Alhamdulilah
pada hari Jumat lalu tepatnya tanggal 6 November 2020, saya bisa berkesempatan mengikuti kuliah online bersama Omjay. Narsum saat itu adalah Bapak Agustinus
Subardana, Direktur pemasaran penerbit Andi Yogyakarta. Moderator muda adalah Mas
Rizki Kurnia Rahman. Materi kali ini adalah Strategi Pemasaran buku saat
Pandemi Covid-19.
Seperti
kita ketahui bersama bahwa dampak covid-19 menimpa ke beberapa aspek. Salah
satunya tterjadi juga pada dunia penerbitan. Semua penerbitan mengalami
penurunan dalam hal penjualan. Bahkan ada penerbit yang tidak menerima naskah
untuk diterbitkan. Ada juga yang hanya mau menerbitkan secara e-book. Inilah
kenyataan yang ada. Sebagai penerbit yang sudah lama berdiri pun kena imbasnya.
Oleh karena itu pentingnya strategi pemasaran agar roda penerbitan kembali
membaik.
Pada
pertemuan ke -15 ini, Bapak Agus Subardono berbagi ilmu tentang strategi yang
dilakukan penerbit Andi. Penerbit besar yang berada di Yogyakarta ini telah
melakukan berbagai strategi yang bisa jadi pengetahuan bagi kita. Inilah materi
dari beliau. Berikut materi dari beliau. Yukk simak ya…
Buku
merupakan salah satu sumber ilmu pengetahuan dan sarana utama bagi proses
pembelajaran serta sarana penyampaian
informasi. Sejak usia dini, anak – anak telah diperkenalkan pada buku dan
diajarkan untuk membaca beraneka ragam terbitan buku. Ya benar.
Buku telah kita
kenal sejak kita kecil. Sejak kita bersekolah kita sudah membaca buku yang ada
di tempat kita sekolah. Namun, sayangnya. tingkat membaca anak saat ini amat
kurang.
Dalam
rangka mempersiapkan generasi muda yang cerdas dengan minat baca yang tinggi
khususnya anak-anak, pemerintah mendorong kegiatan membaca sebagai wujud
dukungan dan tindakan nyata dalam membangun budaya membaca sejak dini.
Dukungan
pemerintah terhadap budaya membaca buku dan meningkatnya kebutuhan masyarakat
terhadap buku, menciptakan peluang usaha bagi pengusaha yang bergerak di bidang
penerbitan buku.
Perkembangan
industri penerbitan buku juga dipicu oleh alasan keuntungan (profit margin)
yang relatif besar dibandingkan industri lainnya khususnya barang konsumsi.
Saat ini terdapat 1 328 penerbit yang terdaftar sebagai anggota Ikatan Penerbit
Indonesia (IKAPI) dengan jumlah penerbit aktif sebanyak 711 penerbit, dan
sisanya sudah tidak aktif lagi. Who banyak juga ya jumlahnya.
Penerbitan
yang sebanyak itu kini kena dampak dari adanya covid-19. Sudah hampir satu tahun pandemi ini belum
juga berakhir. Tak terduga awal bulan Maret tahun 2019 ini telah datang wabah
Virus Corona 2019 / Covid 19 yang menyebabkan makin terasa berat dalam
perekonomian dalam negeri, terutama dari sisi konsumsi, korporasi, sektor
keuangan, dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
Dampak
dari mewabahnya Covid 19 ini dirasakan betul oleh berbagai macam sektor, tidak
terkecuali sektor usaha yang terkena dampak langsung akibat dari mewabahanya
Covid 19. Adapun imbasnya telah dirasakan oleh pelaku usaha penerbitan buku,
seperti menurunnya pendapatan dan terganggunya kegiatan usaha dari pelaku usaha
penerbitan buku tersebut.
Dampak
penjualan buku selama Covid- 19 sangat
dirasakan betul oleh pelaku usaha bidang Penerbitan Buku. Tak terkecuali dirasakan juga oleh Penerbit
Andi sebagai pelaku usaha penerbitan buku. Apa saja ya? kita simak bersama agar
kita tahu bagaimana keadaannya.
Pertama,
jaringan toko buku. Sebagian besar tutup
selama covid 19 di bulan Maret sampai bulan Mei 2020.
Kedua,
pengunjung toko buku. Pengunjung yang datang ke toko buku atau ke Mall yang ada toko
buku masih rasa khawatir tertular covid 19. Pengunjung toko-toko sangat sepi.
Ketiga,
penurunan omset. Toko buku saat pandemi ini mencapai penurunan 60% sampai 90%.
Kempat, pengurangan jumlah terbit. Selama
covid-19 pelaku usaha penerbit buku mengurangi jumlah terbit buku baru dan mengurangi
distribusi buku ke toko buku.
Kelima,
tidak produksi. Beberapa penerbit gulung tikar atau bangkrut selama covid 19 sehingga
tidak berproduksi kembali.
Keenam,
pemasaran buku macet. Pemasaran langsung
direct selling atau ketemu langsung ke sekolah-sekolah ke perguruan tinggi dan
ke instansi-instansi lainnya untuk sementara ini tidak bisa ketemu langsung
sehingga kurang maksimal dalam menawarkan produk-produk buku.
Ketujuh,
konsumen atau pelanggan buku berkurang. Pelanggan baik di kalangan masyarakat umum maupun di
instansi instansi sekolah perguruan tinggi dan lainnya mengurangi pembelian
buku. Anggaran tersebut paling banyak dipergunakan diorientasikan untuk
pembelian alat-alat kesehatan yang berkaitan dengan covid-19.
Benar-benar
memprihatinkan ya dunia penerbitan. Ya, itu semua dampak covid-19. Kapan akan
kembali seperti semula? Kita tunggu saja keadaan ini semoga segera berlalu.
Toko
buku tanpa ada pengunjung selama covoid
19 pada bulan Maret sampai Mei 2020
Gambar
di atas menunjukkan Grafik Penurunan Penjualan Buku di Gramedia selama pendemi
Covid 19. Kalau kita lihat dari grafik
penjualan buku di Gramedia saat adanya pandemi covid- 19 di awal bulan Maret
2020 sudah mulai terjadi penurunan drastis penjualan buku. Pada bulan April
tahun 2020 ini titik terendah dalam penjualan buku di Gramedia.
Awal
Juni 2020 toko buku Gramedia sudah mulai dibuka dan penjualan buku sudah mulai
merangkak naik walaupun naiknya tidak siknifikan. Pengunjung di toko buku masih
belum begitu banyak. Masih banyak pembeli khawatir untuk masuk ke toko buku secara
bersamaan.
Ya ini memang tidak bisa dipaksakan karena urusannya dengan
kesehatan. Para pembeli mungkin lebih nyaman di rumah saja.
Berdasarkan
kenyataan tersebut pihak penerbit harus sigap mengatasi masalah agar dapat untuk mempertahankan Industri Penerbitan Buku supaya
tetap hidup.
Selain itu penerbit
berusaha agar dapat mencapai hasil penjualan buku yang maksimal. Oleh karena
itu pentingnya strategi pemasaran. Srategi Pemasaran biasanya hampir dipakai oleh
semua wirausaha, intreprenur yang menjalankan bisnis.
Pentingnya Strategi Pemasaran
Strategi
merupakan cara agar pemasaran buku kembali baik. Sebagai penerbit harus diupayakan
dengan sungguh-sungguh. Strategi pemasaran penjualan buku sangat dipengaruhi
oleh banyak aspek dan unik . Kenapa demikian? hal ini dapat dilihat dari jenis – jenis buku
yang di terbitkan. Jenis – jenis buku yang diterbitkan tersebut dikelompokkan
menjadi katagori buku.
Salah
satu contoh Penerbit ANDI Offset menerbitkan buku cukup banyak katagori produk
yaitu ada 32 katagori produk buku ( Katagori buku Anak, buku Bisnis, Buku
Pertanian, Buku Fiksi - Novel, Buku Pengembangan Diri, Buku Teks , dll ).
Dari
jenis – jenis katagori buku tersebut di sinilah kita akan melakukan pemetaan
berdasarkan segmentasi jenis katagori buku yang diterbitkan . Pada umumnya
kegiatan pemasaran buku berkaitan dengan berkoordinasi beberapa kegiatan bisnis.
Strategi
pemasaran pada umumnya di pengaruhi beberapa
faktor yang meliputi faktor Mikro
yaitu perantara, pemasok, pesaing dan masyarakat dan faktor Makro yaitu demografi-ekonimi, politik-hukum,
teknologi-fisik dan sosial-budaya.
Dalam
menjalankan bisnis Penerbitan Buku yang sedang dirintis oleh Penerbit Andi akan
terus jalankan keduanya yaitu Faktor
Mikro dan Makro. Hal ini dikarenakan Penerbit ANDI Offset sudah termasuk
Industri Penerbitan buku, dengan usianya sudah mencapai 40 tahun.
Selain
itu Penerbit Andi telah menerbitkan buku lebih dari 15.000 judul buku yang
telah dikelompokkan menjadi 32 katagori (kita da[at mengunjungi ke website kami : www.andipublisher.com).
Strategi
pemasaran buku yang telah kami petakan
menjadi dua strategi pemasaran. Pertama,
strategi pemasaran buku serangan udara
atau online.
Kedua, strategi
pemasaran buku serangan darat atau offline. Dengan berlandaskan pada faktor makro dan faktor
mikro tersebut dapat dijelaskan bahwa strategi pemasaran buku serangan udara
atau online perlu strategi pemasaran dengan transformasi digital.
Pentingnya Transformasi Digital
A. Strategi Pemasaran Buku Serangan Udara. (On
Line)
1. Pentingnya Transformasi Digital
Dampak dari pandemi COVID-19 telah
mengubah dunia menuju era Low Touch
Economy. Era ini ditandai dengan interaksi antar individu yang minim
sentuhan fisik atau low-touch. Keharusan
mengecek kesehatan dan keselamatan, perilaku yang baru hingga pergeseran di
sektor-sektor industri., terutama sektor Industri Perbukuan.
Perubahan ini tentu akan berdampak ke
banyak hal, mulai dari tempat bekerja, cara belajar – mengajar , kehidupan keluarga hingga aktivitas sosial.
Strateginya yang utama yang kita pakai adalah Digital Marketing dalam melakukan
transformasi mendasar pada bisnis penerbitan buku Manfaat Digital Marketing
Mengapa
kita menggunakan Digital Marketing? hal
ini karena mempunyai manfaat yang sangat baik sekali .Adapun manfaat Digital marketing
itu antara lain
a.
Biaya lebih relatif terjangkau
dan atau murah.
b.
Daya jangkaunya atau cahaya
jangkauan sangat luas, mudah menentukan target pasar buku yang akan kita
tawarkan sesuai kategori.
c.
Komunikasi dengan konsumen
lebih mudah dan cepat popular.
d.
Meningkatkan penjualan dan mudah
dievaluasi serta dikembangkan terus-menerus ke arah yang lebih baik.
Saat ini yang masih
terus ngetren di dunia maya yaitu strategi pemasaran yang banyak dipakai oleh
setiap orang yang sudah mengerti tentang teknologi internet. Promosi bisa
dilakkan lewat penjualan online melalui website dan media sosial lainnya.
Kalau kita sudah
mempunyai produk buku yang sejenis, kategorinya banyak, langkah awal kita harus buat website. Kata-kata website merupakan markas besar untuk
sebuah bisnis penjualan buku. Dengan
mempunyai website ini kita dapat merencanakan promosi dalam melancarkan
penjualan buku. Dengan website akan banyak yang bisa promosikan tentang isi produk, harga layanan, testimony,promosi
dll.
Untuk penjualan buku lewat Online ini
kita harus terus proaktive untuk terus promosi supaya kita dapat menyebarkan
informasi produk secara masif kepada target pasar potensial
Kita
pun akan mendapatkan konsumen baru dan mempertahankan konsumen yang sudah ada
sehingga kesetiaan konsumen terjaga. Selain itu kita bisa menjaga kestabilan penjualan
saat kondisi pasar lagi lesu.
Bisa
juga menaikan penjualan dan profit, membandingkan dan keunggulan produk
dibandingkan dengan pesaing, membentuk
citra produk di benak mata konsumen sesuai dengan yang diinginkan. Bisa
mengubah tingkah laku orang yang kurang minat beli menjadikan tertarik membeli.
Media
Online yang dapat kita lakukan untuk promosi dan penjualan buku yaitu sudah
tidak asing lagi yaitu lewat telepon, WhatsApp, SMS, email, telegram, FB,
Instragram, youtube, dll.
Team
pemasaran On line penerbit ANDI Offset mempunyai 20 staf tenaga pemasaran
khusus menjangkau lewat dunia maya / on line .
Team
pemasaran On line penerbit ANDI Offset mempunyai 20 staf tenaga pemasaran
khusus menjangkau lewat dunia maya / on line . Penerbit ANDI juga memasarkan buku
lewat marketplace yang telah ditunjuk oleh Kemendikbut R.I melalui blanja.con,
blibli.com dengan Sistem Informasi Pengadaan Sekolah (SIPLah).
Hal
tersebut guna mendukung pengadaan barang dan jasa (PBJ) di sekolah melalui
penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Reguler.
Inovasi
dan elektronifikasi sektor PBJ merupakan suatu keniscayaan. Hal ini juga sesuai
dengan amanat dan kebijakan pemerintah untuk penguatan tata kelola keuangan
pendidikan melalui Perpres PBJ Pemerintah Nomor 16 Tahun 2018.
2. Pemasaran Buku Lewat Komunitas.
Kita
tentunya punya komunitas masing – masing sesuai dengan kapasitas. Untuk membentuk
komunitas dan relasi sebaiknya kita gunakan jaringan komunitas untuk sarana
promosi dan penjualan buku. Penjualan
lewat komunitas akan lebih efektive dan
efisien sehingga tingkat keberhasilannya lebih tinggi dari yang kita tawarkan.
Kuncinya kita harus proaktif komunikasi dan interaksi dengan komunitas serta
dapat menjaga integritas pribadi kita.
Penerbit
ANDI juga terus mengadakan aktifitas pemasaran lewat komunitas dengan
mengadakan webinar lewat link Zoom ,
Live Youtube TV. ANDI, dengan tema – tema yang menarik.
B. Strategi pemasaran buku serangan Darat (OF
LINE).
Untuk
menguasai seluruh wilayah nusantara ini dalam penetrasi pasar buku , kita harus
melakukan pemetaan wilayah dengan membuka cabang tiap kota besar yang potensi
pasarnya sangat baik. Penerbit Andi telah mempunyai 42 cabang di kota dari Aceh
s.d. Papua, dengan menempatkan tenaga pemasaran di tiap kantor cabang tersebut.
Strategi
pemasaran buku serangan darat ini kita kelompokkan berdasarkan target pasar
yang kita tuju , antara lain :
1.
Toko Buku
Penerbit
Buku yang mampu memproduksi sendiri dan mempunyai mesin percetakan sendiri ,
sebagian besar sebagai pemasok Toko buku di Indonesia. Untuk bisa masuk dan
sebagai pemasok rutin di toko buku maka
Penerbit
perlu pemetaan jenis toko buku. Toko buku ini kita petakan menjadi tiga jenis
yaitu Toko Buku Modern, Toko Buku Semi Modern, dan Toko Buku Tradisional.
Kenapa
kita perlu petakan jenis toko buku tersebut , hal ini dikarenakan tiap jenis
toko buku tersebut mempunyai sistem administrasi dan tempat yang berbeda.
Toko
buku modern tersebut adalah yaitu Gramedia Books Store, Gunung Agung Books
Store dan TogaMas Books Store. Toko Modern ini mempunyai sistem transaksi
mengikuti perkembangan teknologi yang dapat dikendalikan dengan sistem
centralisasi dan sebagainya.
Adapun
toko buku semi modern biasanya masih dikendalikan dan mengunakan sistem
administasi penjualan per toko. Sedangakan Toko Tradisional biasanya sistem
transaksinya masih manual .
Untuk
itu saluran toko buku tersebut di atas masih dijadikan jalur distribusi oleh
para Penerbit buku dengan sistem titip jual / konsinyasi, kecuali toko buku
tradisional diberlakukan kredit dan jual putus.
Strategi
Promosi di toko buku Modern ada berbagai macam cara yang perlu kita lakukan ,
antara lain sebagai berikut.
Strategi
promosi di toko buku modern ada berbagai macam cara yang perlu kita lakukan
yaitu antara lain,
a. Menguasai display buku supaya
tampilan buku dapat terlihat menonjol. Dengan tampilan buku display buku tersebut akan lebih menonjol dan dapat terlihat di depan
mata. Hal itu biasanya cenderung banyak
dicari orang dan kepingin sekali melihat buku tersebut.
b. Mengadakan promosi di internal
toko dengan memasang produk promo di neon box dan eks Banner maupun dengan
berbagai macam material promo yang ada di toko.
Biasanya pakai sound yang diumumkan
lewat Toko Buku tersebut.
c. Mengadakan bedah buku. Biasanya
bedah buku tersebut langsung buku barudengan mengadakan talshow. Ada potongan
harga pada buku tertentu atau periode tertentu.
d. Mengadakan event tematik sesuai
momen bulan berjalan. misalkan program bulan Ramadan, program tahun ajaran baru., program tahun ajaran mahasiswa baru,
program tentang tanaman, program tentang
perpajakan dan sebagainya.
e. Masih banyak lagi program
promosi toko buku modern yang dapat kita lakukan yaitu kuncinya adalah kita
proaktif komunikasi dengan pihak internal toko tersebut. proaktif. disapa, ditanya
apa keinginnan pembeli. Di situlah penerbit memberikan pelayanann yang baik
kepada pembeli dan servis yang sebaik
mungkin.
f. Untuk meningkatkan penjualan
perlu diperhatikan stok buku best seller dan buku-buku yang menipis stoknya. Di
situ penerbit perlu kecepatan untuk melakukan repeat order sehingga buku yang
notabenenya kosong, bisa segera dikirim
buku ke toko buku tersebut. Buku yang penjualan tinggi perlu ditambahkan jumlah
pada stok buku yang sangat laku.
Foto
gambar Display di toko buku tersebut, kita bisa lihat itu adalah buku yang didisplay
di floor display toko. Biasanya itu
adalah buku-buku yang recommended best
seller dan juga dari sisi jumlah eksemplar. Per judul juga cukup menonjol
dan materi promosi juga terlihat sebagai sarana untuk menarik perhatian pembeli.
Contoh
Promo tematik khusus buku pertamanan dengan memberikan discount 20% ke konsumen
Contoh
buku tematik tentang pertamanan yang kita promosikan di Gramedia khusus di
bulan November ini sampai di bulan akhir Desember ke konsumen. Penerbit memberi
diskon 20% dan ini Tentunya promonya tersebut sesuai dengan momen jual yang
saat ini tren buku-buku tanaman sedang diminati oleh konsumen.
Tema tersebut adalah program buku Perpajakan di Gramedia saat ini. Penerbit
mengadakan promo khusus perpajakan. rabat sampai 20 persen.
1.
Directselling / kunjungan
langsung
Pemasaran buku melalui
Directselling perlu petakan berdasarkan
jenis katagori buku yang kita terbitkan. Jenis Katagori buku penjualan lewat
directselling ini dibagi menjadi beberapa target pasar yaitu :
a. Buku Pendidikan (Buku mata
pelajaran Utama dan buku pendamping untuk jenjang TK, SD, SMP, SMA, SMK).
b. Buku Teks Perguruan Tinggi
untuk semua mata kualiah
c. Buku Referensi untuk jenjang
TK, SD, SMP, SMA-SMK , Perguruan Tinggi dan umum.
Dengan pemetaan
jenis kategori tersebut di atas maka sebagai industri penerbitan buku pemasaran
menempatkan tenaga penjual atau sel suatu marketing di lapangan.
Tugas tenaga penjual tersebut
diberi tanggung jawab target sesuai meting areanya masing-masing. Tugas pertama yaitu
kunjungan langsung ke setiap sekolah untuk menemui kepala sekolah bagian
kurikulum atau lainya yang ada kepentingan di dalam sekolah tersebut.
Kedua adalah tujuan
langsung ke setiap kampus 1 perguruan tinggi baik swasta maupun negeri untuk
temui dosen tiap Kaprodi diartikan ke LPPM sampai ke para Rektor dan juga
pemangku kepentingan yang ada di dalam perguruan tinggi tersebut.
Ketiga kunjungan langsung
ke setiap perpustakaan sekolah perpustakaan kampus ke perpustakaan daerah dan
ke instansi-instansi yang ada perpustakaan lainnya
2.
Melakukan Event – Event
Aktive
dalam melakukan event – event seperti
event Pameran buku, dalam seminar, workshop, Tryout, dan sebagainya.
Itulah Strategi pemasaran buku dari Pak Agus
Subardono. Menurut Beliau masih banyak lagi strategi pemasaran buku yang terus
berkembang. Beliau amat bangga sebagai tenaga pemasarann buku karena sebagai ujung tombak dalam menyebarluaskan
karya – karya tulisan ilmu pengetahuan. Karya tersebut sangat berdampak sekali
pada jalur non- formal karena ikut serta
dalam mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia.
Luar
biasa materi pada hari Jumat lalu. Kita sebagai guru penulis jadi tahu akan
pemasaran yang dilakukan penerbit besar Andi Yogyakarta saat pandemic saat ini.
Nah, apa yang kita peroleh saat ini. Kita juga sebaiknya bisa juga memasarkan
buku kita sendiri dengan berbagai cara. Sudah siapkah kita untuk mempromosikan
buku kita? Mari kita tunjukkan bahwa penulis juga bisa memasarkan buku.
Terimakasih
Pak Agus, Mas Rizki dan tak lupa kepada Omjay dan segenap guru blogger sehat
semuanya. Aamiin.
Salam Guru Blogger
Ambarawa, 8 November 2020
Budiyanti Anggit