Minggu, 08 November 2020

STRATEGI PEMASARAN BUKU SAAT PANDEMI COVID-19


Alhamdulilah pada hari Jumat lalu tepatnya tanggal 6 November 2020, saya bisa berkesempatan mengikuti kuliah online bersama Omjay. Narsum saat itu adalah Bapak Agustinus Subardana, Direktur pemasaran penerbit Andi Yogyakarta. Moderator muda adalah Mas Rizki Kurnia Rahman. Materi kali ini adalah Strategi Pemasaran buku saat Pandemi Covid-19.

Seperti kita ketahui bersama bahwa dampak covid-19 menimpa ke beberapa aspek. Salah satunya tterjadi juga pada dunia penerbitan. Semua penerbitan mengalami penurunan dalam hal penjualan. Bahkan ada penerbit yang tidak menerima naskah untuk diterbitkan. Ada juga yang hanya mau menerbitkan secara e-book. Inilah kenyataan yang ada. Sebagai penerbit yang sudah lama berdiri pun kena imbasnya. Oleh karena itu pentingnya strategi pemasaran agar roda penerbitan kembali membaik.

Pada pertemuan ke -15 ini, Bapak Agus Subardono berbagi ilmu tentang strategi yang dilakukan penerbit Andi. Penerbit besar yang berada di Yogyakarta ini telah melakukan berbagai strategi yang bisa jadi pengetahuan bagi kita. Inilah materi dari beliau. Berikut materi dari beliau. Yukk simak ya…

Buku merupakan salah satu sumber ilmu pengetahuan dan sarana utama bagi proses pembelajaran serta sarana  penyampaian informasi. Sejak usia dini, anak – anak telah diperkenalkan pada buku dan diajarkan untuk membaca beraneka ragam terbitan buku. Ya benar. 

Buku telah kita kenal sejak kita kecil. Sejak kita bersekolah kita sudah membaca buku yang ada di tempat kita sekolah. Namun, sayangnya. tingkat membaca anak saat ini amat kurang.

Dalam rangka mempersiapkan generasi muda yang cerdas dengan minat baca yang tinggi khususnya anak-anak, pemerintah mendorong kegiatan membaca sebagai wujud dukungan dan tindakan nyata dalam membangun budaya membaca sejak dini. 

Dukungan pemerintah terhadap budaya membaca buku dan meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap buku, menciptakan peluang usaha bagi pengusaha yang bergerak di bidang penerbitan buku.

Perkembangan industri penerbitan buku juga dipicu oleh alasan keuntungan (profit margin) yang relatif besar dibandingkan industri lainnya khususnya barang konsumsi. Saat ini terdapat 1 328 penerbit yang terdaftar sebagai anggota Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) dengan jumlah penerbit aktif sebanyak 711 penerbit, dan sisanya sudah tidak aktif lagi. Who banyak juga ya jumlahnya.

Penerbitan yang sebanyak itu kini kena dampak dari adanya covid-19. Sudah hampir satu tahun pandemi ini belum juga berakhir. Tak terduga awal bulan Maret tahun 2019 ini telah datang wabah Virus Corona 2019 / Covid 19 yang menyebabkan makin terasa berat dalam perekonomian dalam negeri, terutama dari sisi konsumsi, korporasi, sektor keuangan, dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).

Dampak dari mewabahnya Covid 19 ini dirasakan betul oleh berbagai macam sektor, tidak terkecuali sektor usaha yang terkena dampak langsung akibat dari mewabahanya Covid 19. Adapun imbasnya telah dirasakan oleh pelaku usaha penerbitan buku, seperti menurunnya pendapatan dan terganggunya kegiatan usaha dari pelaku usaha penerbitan buku tersebut.

Dampak penjualan  buku selama Covid- 19 sangat dirasakan betul oleh pelaku usaha bidang Penerbitan Buku.  Tak terkecuali dirasakan juga oleh Penerbit Andi sebagai pelaku usaha penerbitan buku. Apa saja ya? kita simak bersama agar kita tahu bagaimana keadaannya.

Pertama, jaringan toko buku. Sebagian besar  tutup selama covid 19 di bulan Maret sampai bulan Mei 2020.  

Kedua,  pengunjung toko buku. Pengunjung yang  datang ke toko buku atau ke Mall yang ada toko buku masih rasa khawatir tertular covid 19. Pengunjung toko-toko sangat sepi. 

Ketiga, penurunan omset. Toko buku saat pandemi ini mencapai penurunan 60% sampai 90%.

Kempat, pengurangan jumlah terbit. Selama covid-19 pelaku usaha penerbit buku mengurangi jumlah terbit buku baru dan mengurangi distribusi buku ke toko buku.   

Kelima, tidak produksi. Beberapa penerbit gulung tikar atau bangkrut selama covid 19 sehingga tidak berproduksi kembali.  

Keenam, pemasaran buku macet. Pemasaran  langsung direct selling atau ketemu langsung ke sekolah-sekolah ke perguruan tinggi dan ke instansi-instansi lainnya untuk sementara ini tidak bisa ketemu langsung sehingga kurang maksimal dalam menawarkan produk-produk buku.  

Ketujuh, konsumen atau pelanggan buku berkurang. Pelanggan  baik di kalangan masyarakat umum maupun di instansi instansi sekolah perguruan tinggi dan lainnya mengurangi pembelian buku. Anggaran tersebut paling banyak dipergunakan diorientasikan untuk pembelian alat-alat kesehatan yang berkaitan dengan covid-19.

Benar-benar memprihatinkan ya dunia penerbitan. Ya, itu semua dampak covid-19. Kapan akan kembali seperti semula? Kita tunggu saja keadaan ini semoga segera berlalu.


Toko buku tanpa ada pengunjung  selama covoid 19 pada bulan Maret sampai Mei 2020

Gambar di atas menunjukkan Grafik Penurunan Penjualan Buku di Gramedia selama pendemi Covid 19.  Kalau kita lihat dari grafik penjualan buku di Gramedia saat adanya pandemi covid- 19 di awal bulan Maret 2020 sudah mulai terjadi penurunan drastis penjualan buku. Pada bulan April tahun 2020 ini titik terendah dalam penjualan buku di Gramedia.  

Awal Juni 2020 toko buku Gramedia sudah mulai dibuka dan penjualan buku sudah mulai merangkak naik walaupun naiknya tidak siknifikan. Pengunjung di toko buku masih belum begitu banyak.  Masih  banyak pembeli  khawatir untuk masuk ke toko buku secara bersamaan. 

Ya ini memang tidak bisa dipaksakan karena urusannya dengan kesehatan. Para pembeli mungkin lebih nyaman di rumah saja.

Berdasarkan kenyataan tersebut pihak penerbit harus sigap mengatasi masalah agar dapat  untuk mempertahankan Industri Penerbitan Buku supaya tetap hidup. 

Selain itu  penerbit berusaha agar dapat mencapai hasil penjualan buku yang maksimal. Oleh karena itu pentingnya strategi pemasaran. Srategi Pemasaran biasanya hampir dipakai oleh semua wirausaha, intreprenur yang menjalankan bisnis.

Pentingnya Strategi Pemasaran

Strategi merupakan cara agar pemasaran buku kembali baik. Sebagai penerbit harus diupayakan dengan sungguh-sungguh. Strategi pemasaran penjualan buku sangat dipengaruhi oleh banyak aspek dan unik . Kenapa demikian?  hal ini dapat dilihat dari jenis – jenis buku yang di terbitkan. Jenis – jenis buku yang diterbitkan tersebut dikelompokkan menjadi katagori buku.

Salah satu contoh Penerbit ANDI Offset menerbitkan buku cukup banyak katagori produk yaitu ada 32 katagori produk buku ( Katagori buku Anak, buku Bisnis, Buku Pertanian, Buku Fiksi - Novel, Buku Pengembangan Diri, Buku Teks , dll ).

Dari jenis – jenis katagori buku tersebut di sinilah kita akan melakukan pemetaan berdasarkan segmentasi jenis katagori buku yang diterbitkan . Pada umumnya kegiatan pemasaran buku berkaitan dengan berkoordinasi beberapa kegiatan bisnis.

Strategi pemasaran pada umumnya di pengaruhi beberapa  faktor yang meliputi faktor Mikro yaitu perantara, pemasok, pesaing dan masyarakat dan faktor Makro yaitu demografi-ekonimi, politik-hukum, teknologi-fisik dan sosial-budaya.

Dalam menjalankan bisnis Penerbitan Buku yang sedang dirintis oleh Penerbit Andi akan terus jalankan  keduanya yaitu Faktor Mikro dan Makro. Hal ini dikarenakan Penerbit ANDI Offset sudah termasuk Industri Penerbitan buku, dengan usianya sudah mencapai 40 tahun.

Selain itu Penerbit Andi telah menerbitkan buku lebih dari 15.000 judul buku yang telah dikelompokkan menjadi 32 katagori (kita da[at mengunjungi  ke website kami : www.andipublisher.com).

Strategi pemasaran buku  yang telah kami petakan menjadi dua strategi pemasaran. Pertama,  strategi pemasaran buku serangan udara atau online

Kedua, strategi pemasaran buku serangan darat atau offline.  Dengan berlandaskan pada faktor makro dan faktor mikro tersebut dapat dijelaskan bahwa strategi pemasaran buku serangan udara atau online perlu strategi pemasaran dengan  transformasi digital.

 Pentingnya Transformasi Digital

A. Strategi Pemasaran Buku Serangan Udara. (On Line)

1.  Pentingnya Transformasi Digital

Dampak dari pandemi COVID-19 telah mengubah dunia menuju era Low Touch Economy. Era ini ditandai dengan interaksi antar individu yang minim sentuhan fisik atau low-touch. Keharusan mengecek kesehatan dan keselamatan, perilaku yang baru hingga pergeseran di sektor-sektor industri., terutama sektor Industri Perbukuan.

Perubahan ini tentu akan berdampak ke banyak hal, mulai dari tempat bekerja, cara belajar – mengajar ,  kehidupan keluarga hingga aktivitas sosial. Strateginya yang utama yang kita pakai adalah Digital Marketing dalam melakukan transformasi mendasar pada bisnis penerbitan buku Manfaat Digital Marketing

Mengapa kita menggunakan Digital Marketing? hal ini karena mempunyai manfaat yang sangat baik sekali .Adapun manfaat Digital marketing itu antara lain

a.       Biaya lebih relatif terjangkau dan atau murah.

b.      Daya jangkaunya atau cahaya jangkauan sangat luas, mudah menentukan target pasar buku yang akan kita tawarkan sesuai kategori.  

c.       Komunikasi dengan konsumen lebih mudah dan cepat popular.

d.      Meningkatkan penjualan dan mudah dievaluasi serta dikembangkan terus-menerus ke arah yang lebih baik.

Saat ini yang masih terus ngetren di dunia maya yaitu strategi pemasaran yang banyak dipakai oleh setiap orang yang sudah mengerti tentang teknologi internet. Promosi bisa dilakkan lewat penjualan online melalui website dan media sosial lainnya.  

Kalau kita sudah mempunyai produk buku yang sejenis, kategorinya banyak,  langkah awal kita harus buat website. Kata-kata website merupakan markas besar untuk sebuah bisnis penjualan buku. Dengan mempunyai website ini kita dapat merencanakan promosi dalam melancarkan penjualan buku. Dengan website akan banyak yang bisa promosikan tentang  isi produk, harga layanan, testimony,promosi dll.

 

Untuk penjualan buku lewat Online ini kita harus terus proaktive untuk terus promosi supaya kita dapat menyebarkan informasi produk secara masif kepada target pasar potensial

Kita pun akan mendapatkan konsumen baru dan mempertahankan konsumen yang sudah ada sehingga kesetiaan konsumen terjaga. Selain itu kita bisa menjaga kestabilan penjualan saat kondisi pasar lagi lesu.

Bisa juga menaikan penjualan dan profit, membandingkan dan keunggulan produk dibandingkan dengan pesaing,  membentuk citra produk di benak mata konsumen sesuai dengan yang diinginkan. Bisa mengubah tingkah laku orang yang kurang minat beli menjadikan tertarik membeli.

Media Online yang dapat kita lakukan untuk promosi dan penjualan buku yaitu sudah tidak asing lagi yaitu lewat telepon, WhatsApp, SMS, email, telegram, FB, Instragram, youtube, dll.

Team pemasaran On line penerbit ANDI Offset mempunyai 20 staf tenaga pemasaran khusus menjangkau lewat dunia maya / on line .

Team pemasaran On line penerbit ANDI Offset mempunyai 20 staf tenaga pemasaran khusus menjangkau lewat dunia maya / on line . Penerbit ANDI juga memasarkan buku lewat marketplace yang telah ditunjuk oleh Kemendikbut R.I melalui blanja.con, blibli.com dengan Sistem Informasi Pengadaan Sekolah (SIPLah).

Hal tersebut guna mendukung pengadaan barang dan jasa (PBJ) di sekolah melalui penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Reguler.

Inovasi dan elektronifikasi sektor PBJ merupakan suatu keniscayaan. Hal ini juga sesuai dengan amanat dan kebijakan pemerintah untuk penguatan tata kelola keuangan pendidikan melalui Perpres PBJ Pemerintah Nomor 16 Tahun 2018.

 

2.  Pemasaran Buku Lewat Komunitas.

Kita tentunya punya komunitas masing – masing sesuai dengan kapasitas. Untuk membentuk komunitas dan relasi sebaiknya kita gunakan jaringan komunitas untuk sarana promosi dan penjualan buku.  Penjualan lewat komunitas  akan lebih efektive dan efisien sehingga tingkat keberhasilannya lebih tinggi dari yang kita tawarkan. Kuncinya kita harus proaktif komunikasi dan interaksi dengan komunitas serta dapat menjaga integritas pribadi kita.

Penerbit ANDI juga terus mengadakan aktifitas pemasaran lewat komunitas dengan mengadakan webinar lewat link  Zoom , Live Youtube TV. ANDI, dengan tema – tema yang menarik.

 

B. Strategi pemasaran buku serangan Darat (OF LINE).

Untuk menguasai seluruh wilayah nusantara ini dalam penetrasi pasar buku , kita harus melakukan pemetaan wilayah dengan membuka cabang tiap kota besar yang potensi pasarnya sangat baik. Penerbit Andi telah mempunyai 42 cabang di kota dari Aceh s.d. Papua, dengan menempatkan tenaga pemasaran di tiap kantor cabang tersebut.

Strategi pemasaran buku serangan darat ini kita kelompokkan berdasarkan target pasar yang kita tuju , antara lain :

1.      Toko Buku

Penerbit Buku yang mampu memproduksi sendiri dan mempunyai mesin percetakan sendiri , sebagian besar sebagai pemasok Toko buku di Indonesia. Untuk bisa masuk dan sebagai pemasok rutin di toko buku maka 

Penerbit perlu pemetaan jenis toko buku. Toko buku ini kita petakan menjadi tiga jenis yaitu Toko Buku Modern, Toko Buku Semi Modern, dan Toko Buku Tradisional.

 

Kenapa kita perlu petakan jenis toko buku tersebut , hal ini dikarenakan tiap jenis toko buku tersebut mempunyai sistem administrasi dan tempat yang berbeda.  

Toko buku modern tersebut adalah yaitu Gramedia Books Store, Gunung Agung Books Store dan TogaMas Books Store. Toko Modern ini mempunyai sistem transaksi mengikuti perkembangan teknologi yang dapat dikendalikan dengan sistem centralisasi dan sebagainya.

Adapun toko buku semi modern biasanya masih dikendalikan dan mengunakan sistem administasi penjualan per toko. Sedangakan Toko Tradisional biasanya sistem transaksinya masih manual .

Untuk itu saluran toko buku tersebut di atas masih dijadikan jalur distribusi oleh para Penerbit buku dengan sistem titip jual / konsinyasi, kecuali toko buku tradisional diberlakukan kredit dan jual putus.

Strategi Promosi di toko buku Modern ada berbagai macam cara yang perlu kita lakukan , antara lain sebagai berikut.

Strategi promosi di toko buku modern ada berbagai macam cara yang perlu kita lakukan yaitu antara lain,

a. Menguasai display buku supaya tampilan buku dapat terlihat menonjol. Dengan                tampilan buku display buku tersebut akan  lebih menonjol dan dapat terlihat di depan        mata. Hal  itu biasanya cenderung banyak dicari orang dan kepingin sekali melihat buku    tersebut.

b. Mengadakan promosi di internal toko dengan memasang produk promo di neon box         dan eks Banner maupun dengan berbagai macam material promo yang ada di toko.             Biasanya  pakai sound yang diumumkan lewat Toko Buku tersebut.

c. Mengadakan bedah buku. Biasanya bedah buku tersebut langsung buku barudengan          mengadakan talshow. Ada potongan harga pada buku tertentu atau periode tertentu. 

d. Mengadakan event tematik sesuai momen bulan berjalan.  misalkan program bulan          Ramadan, program tahun ajaran baru., program tahun ajaran mahasiswa baru,  program     tentang tanaman, program tentang perpajakan dan sebagainya.  

e. Masih banyak lagi program promosi toko buku modern yang dapat kita lakukan yaitu        kuncinya adalah kita proaktif komunikasi dengan pihak internal toko tersebut. proaktif.     disapa, ditanya apa keinginnan pembeli. Di situlah penerbit memberikan pelayanann         yang baik kepada  pembeli dan servis yang sebaik mungkin.

f.  Untuk meningkatkan penjualan perlu diperhatikan stok buku best seller dan buku-buku     yang menipis stoknya. Di situ penerbit perlu kecepatan untuk melakukan repeat order        sehingga buku yang notabenenya kosong,  bisa segera dikirim buku ke toko buku               tersebut. Buku yang penjualan tinggi perlu ditambahkan jumlah pada stok buku yang        sangat laku.


Foto gambar Display di toko buku tersebut, kita bisa lihat itu adalah buku yang didisplay di floor display toko.  Biasanya itu adalah buku-buku yang recommended best seller dan juga dari sisi jumlah eksemplar. Per judul juga cukup menonjol dan materi promosi juga terlihat sebagai sarana untuk menarik perhatian pembeli.


 Contoh Promo tematik khusus buku pertamanan dengan memberikan discount 20% ke konsumen

Contoh buku tematik tentang pertamanan yang kita promosikan di Gramedia khusus di bulan November ini sampai di bulan akhir Desember ke konsumen. Penerbit memberi diskon 20% dan ini Tentunya promonya tersebut sesuai dengan momen jual yang saat ini tren buku-buku tanaman sedang diminati oleh konsumen.

 

Tema tersebut adalah program buku Perpajakan di Gramedia saat ini. Penerbit mengadakan promo khusus perpajakan. rabat sampai  20 persen. 

1.      Directselling / kunjungan langsung

Pemasaran buku melalui Directselling perlu  petakan berdasarkan jenis katagori buku yang kita terbitkan. Jenis Katagori buku penjualan lewat directselling ini dibagi menjadi beberapa target pasar yaitu :

a. Buku Pendidikan (Buku mata pelajaran Utama dan buku pendamping untuk jenjang TK, SD, SMP, SMA, SMK).

b. Buku Teks Perguruan Tinggi untuk semua mata kualiah

c. Buku Referensi untuk jenjang TK, SD, SMP, SMA-SMK , Perguruan Tinggi dan umum.

Dengan pemetaan jenis kategori tersebut di atas maka sebagai industri penerbitan buku pemasaran menempatkan tenaga penjual atau sel suatu marketing di lapangan. 

Tugas tenaga penjual  tersebut  diberi tanggung jawab target sesuai meting areanya masing-masing. Tugas pertama yaitu kunjungan langsung ke setiap sekolah untuk menemui kepala sekolah bagian kurikulum atau lainya yang ada kepentingan di dalam sekolah tersebut.

Kedua adalah tujuan langsung ke setiap kampus 1 perguruan tinggi baik swasta maupun negeri untuk temui dosen tiap Kaprodi diartikan ke LPPM sampai ke para Rektor dan juga pemangku kepentingan yang ada di dalam perguruan tinggi tersebut.

Ketiga kunjungan langsung ke setiap perpustakaan sekolah perpustakaan kampus ke perpustakaan daerah dan ke instansi-instansi yang ada perpustakaan lainnya


2.      Melakukan Event – Event

Aktive dalam melakukan event – event  seperti event Pameran buku, dalam seminar, workshop, Tryout, dan sebagainya.

Itulah  Strategi pemasaran buku dari Pak Agus Subardono. Menurut Beliau masih banyak lagi strategi pemasaran buku yang terus berkembang. Beliau amat bangga sebagai tenaga pemasarann buku karena  sebagai ujung tombak dalam menyebarluaskan karya – karya tulisan ilmu pengetahuan. Karya tersebut sangat berdampak sekali pada jalur non- formal karena  ikut serta dalam  mencerdaskan  kehidupan bangsa Indonesia.

Luar biasa materi pada hari Jumat lalu. Kita sebagai guru penulis jadi tahu akan pemasaran yang dilakukan penerbit besar Andi Yogyakarta saat pandemic saat ini. Nah, apa yang kita peroleh saat ini. Kita juga sebaiknya bisa juga memasarkan buku kita sendiri dengan berbagai cara. Sudah siapkah kita untuk mempromosikan buku kita? Mari kita tunjukkan bahwa penulis juga bisa memasarkan buku.

Terimakasih Pak Agus, Mas Rizki dan tak lupa kepada Omjay dan segenap guru blogger sehat semuanya. Aamiin.

Salam Guru Blogger

Ambarawa, 8 November 2020

Budiyanti Anggit

 

 

 

5 komentar: