terharu mengeja
kata demi kata tulisan mereka. Kaulah calon Kartini-kartini sejati.
Selamat
hari Kartini. Gridaba yes!
Ambarawa,
22 April 2017
Top markotop bu yanti. teruskan aktivitas yang buagus ini , agar bisa menginspirasi rekan rekan dan anak didik kita
BalasHapusIni bu Asih ya. Terima kasih bu guru sudah berkenan mampir dan suportnya.
HapusAduh fotoku...
BalasHapusSiip lanjutkan kegiatan ..
Bu Budi memang joss
Terimakasih Pak Don.Haa Foto jenengan keren lho
HapusJadi teringat masa-masa SMP dulu. Andai bisa terulang, saya boleh dong tampil di depan. Dulu waktu SMP saya diem-diem aja. Hihihi.
BalasHapusLanjuut, Bu Budiyanti.
Terima kasih Mas Rifan semoga bisa terus menulis.
HapusTerima kasih Mas Rifan atas suportnya. Karena dorongan jenengan saya jadi pengen nulis lagi dan lagi. Haaa dulu pemalu ya. Tapi gak malu-maluin kan.
BalasHapusAYu2 lan bagus2 njih Bu :)
BalasHapusKalau boleh tau itu tahun berapa bu??
BalasHapusSaya alumni smpn 2 b.biru taun 2000 dulu kelas masih pindah2 di desa kebumen....tapi masa smp memang mengasik kan kelas 1c,2c,3c,3c,3b salam dari soma arif bintoro 💪😀
BalasHapus