Senin, 17 April 2023

Berbagi itu Indah

 

Berbagi itu Indah

            “Arif, yuk bantu bunda belanja ke pasar dan Swalayan terdekat,” ajak Bu Dian siang itu. Kebetulan hari Jumat sehingga pulang sekolah lebih awal. Mereka ke pasar setelah salat Jumat. Bu Dian juga sudah salat dhuhur di rumah.

            Yuk, kita jalan. Nanti pulangnya naik gocar saja.

            Siap Bund, ucap Arif senang karena bisa melihat suasana pasar jelang lebaran. Tak terasa satu minggu lagi sudah lebaran.

            Kamu ingin beli jajan apa Nang, ya untuk lebaran nanti? Tanya Bu Dian sambil melihat pemadangan samping kanan. Museum kereta api yang sepi karena Ramadan.

            “Apa saja lah Bund, penting enak, eh itu bund, putri salju boleh,”jawab Arif semangat

            “Oke.”

            Tak menunggu lama mereka sampai di depan swalayan depan pasar. Tak ramai seperti swalayan di depas pasar.

            Yuk masuk sini saja, Sebenarnya yang di depan pasar agak murah tetapi bunda gak kuat antre.

            Bu Dian segera mengambil beberapa kuae kaleng dan sirup. Arif membantu membawakan keranjang biru. Keranjang pun penuh.

            “Kok banyak amat sih Bund, belanjaannya?” tanya Arif penasaran.

            “Ya, ini bukan untuk kita saja, nanti dibagikan untuk tetangga,” jelas Bu Dian sambil menuju kasir.

            Mereka pun menuju pasar. Karena sudah bawa barang lumayan berat, Bu dian memilih belanja di toko depan pasar yang tadi di indomaret tidak ada. Bu Dian langsung mengambil beberapa jajanan yang terpajang. Memang kali ini Bu Dian tidak membuat kue seperti dulu.

            “Ini semuanya Bu,” tanya anak muda yang terampil berjualan. Mungkin bantu orangtuanya.

            “Ya, Mas, masukkan dalam dus saja,” ucap Bu Dian. Namun, Mas e sudah menyipakan tas besar.

            Akhirnya semua belanjaan sudah lumayan banyak. Bu Dian segera pesan Gocar.

            “Ini semua masukkan Buk,” tanya Driver dengan ramah. Bu Dian menggangguk sambil membantu memasukkan semua barang. Bagasi belakang pun penuh.

            Tak lama kemudian barang gocar sampai di rumah.

            “Alhamdulillah, terima kasih Pak,” ucap Bu Dian sambil membuka pintu mobil. Selanjut barang-barang diturunkan. Begitu turun, Galoh dan Yoga sudah menghadang di pintu rumah. Mereka bedua langsung menuju teras rumah.

            “Masya Allah banyak amat belanjaan Bunda,” sapa Galih ketika dilihatnya banyak dus di depannya.

            ‘Ayo bantu bawa masuk!” seru Ibu berkerudung itu sambil membawa satu tas kecil.

            Jelang magrib semua barang sudah tertata dalam tas bergambar hijau masjid dan ada tulisan selamat idul Fitri.

            “Anak-anak Bunda dibantu ya, ini rejeki kita untuk orang lain, semoga berkah untuk keluarga. Bu Dian telah memberitahu Arif mengantarkan untuk keluarga Mbak Tarni dan Bu Sani. Sedangkan untuk Bu Sumi dan Bu Yah diantar oleh Galih. Lainnya diantar bu Dian sendiri dibantu si kecil Yoga.

            “Bunda jempol, besok jika aku sudah besar mau seperti Bunda, berbagi rejeki untul sesame,” ucap Yoga jelas sambil mengacungkan jempolnya.

            “Aku juga,’ serempak ucap Arif dan Yoga.

            “ Anak-anak rrejeki kita itu juga rejeki orang lain. Berbagi bulan Ramadan itu dianjurkan dalam agama Islam. Semoga membawa keberkahan bagi keluarga,” ucap Bu Dian. Magrib tiba mereka pun langsung menuju ruang tengah untuk berbuka puasa.

            “Ait stop dulu!” teriak Ayah ketika anak-anak memegang gelas-gelas berisi jus jambu. Mereka saling tatap sambil melihat ayahnya dengan rasa heran.

            “Maksudnya cuci tangan dulu sebelum berbuka, jangan lupa berdoa,” lanjut Pak Cahyo.

            “Oalah kirain ada apa,”

            Mereka pun segera menuju kran air yang berada di dekat dapur.

            “Bisamilah hirohmannirohhim, Allahumma laka shumtu wa bika amantu wa'ala rizqika afthartu. Birrahmatika yaa arhamar roohimin.

            Artinya: "Ya Allah, untukMu aku berpuasa, dan kepadaMu aku beriman, dan dengan rezekiMu aku berbuka. Dengan rahmatMu wahai yang Maha Pengasih dan Penyayang."

 

Ambarawa, 18 April 2023

Tidak ada komentar:

Posting Komentar