Masa
Pandemi Covid-19 belum juga berlalu. Sebagian besar sekolah masih menerapkan
pembelajaran jarak jauh dengan daring penuh atau blendeng learning. Berdasarkan pengamatan bahwa masih banyak siswa
tidak memanfaatkan waktu daring dengan baik. Hal ini dipertegas pendapat beberapa guru bahwa peran orang tua pada anak belum
maksimal. Terbukti masih banyak anak yang tidak mengerjakan tugas. Sebagian
besar anak masih menunda pekerjaan. Tugas pun menjadi banyak. Nah, anak
mengatakan bahwa tugasnya banyak. Padahal jika disiplin sesuai jadwal, tugas
tak akan menjadi berat.
Benarkah
tugas siswa berat? Beberapa siswa mengatakan hal tersebut. Namun, orang tua harus menanyakan pada
anaknya tentang hal ini. Jangan salah persepsi. Ada orang tua yang percaya begitu
saja bahwa tugas anaknya berat. Hal ini terlihat anaknya lembur mengerjakan
tugas sampai malam. Sampai-sampai orang tua tersebut protes pada sekolah tanpa
mau mendengarkan cerita anaknya. Inilah probematika yang harus dipecahkan bukan
mencari kambing hitam.
Berdasarkan
cerita di atas bahwa peran orang tua dalam mendampingi anak selama di rumah
belum maksimal. Orang tua tidak tahu persis permasalahan anak. Cenderung
percaya jika anak memegang HP berarti sudah mengerjakan tugas. Penulis yakin
bahwa orang tua sudah memperhatikan anaknya. Namun, perlu ditingkatkan lagi
perhatiananya bukan hanya bertanya tentang sudah tidaknya mengerjakan tugas. Orang
tua seharusnya ikut bertanggung jawab pada permasalahan yang dihadapi saat BDR.
Ada
beberapa hal bentuk pendampingan agar anak merasa nyaman saat BDR.
Pertama,
tingkatkan komunikasi. Komunikasi dengan anak amat penting. Tingkatkan
komunikasi bukan hanya sekadar bertanya apakah anak sudah belajar atau tidak.
Namun, orang tua sebaiknya mendampingi saat belajar. Sudahkah dikerjakan tugas
daring hari itu. Orang tua bisa ngecek lewat HP , sudahkah tugas benar-benar dikerjakan
lewat google classroom atau lewat WA.
Kedua,
mendampingi. Mendampingi di sini bisa ikut membantu mengarahkan jika anak
memang amat membutuhkan, misalnya anak yang masih duduk di sekolah dasar.
Selain itu bisa juga kita sekadar menemani anak saat mengerjakan tugas. Cara
ini amat membantu anak agar merasa nyaman.
Ketiga,
menyemangi. Orang tua adalah penyemangat sejati yang akan menjadikan anak lebih
percaya diri. Beri semangat agar anak rajin mengerjakan tugas. Tak ada salahnya
kita beri pujian atau reward lain yang dapat memberi semangat belajar. Belikan
alat tulis, sekadar tambahan pulsa atau lainnya yang bisa menjadikan anak
semangat.
Keempat,
melek IT, pada era digital saat ii orang tua sebaiknya juga melek IT. Anak
sekolah saat ini mau tak mau sudah harus melek IT. Jika orang tua tidak menyesuaikan
diri, akan ketinggalan zaman. Dengan
melek IT, orang tua akan lebih mudah mendampingi anak. Misal kenal zoom, google
classroom, media sosial akan memperlancar belajar anak yang tidak lepas dari
perangkat lunak yang bernama HP.
Kelima,
Menjalin komunukasi dengan guru. Tak ada salahnya orang tua selalu menjalin
komunkasi dengan guru kelas atau wali kelas. Komunikasi yang baik akan membantu
orang tua dalam pendampingan anak. Pada era saat ini dengan mudahnya orang tua
berkonsultasi dengan guru atau wali kelas. Orang tua bisa berkomunikasi lewat
WAG atau bisa lewat telephon secara pribadi.
Keenam, menyediakan fasilitas. Orang tua sebaiknya menyediakan sarana dan prasarana agar kegiatan belajar anak di rumah merasa nyaman dan tenang. Tempat nyaman, suasana tenang juga sarana internet difasilitasi dengan baik. Hal ini akan menjadikan anak betah di rumah.
Ketujuh, doa. Doa orang tua adalah bagian dari
pendampingan pada anak. Dengan doa orang tua, anak akan menjadikan anak tenang
dalam mengerjakan tugas. Dimudahkan dalam menuntut ilmu.
Itulah
hal penting yang sebaiknya dilakukan orang tua dalam mendampingi anak saat
belajar di rumah. Orang tua menjadi tahu betapa tidak mudah mendampingi belajar
anak. Butuh kesabaran, keikhlasan saat mendampingi anak. Peran orang tua akan menjadikan siswa berkarakter. Anak berkarakter akan membentuk anak berbudi pekerti baik dan berakhlak mulia. Semoga.
Ambarawa, 7 September 2020
Bagus Bu. Komplit. Jika semuanya iru terpenuhi tentu BDR bukan masalah lagi.
BalasHapusWaah kereen bun trimakasihbilmunya
BalasHapusMari kita saling menyemangati dan berkomunikasi kepada ortu agar anak anak kita terlayani dengan baik selama belajar dari rumah.
BalasHapusTulisannya empuk bu.
BalasHapusHal nyata yg terjadi selama PJJ.
Boleh berkunjung ke blog saya juga ya bu.
Nuwun 🙏
www.mrregar.com