Ngabuburit di Rawa Pening
Selepas salat asar, Arif dan Yoga ikut ayahnya keluar rumah untuk ngabuburit.
"Ngabuburit itu apa sih, Yah?" tanya Bu Yoga saat di jok belakang sepeda motor ayahnya.
"Ya, menunggu waktu berbuka puasa dan jalan-jalan itu ngabuburit Nang," jawab ayah dengan tenang sambil melajukan sepeda motor melewati perkampungan.
"Horee, berarti nanti bisa beli es crem dong Yah, aku sudah puasa penuh lho?" tanya Arif sambil membetulkan posisi duduknya. Dilingkarkan kedua tangannya di pinggang ayahnya.
"Woke."
Arif lebih banyak diam karena ia yakin akan dibelikan es crem juga. Tak berapa lama mereka melewati lapangan pangsar Sudirman lalu ke selatan. Sebuah hamparan sawah dengan padi menguning di depan mata. Kemudian Pak Cahyo membelokkan sepeda motor yang berwarna hitam itu belok ke kiri menyusuri pematang sawah.
"Kok ke sini to, Yah?" Arif buka suara. Dilihatnya padi menguning tampak padu. Yang menarik di depannya sebuah genangan air yang langsung menghubungkan dengan Rewa Pening.
"Yah, sebelah sana itu kan Rawa pening." Arif dan Yoga turun dari sepeda motor.
"Ya, benar 💯," timpal Pak Cahyo sambil menunjukkan jempol tangan kanan.
"MasyaAllah pemandangan sore indah sekali ya Yah?" puji Arif sambil menunjuk arah ke selatan. Sebuah gunung tampak menjulang tinggi dengan warna yang biru. Di bawahnya rawa yang jernih memantulkan cahaya.
"Itu gunung apa sih Yah," tanya si kecil Yoga.
Ayah diam. Ia sedang asyik mengambil gambar rawa dengan kemilau air yang bening.
"Yah, kok diam?"
"Ya, ya bagaimana Nang, nih lho ada momen senja yang istimewa sayang kalau tidak diabadikan."
"Itu lho gunung apa yang tampak dari sini," ulang Yoga
"Oh itu Gunung Merbabu, di belakangnya Gunung Merapi," jawab Ayah jelas sambil mengarahkan HP Android ke selatan.
Memang benar senja yang indah dengan pemandangan yang menakjubkan. Warna jingga berada di ujung langit barat. Berulang kali si Ayah mengabadikan.
Mereka bertiga pun saling mengambil gambar. Yoga paling pandai mengambil gambar matahari yang sebentar lagi akan tenggelam.
"Masya Allah cantiknya sore ini. Sungguh nikmat Allah yang harus disyukuri Nak," ucap Pak Cahyo sambil melihat duduk di batu yang persis di pematang sawah," ucap ayah penuh makna.
Arif dan Yoga pun duduk bersebelahan dengan sang Ayah. Lalu mendengarkan kata-kata yang diucapkannya sambil terus menikmati keindahan alam.
"Islam mengajarkan doa ketika melihat keindahan ciptaan Allah baik pemandangan alam atau sesuatu yang menakjubkan. Doa ketika melihat keindahan ciptaan Allah baik pemandangan alam atau sesuatu yang menakjubkan perlu diketahui umat Islam. Doa ini termasuk dzikir yang disunnahkan.
Dalam satu hadis dari Anas bin Malik, dia berkata bahwa sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda:
Artinya: "Barangsiapa yang melihat sesuatu yang membuatnya takjub, kemudian dia mengucapkan, "Masya Allah Laa Quwwata illaa Billaah (semua kehendak Allah dan tidak ada daya upaya kecuali atas izin Allah), maka sesuatu itu tidak akan membahayakannya." (Riwayat Ibnu Sunni)
Selain doa di atas, Al-Qur'an mengajarkan doa yang indah sebagaimana firman-Nya: "(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk atau dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia; Mahasuci Engkau, lindungilah kami dari azab neraka." (QS Ali 'Imran Ayat 191). Sedangkan doanya,
Rabbanaa maa khalaqta haaza baathilan Subhaanak, faqinaa 'adzaaban Naar.
Artinya: "Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia; Mahasuci Engkau, lindungilah kami dari azab neraka."
"Nah itulah yang harus kita lakukan saat melihat ciptaan Tuhan yang maha Agung,"
Arif dan Yoga manggut-manggut sambil berdoa dalam hati seperti yang disampaikan ayahnya. Lalu mereka pulang karena sudah hampir berbuka puasa.
"Yuk pulang, nanti keburu azan Maghrib," ajak Pak Cahyo sambil menstater sepeda motornya.
"Terima kasih Ayah, ngabuburit hari ini, besok lagi ya?" ucap Yoga sambil naik di atas sepeda motor ayahnya," besok ajak Bunda dan Mas Galih ya, Yah?" Imbuhnya.
"Siap, Bunda pasti senang, trus bisa dapat ide menulis karena melihat melihat pemandangan yang menakjubkan," ucap Ayah karena ingat jika bundanya anak-anak suka menulis.
"Betul terus nanti tulisannya tayang di blog, aku suka baca lho tulisan Bunda, bagus," puji Arif.
"Jangan lupa mampir beli es crem lho!" timpal Yoga dengan penuh harap
"Siap, anakku sayang."
Akhirnya mereka mampir di Indomaret untuk membeli es crem. Mereka bahagia bisa ngabuburit bersama.
Ambarawa, 28 Maret 2023