Alhmadulillah hari ini kita memasuki puasa yang ketiga belas. Semoga ibadah kita mendapat ridho Allah. Kerahmatan selalu ada pada diri kita. Hari ini saya bisa salat berjamaah di masjid At- Taqwa yang ada di desa kami.
Kita
telah memasuki sepuluh kedua ramadhan. Seperti kita ketahui, sepuluh hari
pertama merupakan rahmat, sepuluh kedua adalah ampunan, dan ketiga terbebas
dari neraka.
Menurut
hadis yang diriwayatkan oleh Al-Baihaqi,
"Awal bulan Ramadhan adalah rahmat, pertengahannya adalah ampunan, sedangkan akhirnya adalah terbebas dari nerakan."
Oleh karena itu , pada bulan kedua kita berlomba dalam kebaikan dan berharap ampunan dari Allah.
Diceritakan
ada seorang anak bernama Arif yang
selalu usil pada temannya. Anak tersebut membuat temannya cedera karena jatuh.
Saat itu saya melihatnya langsung. Seketika saya memanggil anak tersebut.
Selanjutnya si Arif saya suruh minta maaf.
“Ya,
Bu, maaf tidak sengaja,” kata lelaki yang sering membolos itu. Tak lama
kemudian anak tersebut minta maaf pada Siti.
“Bagus,
jangan menunggu lebaran kalau meminta maaf,” pujiku padanya.
Dari
cerita tersebut, jika kita berbuat salah segeralah bertobat dan mohon ampunan.
Tak usah menunggu hari lebaran. Tobat itu hukumnya wajib. Dosa itu kaitannya
dengan Allah Ta’ala. Oleh karena itu, kita wajib tobat agar lepas dari dosa.
Menyesali kesalahannya dan berjanji tidak akan mengulangi lagi. Jika berkaitan
dengan sesama manusia segeralah minta maaf.
Alhamdulilah
subuh tadi saya mendapat pencerahan saat mengikuti tausiyah dari Ustad Abdul
wahid. Beberapa hal lainya yang bisa jadi pelajaran hari ini adalah kita selalu
menyesali perbuatan dosa hari itu. Kita bisa lakukan usai salat fardhu.
Itulah
ilmu yang saya dapatkan. Kemudian beliau menambahkan bahwa kita harus berusaha
menghindari soal dunia saja. Orang dahulu selalu mengembara atau istilah saat
ini adalah mondok. Mereka pergi untuk berburu ilmu yang nanti bisa bekal
sehari-hari. Tentu saja saat itu digembleng dengan hidup prihatin. Jadi
nantinya saat hidup di masyarakat tidak kaget. Keutamaan menuntut ilmu itu
lebih utama daripada perang. Semoga
dengan ilmu akan memperbanyak kualitas akhlak kita. Aamiin.
Membiasakan anak-anak untuk mengakui kesalahan kemudian meminta maaf adalah satu hal yang tidak mudah. Apalagi bagi kita yang sudah dewasa yaa Bu....🙏
BalasHapus