gambar dari : https://riaurealita.com/news
Pemuda itu berasal dari dusun
Orangnya tampan dan berwibawa
Mari kita belajar pantun
Bersama GBM pasti bisa
Hai teman-teman, beberapa waktu lalu
saya iseng menulis pantun di grup menulis. Kemudian saya tulis angka 1,
selanjutnya teman-teman anggota GBM meneruskan menulis pantun. Wohh amat banyak
jadinya. Ada juga yang sampai dua kali.
Isinya bagus semua. Berkisar tentang
literasi, menulis dan lainnya. Nah, di antara yang sudah menulis ada beberapa
saja yang tampaknya belum paham. Namun, sebagian besar sudah benar. Nah, pada
kesempatan ini tak ada salahnya kita belajar bagaimana sebenarnya cara menulis
pantun dengan benar dan mudah.
Pantun itu bagian dari puisi lama.
Ada lho yang mengatakan bahwa pantun sendiri, puisi sendiri.
“Itu pantun bukan puisi,” ucap orang
yang memang belum jelas.
Oleh karena itu, saya jelaskan tentang pantun secara singkat saja. Jadi pantun itu bagian dari puisi. Tahu kan puisi itu ada puisi lama dan puisi baru. Nah, puisi lama itu ada pantun, syair, gurindam, selokan, talibun. Sedangkan puisi baru ya puisi bebas, puisi kontemporer dan lainnya.
Kita fokus belajar pantun saja.
Pantun yang berasal dari Sumatra itu syaratnya
1. Satu bait terdiri dari empat baris
2. Setiap baris terdiri dari 8 sampai 12
suku kata
3. Berima ABAB
4. Baris 1 dan 2 merupakan sampiran
baris 3 dan 4 merupakan isI
Tampaknya mudah ya. Tapi saat mulai membuat harus mikir juga. Tidak sekali tulis langsung selesai. Kita harus otak-atik agar rima baris 1 sama bunyinya dengan baris 3. Begitu pulan rima akhir baris 2 sama bunyinya dengan baris 4. Ya, semua butuh proses. Kalau niat pasti bisa.
Berdasarkan pengalaman, membuat pantun itu saya mulai baris 3 dan 4 yang merupakan isi. Selanjutnya baru membuat baris 1 dan 2 yang merupakan sampiran. Yuk dicoba. Oh ya, haruskah kita ngitung jumlah suku kata? yaaa ini kadang membuat bingung. Kalau saya sih saya buat empat sampai lima kata saja. Jangan lebih biar aman. Lebih aman lagi ya empat kata saja dengan asumsi setiap kata terdiri dari dua suku kata.
Contoh.
Kita tentukan dulu kita akan berpantun dengan isi apa. Umpama bertema pandemi. Kita tulis apa maksud dari pantun kita. Mau berpesan apa yang ada kaitannya dengan tema.
Contoh :
Baris 3 : Mari kita selalu memakai
masker
Baris 4 : Agar covid-19 segera pergi
Nah, setelah kita tulis baris 3,4
yang merupakan isi, langsung kita menulis kalimat 1 dan 2 yang merupakan
sampiran. Kita harus berpikir dan berusaha mencari kalimat pertama dengan rima
akhir sama dengan rima akhir dari baris 3. Selanjutnya kita juga membuat
kalimat kedua sama rima akhir dengan baris 4.
Oke, kita coba baris pertama harus berima
akhir er
Baris 1 : Jalan-jalan ke kota jember
Sekarang baris kedua harus berima
akhir i
Baris 2 : Tidak lupa membeli buah leci
Mudah bukan? oke, ini jadinya…
Jalan-jalan
ke kota Jember
Tidak lupa
membeli buah leci
Mari kita
selalu memakai masker
Agar covid-19 segera pergi
Selamat mencoba. Salam literasi
siap belajar bu
BalasHapusSiap belajar. Terima kasih, Bu. Keren nih.
BalasHapus