Judul
Buku : Anakku Investasi Masa Depanku
Penulis
: Sumintarsih
Penerbit
: Sip Publising
Tahun
Terbit :
Oktober, 2022
SIPISBN : 929-220-900-010—7
Peresensi
:
Budiyanti
Anak adalah amanah dari Allah yang
harus dijaga dengan baik. Anak merupakan
investasi bagi orangtua di kemudian hari. Jika kita mendidik dengan baik, suatu
saat kita akan menikmati investasi tersebut dengan penuh kebahagiaan. Oleh
karena itu, sebagai orangtua mempunyai kewajiban untuk mendidik dan
mengantarkan anak menjadi pribadi yang cerdas, berakhlak mulia dan berbudi pekerti yang baik.
Buku yang berjudul Anakku Investasi Masa
Depanku menrpakan buku parenting yang bisa jadi referensi para orangtua
mengantarkan anak-anak menjadi anak harapan bangsa dan keluarga. Buku bersampul
merah biru karya Sumintarsih ini berisi pelajaran berharga terntang parenting.
Ada dua puluh cerita yang bisa mengantarkan pembaca untuk bisa mengambil hikmah
dari cerita parenting.
Awal cerita pembaca disuguhnya
sebuah cerita yang berjudul “Stop Memberi Label pada Anak”. Orangtua sering
memberi lebel pada anak yang sering melakukan kesalahan. Misalnya dalam cerita
ini ada anak yang membuat kesalahan yaitu memecahkan termos dan benda lainya.
Kemudian kelurga memberi lebel si anak suka menjatuhkan barang seperti kalimat
berikut.
“Mi, Mi kok kamu hobi menjatuhkan
barang?” kata Mbak Indah, kakak tertua Ami.(hal.6). Hal ini menjadikan anak
terbebani. Hikmahnya kita bisa memberi penjelasan baik-baik pada anak agar anak
tidak mengulangi perbuatan yang kurang baik. Pemberian label akan menjadikan
anak merasa bersalah. Inilah yang akan menjadikan perkembangan jiwa anak
terganggu.
Dalam cerita parenting kedua,
pembaca diajak bercerita seorang anak yang ingin didampingi ketika awal sekolah
di TK. Banyak orangtua menunggui anak ketika masih di TK. Hal ini terbukti jika
sekolah TK ibu-ibu. Pada cerita ini penulis ingin memberi pembelajaran bahwa
sebagai orangtua harus menyesuaikan diri agar anak disiplin, mandiri dengan
menyesuaikan limgkungan, Jadi, jika anak disarankan untuk tidak ditunggui, kita
harus bisa mengikuti saran guru. Lingkungan sangat menentukan perkembangan anak
(hal.11).
Sebagai orangtua biasanya akan
merasa tidak enak jika tidak bisa memenuhhi harapan anak. Apalagi sampai anak
merengek minta mainan. Hal ini sering terjadi di mana-mana. Inilah yang
akhirnya menjadikan anak mempunyai senjata agar dipenuhi permintaannya. Nah,
pada certia ketiga, pembaca disuguhkan cerita tentang anak yang selalu merengek
jika ingin dibelikan mainan. Namun, di sisi lain Bunda Uun tidak pernah membeli
mainan anak secara langsung tetapi anak diajak jalan-jalan lalu diskusi dengan
anak tentang mainan yang diinginkan. Selanjutnya anak disuruh menabung. Seperti
yang disampaikan pada halaman 17, ada 5 tips mengatasi anak yang ngambek yaitu,
anak diajak berinteraksi, membuat kesepakan, dan mengajarkan menabung.
Pada era digital ini, anak-anak
kadang ingin juga bermain game atau melihat youtube dari HP orangtua. Awalnya
biasa saja, tetapi anak-anak kecanduan. Pada bab selanjutnya dalam buku ini
dipaparkan bahwa anak sebaiknya diberi kesibukan agar tidak bermain dengan
gawainya. Penulis pun memberikan pembelajaran lewat cerita orangtua yang
mengajak berkegiatan selama sepekan. Mulai, mengajak ke perpustakaan, mengajak
ke mall, mengajak ke penjahit, mengajak ke pakan ikan dan ke panti asuhan. Semua kegiatan berdampak positif. Anak
mengenal perpustakaan, arti jalan sehat, dan belajar memasang kancing dan
pelajaran lainya. Orangtua perlu memberi arahan untuk berkegiatan bersama (hal.
24). Dalam sepekan bisa berkegiatan bersama akan menambah wawasan anak. Anak
pun akan tidak bergantung pada HP.
Pembelajaran parenting dalam buku
ini bisa kita lihat dalam cerita-cerita yang menarik. Contohnya, belajar naik
sepeda, bermain dengan alam, bermain sambil menjaga adik dan cerita-cerita
menarik lainnya lalu kita bisa mengambil hikmah dari cerita parenting dalam
buku ini.
Buku ini dikemas dengan diawali
cerita yang menarik sehingga pembaca akan mudah memahami maksud dari certa dan
bisa diaplikasikan dalam kegiatan sehari-hari. Bahasa yang digunakan dalam buku
ini menggunakan bahasa sederhana. Selain itu cerita parenting beragam dengan
cerita-cerita sehari-hari yang selalu ada di lingkungan orangtua.
Bagi orangtua, buku ini amat cocok
sebagai referensi untuk diterapkan. Agar lebih luas pengetahuan tentang
parenting, alangkah baiknya materi
parenting sesuai dengan tema diperluas dengan referensi dari berbagai sumber.
Jadi, pembaca akan merasa lebih banyak pengetahuan tentang parenting. Namun,
di balik kekurangan, buku ini layak
dibaca, diresapi dan dimiliki oleh para orangtua. Cara ini akan bisa mengantarkan anak-anak berakhlak
mulia, berbudi luhur dan bisa menjadi anak-anak harapan bangsa. Semoga.
Ambarawa,
15 Februari 2023
`
: